Pojok PanturaPojok Pantura

Peningkatan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Menggambar

Mas Popa
 Peningkatan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Menggambar |  | Pojok Pantura

 

PENINGKATAN KOGNITIF ANAK USIA 4-5 TAHUN

MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI

TK PAMEKAR BUDI 2 BALEREJO, DEMPET -  DEMAK

 

Oleh : NUR LAILI FITRIA

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah                          

Sudah sejak dilahirkan ke dunia seorang manusia telah membawa kemampuan untuk berpikir. Pikiran adalah bagian berpikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan dan pengertian. Pikiran anak telah aktif sejak anak tersebut lahir dan akan terus berproses sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan pemikiran atau kognitif anak tidak dapat berjalan sendiri tapi membutuhkan pengarahan dan pembelajaran dari orang yang lebih dewasa. Diantaranya di dapat dari penjelasan guru

Selain belajar dengan guru anak dapat memanfaatkan alat peraga dan media sebagai sumber belajar. Namun tidak semua PAUD mempunyai media dan alat peraga yang dapat digunakan tiap kegiatan balajar mengajar hal ini dikarenakan adanya perbadaan tingkat kemampuan keuangan di masing-masing pendidikan anak usia dini. Di sinilah guru diminta untuk lebih kreatif dan terampil memanfaatkan berbagai barang dan benda yang ada di sekitar lingkungan menjadi sumber belajar yang menarik bagi anak.

Para tokoh konstruktivis seperti Piaget dan Lev Vygotsky menyakini bahwa pembelajaran terjadi pada anak saat memahami dunia sekeliling mereka. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia. Mereka memahami apa yang terjadi di sekeliling mereka dengan menyintesis pengalaman-pengalaman baru dengan berbagai hal yang telah mereka pahami. Menurut paham konstruktivisme anak bukanlah individu yang bersifat pasif yang hanya menerima pengetahuannya dari orang lain. Anak adalah makhluk belajar yang aktif dan dapat mengkreasi / mencipta serta membangun pengetahuannya sendiri. (Zaman 2008: 32). Kemampuan kognitif juga diperlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuan tentang apa yang anak dengar, rasa, raba ataupun ia cium panca indera yang ia miliki. Salah satu kemampuan kognitif adalah mengenal bentuk-bentuk geometri. Mengenal sains pencampuran warna menurut (Gardner 2000: 23) dalam bukunya tentang multiple intelegensi termasuk kecerdasan visual spasial.

Menggambar adalah sarana yang baik bagi anak usia dini untuk melatih motorik halus dan juga kognitifnya. Aktifitas kognitif akan bergantung pada kemampuan. Ketika seorang anak belajar menggambar, akan terjadi sebuah aktivitas atau sebuah proses pembelajaran yang mencakup indera penglihatan, pikiran, mental dan fisik anak tersebut. Masing-masing proses itu berhubungan dengan perkembangan keterampilan dan mentalnya. Proses tersebut dibagi menjadi empat aspek, yaitu: aspek visual, aspek pengetahuan, aspek mental, dan aspek motorik. Di samping itu juga sarana yang baik pula untuk mengenalkan berbagai macam jenis warna yang ada. Karena itu banyak kita jumpai berbagai lomba mewarnai dan menggambar pada jenjang pendidikan TK. Namun sayang dalam pembelajaran kognitif khususnya kegiatan menggambar  masih banyak kendala yang terjadi di lapangan salah satunya adalah kurangnya kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan terhadap anak didik  di TK Pamekar budi 2 kemampuan kognitif anak dalam mengikuti kegiatan menggambar di dalam kelas masih belum optimal. Dari 17 anak yang sudah mampu menggambar dengan baik hanya ada 4 anak saja atau sebesar 23,5%. Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi penulis untuk dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh anak didik.

Berangkat dari kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus untuk memperbaiki dan meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui kegiatan menggambar di TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

1.      Apakah kegiatan menggambar dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak didik di TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak ?

2.      Bagaimanakah aktifitas menggambar anak didik di TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak?

C. Tujuan Penelitian                                          

Tujuan suatu penelitian adalah memecahkan masalah, hal ini dilakukan dengan jalan menyimpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan mengarah pada upaya untuk memakai atau menyelesaikan faktor-faktor yang berkaitan tersebut (Moleong, 2006:62). Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.       Untuk mengetahui efektivitas kegiatan menggambar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak.

2.      Untuk mengetahui aktifitas dan respon  anak didik dalam mengikuti kegiatan menggambar.

D.  Manfaat Penelitian

Setiap peneliti dalam melakukan penelitian pasti mempunyai maksud atau harapan agar hasil penelitiannya bermanfaat bagi orang lain atau untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi :

1. Manfaat Teoritis

a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak.

b.      Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan penelitian sejenis pada masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat memberikan masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kemampuan kognitif  melalui kegiatan jurnal pagi.

b. Dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.

c. Dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan di sekolah.

 

BAB IV

                            HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

       A. Kondisi Umum TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet

1.      Gambaran umum Obyek Penelitian

TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak adalah salah satu lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak di usia dini antara umur 4-5 tahun, dengan alamat desa Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak secara kelembagaan merupakan kelompok bermain milik desa Balerejo Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet merupakan pendidikan anak usia dini yang berada di naungan Departemen Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang berada di Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak berdiri pada tanggal 10 November 1980 dengan NPSN 6983579.

a.       Visi

Taqwa kepada tuhan yang maha Esa

Cerdas, kreatif dan komunikatif.

b.      Misi

Mewujudkan anak yang berakhlakul karimah.

Membimbing anak cerdas dalam berfikir,kreatif dan beriman.

Membiasakan berkomunikasi dengan lingkungannya.

 

N0

         Nama

L/P

Ijasah

Jabatan

Mengajar

1.

SITI FATIMAH, S.Pd

P

S1

Kepala

TK

2.

NUR LAILI FITRIA, S.Pd

P

S1

Guru

TK

3.

FAIZATUL MASKUROH, S.Pd

P

S1

Guru

TK

 

2.      Jumlah Siswa

               Tabel 4.2 Jumlah Siswa TK Pamekar Budi 2 Balerejo

NO.

            KELOMPOK

       JUMLAH SISWA

      1.

                   TK A

                   15

      2.

                   TK B

                   17

 

3.      Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain:

a.       Ruang kelas ada 2 ruang

b.      Ruang guru ada 1 ruang

c.       Memiliki 32 meja anak

d.      Memiliki 32 kursi belajar

e.       Mainan luar dan dalam kelas

f.       WC / kamar mandi

g.      Dapur 1

 

4.      Struktur Organisasi

            Bagan 4.1 Struktur Organisasi TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet

B.     Hasil Penelitian

1.      Kemampuan Kognitif pada kondisi pra siklus

Sebelum guru pelaksana tindakan melakukan tindakan siklus, guru mengamati kemampuan menggambar anak. Awalnya anak disuruh untuk menggambar sederhana. Namun pada kondisi pra survey ini  kemampuan menggambar anak di TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Kabupaten Demak masih rendah. Dari 15 anak hanya ada 4 anak atau sekitar 23,5% yang mampu menggambar dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus pertama.

Tabel 4.3 Kemampuan Kognitif Anak kondisi pra siklus

No

Katagori

jumlah

Prosentase

1

Baik

7

23,5%

2

Cukup

5

35,29%

3

Kurang

3

41,17%

 

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kemampuan mengambar anak sebelum menggunakan atau menerapkan metode menggambar masih sangat rendah dan belum maksimal dan hanya sebesar 23,5% dari jumlah siswa 15 anak. Maka dapat digambarkan ke dalam grafik sebagaimana berikut:

Grafik 4.1 Pencapaian Ketuntasan menggambar Pra Siklus

2.      Siklus I

 Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 November dan Kamis tanggal 25 November 2021, Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :

a.  Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1)   Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan materi menggambar bebas.

2)   Menyiapkan media pembelajaran yang menunjang kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak.

3)   Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar aktivitas anak, pedoman wawancara dan catatan lapangan.

4)   Menyusun perangkat pembelajaran Anak dalam melaksanakan kegiatan menggambar.

5)   Menyiapkan lembar tugas siswa.

6)   Menyiapkan alat – alat yang digunakan untuk bermain sambil belajar.

b.   Pelaksanaan Tindakan (pertemuan pertama)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan RKH yang telah direncanakan. Kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a)      Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan dengan memberi motivasi dan apersepsi pada anak.

b)      Kegiatan Inti

1)      Guru mengatur tempat duduk anak sesuai dengan materi yang akan disajikan.

2)      Guru menyajikan materi pembelajaran yang berkaitan dengan menggambar.

3)      Guru mendemontrasikan cara menggambar.

4)      Guru membimbing anak di dalam kegiatan menggambar.

5)      Guru memberikan penilaian

c.       Pelaksanaan Tindakan pertemuan kedua

Pada tindakan siklus I pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Kamis 25 November 2021, guru memulai kegiatan awal seperti pada pertemuan pertama. Kemudian menerangkan dan mendemontrasikan tentang kegiatan menggambar, setelah itu guru mengajak anak untuk menggambar.   proses pembelajaran dengan kegiatan menggambar lebih menekankan pada kemampuan motoric halus dan kemampuan kognitif  anak.

d.      Observasi

Observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dalam kegiatan tatap muka. Yang diobservasi adalah :

1)      Mengamati Kinerja guru dalam memberikan pembelajaran  (dilakukan oleh observer). Aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh  dari hasil penilaian dari observer  melalui lembar penilaian kinerja guru.

2)      Mengamati Aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan oleh observer). Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar penilaian aktivitas siswa. Hasil aktivitas siswa .

3)      Memantau kemampuan siswa dalam melaksanakan kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, guru sebagai peneliti yang mengamati secara langsung. Hasil observasi kinerja guru dan siswa dapat dilihat dalam lampiran.

e.       Refleksi

Refleksi yang dilaksanakan meliputi :

1)      Kinerja guru

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus 1

No

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1.

PENDAHULUAN

 

 

 

 

Kemampuan guru memberikan motivasi

4

4

      3,5

 

Kemampuan guru memberikan apersepsi

3

4

      3,5

2

KEGIATAN INTI

 

 

 

 

Kemampuan guru menjelaskan dan menyampaikan materi

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menjelaskan materi

3

4

      4

 

Kemampuan guru mengaitkan materi dengan realita kehidupan yang dialami anak

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menerangkan cara  menggambar 

4

4

      4

 

Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru memotivasi siswa untuk kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru mengajak siswa dalam kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru membimbing siswa dalam kegiatan menggambar

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar

4

3

      3,5

 

Kemampuan guru melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar

3

3

      3

3

PENUTUP

 

 

 

 

Kemampuan guru membuat kesimpulan

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru memberikan tugas / evaluasi kepada anak untuk menggambar dengan baik

3

4

      3,5

 

JUMLAH SKOR

47

54

    49,5

RERATA SKOR

3,35

3,85

      3,53

 

Pada siklus I guru telah menunjukkan kenaikan  kekriteria cukup tinggi, dengan jumlah skor 3.53 atau sebesar 88,25% dan termasuk kategori baik dari hasil observer 1 dan observer 2 menunjukkan peningkatan kinerja.

2.   Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 4.5 Hasil Belajar Aktivitas Siswa Siklus I

NO

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1

Antusias siswa dalam mengikuti TKM

      4

      3

3,5

2

Perhatian siswa terhadap guru

      3

    4

3,5

3

Keaktifan siswa bertanya

      4           

      3

3,5

4

Keaktifan siswa mengemukakan jawaban

      3

      3

3

5

Keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru

 

      3

 

      4

 

3,5

6

Keberanian siswa maju melaksanakan kegiatan menggambar

      4

      3

3,5

7

Keaktifan siswa meningkatkan kemampuan kognitif dengan menggambar

 

      3 

 

      3

 

3

8

Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan menggambar

 

      3

 

       4

 

3,5

9

Keaktifan siswa menyelesaikan tugas menggambar

 

    4

 

       3

 

3,5

 

JUMLAH SKOR

    31

      30

   30,5

RERATA SKOR

    3,44

      3,33

   3,38

 

Pada siklus I ini menunjukkan bahwa terjadi  peningkatan pada aspek antusias siswa dalam mengikuti TKM, perhatian siswa terhadap guru

keaktifan siswa bertanya, keberanian siswa dalam melaksanakan kegiatan menggambar, keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru, serta keaktifan siswa melaksanakan tugas menggambar  untuk meningkatkan kemampuan kognitif, dengan skor rerata 3,38 atau sebesar 84,5% yang menunjukkan kriteria baik.

3.   Kemampuan menggambar anak pada siklus I

Pada siklus I pertemuan pertama ini menunjukkan bahwa siswa yang termasuk pada kategori baik sebanyak 6 anak atau sebesar 35,29%, untuk kategori cukup 7 anak atau sebesar 41,17% dan yang kurang sebesar 23,52% atau sebanyak 4 anak.  Sedangkan pada pertemuan kedua siklus I memperoleh kriteria Cukup sebanyak 3 anak atau sebesar 35,29%, yang masih termasuk kriteria kurang ada 5 anak atau sebesar 11,76% dan yang memperoleh kriteria baik sebanyak 7 anak atau sebesar 52,94%, dapat dilihat  tabel dan grafik dibawah ini :

 

 

Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Kognitif Anak Siklus I (Pertemuan I &II)

Kategori

Pertemuan I

Pertemuan II

 

Jumlah

Prosentase

Jumlah

Prosentase

Baik

7

35,29%

9

52,94%

Cukup

3

41,17%

6

35,29%

Sedang

5

23,52%

2

11,76%

          

Grafik 4.1 Pencapaian Ketuntasan Kemampuan kognitif  Siklus I

 

 

 

 

 

 

Hasil observasi kemampuan kognitif anak melalui kegiatan menggambar siklus I masih dalam katagori cukup, sehingga masih diperlukan perbaikan secara menyeluruh pada semua aspek. Perbaikan terhadap kemampuan menggambar anak dapat dilakukan pada siklus II.

3.      Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 3 Desember dan Jumat 5 Desember 2021, adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :

 

a.       Perencanaan

1)      Menyusun Rencana Kegiatan Harian  (RKH) dengan materi kemampuan kognitif melalui kegiatan menggambar untuk perbaikan siklus sebelumnya.

2)      Memadukan hasil siklus 1 agar hasil siklus II lebih efektif.

3)      Menyiapkan media untuk kegiatan menggambar.

4)      Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan penelitian.

b.      Pelaksanaan Tindakan (pertemuan pertama)

1)      Guru meningkatkan kembali kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.

2)      Guru memotivasi anak agar lebih intensif.

3)      Guru menjelaskan kembali cara menggambar dan siswa aktif memperhatikan.

4)      Guru memerintah anak untuk melaksanakan tugas menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.

5)      Guru memberikan penilaian.

c.       Observasi

1)      Kinerja Guru

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus II

No

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1.

PENDAHULUAN

 

 

 

 

Kemampuan guru memberikan motivasi

4

4

      4

 

Kemampuan guru memberikan apersepsi

4

4

      4

2

KEGIATAN INTI

 

 

 

 

Kemampuan guru menjelaskan dan menyampaikan materi

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menjelaskan materi

4

4

      4

 

Kemampuan guru mengaitkan materi dengan realita kehidupan yang dialami anak

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menerangkan cara  menggambar 

4

4

      4

 

Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru memotivasi siswa untuk kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru mengajak siswa dalam kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru membimbing siswa dalam kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar

4

3

      3,5

 

Kemampuan guru melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar

4

4

      4

3

PENUTUP

 

 

 

 

Kemampuan guru membuat kesimpulan

4

4

      4

 

Kemampuan guru memberikan tugas / evaluasi kepada anak untuk menggambar dengan baik

4

4

      4

 

JUMLAH SKOR

53

55

    54

RERATA SKOR

3,78

3,92

    3,85

 

Pada siklus II,  guru telah menunjukkan kenaikan  kekriteria  tinggi, dengan jumlah skor 3.85 atau sebesar 96,25% dari hasil observer 1 dan observer 2 yang menunjukkan peningkatan dari siklus I pada kemampuan guru membimbing siswa, kemampuan mengajak siswa dalam kegatan menggambar serta kemampuan guru dalam  mengevaluasi pembelajaran telah menunjukkan kenaikan.

2)      Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 4.8 Hasil Belajar Aktivitas Siswa Siklus II

NO

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1

Antusias siswa dalam mengikuti TKM

      4

      4

4

2

Perhatian siswa terhadap guru

      4

    4

4

3

Keaktifan siswa bertanya

      4           

      4

4

4

Keaktifan siswa mengemukakan jawaban

      4

      3

3,5

5

Keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru

 

      4

 

      4

 

4

6

Keberanian siswa maju melaksanakan kegiatan menggambar

      4

      3

3,5

7

Keaktifan siswa meningkatkan kemampuan kognitif dengan menggambar

 

      4

 

      4

 

4

8

Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan menggambar

 

      3

 

       4

 

3,5

9

Keaktifan siswa menyelesaikan tugas menggambar

 

    4

 

       4

 

4

 

JUMLAH SKOR

35

30

34,5

 

JUMLAH SKOR RERATA

3,88

3,33

3,83

 

 

Pada siklus II ini menunjukkan bahwa terjadi  peningkatan pada aspek keantusiasan siswa dalam mengikuti TKM, perhatian siswa terhadap guru,  keaktifan siswa bertanya, keaktifan siswa dalam mengemukakan jawaban, keberanian siswa dalam melaksanakan.

Metode menggambar, serta keaktifan siswa melaksanakan tugas menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, dengan skor rerata 3,83 atau sebesar 95,75% yang menunjukkan kriteria tinggi.

3)      Kemampuan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak siklus II

Pada siklus II ini kemampuan siswa menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif menunjukkan peningkatan dari kriteria cukup baik  ke kriteria baik. Jumlah siswa yang naik ke kriteria Baik  sebanyak 15 siswa atau sekitar 88,23% dari jumlah  siswa seluruhnya. Hasil dari kemampuan menggambar anak melalui kegiatan menggambar  pada Siklus II ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Kemampuan Kognitif Anak Siklus II (Pertemuan I &II)

 

Kategori

Pertemuan I

Pertemuan II

 

Jumlah

Prosentase

Jumlah

Prosentase

Baik

10

52,94%

12

70,58%

Cukup

2

35,29%

4

32,52%

Sedang

3

11,76%

1

5,88%

Grafik 4.2 Pencapaian Ketuntasan Kemampuan Kognitif  Siklus II

d.      Refleksi

Dari hasil observasi hasil siklus II dapat dilihat adanya peningkatan kinerja guru , aktivitas siswa  dan kemampuan siswa dalam menggambar. Hal tersebut diperoleh karena pada siklus II guru telah melakukan perbaikan pembelajaran  dari siklus I.

4.      Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Desember 2021, adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :

a.    Perencanaan

1)      Menyusun Rencana Kegiatan Harian  (RKH) dengan materi kemampuan kognitif melalui kegiatan menggambar untuk perbaikan siklus sebelumnya.

2)      Memadukan hasil siklus I,II agar hasil siklus III lebih efektif.

3)      Menyiapkan media untuk kegiatan menggambar.

4)      Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan penelitian.

b.   Pelaksanaan Tindakan

1)       Guru meningkatkan kembali kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.

2)       Guru memotivasi anak agar lebih intensif.

3)       Guru menjelaskan kembali cara menggambar dan siswa aktif memperhatikan.

4)       Guru memerintah anak untuk melaksanakan tugas menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.

5)       Guru memberikan penilaian.

b.      Observasi

1)      Kinerja Guru

Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus III

No

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1.

PENDAHULUAN

 

 

 

 

Kemampuan guru memberikan motivasi

4

4

      4

 

Kemampuan guru memberikan apersepsi

4

4

      4

2

KEGIATAN INTI

 

 

 

 

Kemampuan guru menjelaskan dan menyampaikan materi

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menjelaskan materi

4

4

      4

 

Kemampuan guru mengaitkan materi dengan realita kehidupan yang dialami anak

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru menerangkan cara  menggambar 

4

4

      4

 

Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik

3

4

      3,5

 

Kemampuan guru memotivasi siswa untuk kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru mengajak siswa dalam kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru membimbing siswa dalam kegiatan menggambar

4

4

      4

 

Kemampuan guru menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar

4

3

      3,5

 

Kemampuan guru melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar

4

4

      4

3

PENUTUP

 

 

 

 

Kemampuan guru membuat kesimpulan

4

4

      4

 

Kemampuan guru memberikan tugas / evaluasi kepada anak untuk menggambar dengan baik

4

4

      4

 

JUMLAH SKOR

53

55

    54

RERATA SKOR

3,78

3,92

    3,85

 

Pada siklus II,  guru telah menunjukkan kenaikan  kekriteria  tinggi, dengan jumlah skor 3.85 atau sebesar 96,25% dari hasil observer 1 dan observer 2 yang menunjukkan peningkatan dari siklus I pada kemampuan guru mengevaluasi telah menunjukkan kenaikan.

 

 

2)      Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 4.11 Aktivitas belajar anak  Siklus III

NO

Aspek yang diamati

Observer 1

Observer 2

Rerata Skor

1

Antusias siswa dalam mengikuti TKM

      4

      4

4

2

Perhatian siswa terhadap guru

      4

    4

4

3

Keaktifan siswa bertanya

      4           

      4

4

4

Keaktifan siswa mengemukakan jawaban

      4

      3

3,5

5

Keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru

 

      4

 

      4

 

4

6

Keberanian siswa maju melaksanakan kegiatan menggambar

      4

      3

3,5

7

Keaktifan siswa meningkatkan kemampuan kognitif dengan menggambar

 

      4

 

      4

 

4

8

Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan menggambar

 

      3

 

       4

 

3,5

9

Keaktifan siswa menyelesaikan tugas menggambar

 

    4

 

       4

 

4

 

JUMLAH SKOR

35

30

34,5

 

JUMLAH SKOR RERATA

3,88

3,33

3,83

 

 

Pada siklus III ini menunjukkan bahwa terjadi  peningkatan pada aspek keantusiasan siswa dalam mengikuti TKM, perhatian siswa terhadap guru,  keaktifan siswa bertanya, keaktifan siswa dalam mengemukakan jawaban, keberanian siswa dalam melaksanakan. Metode menggambar, serta keaktifan siswa melaksanakan tugas menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, dengan skor rerata 3,83 atau sebesar 95,75% yang menunjukkan kriteria tinggi.

3)   Kemampuan menggambar anak siklus III

Pada siklus III ini kemampuan siswa menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif menunjukkan peningkatan kriteria baik. Jumlah siswa yang naik ke kriteria Baik  sebanyak 15 siswa atau sekitar 88,23% dari jumlah  siswa seluruhnya. Hasil dari kemampuan kognitif anak melalui menggambar  pada Siklus III ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :

Tabel 4.12 Kemampuan Kognitif anak siklus III

No

Kategori

Jumlah

Prosentase

1

Baik

13

88,23%

2

Cukup

2

11,76%

3

Kurang

0

0%

 

Grafik 4.4 Pencapaian Ketuntasan kemapuan Kognitif  siklus III

 

C.    Pembahasan

1.      Hasil kinerja Guru  Selama Proses Pembelajaran

Peningkatan kinerja guru  dari siklus I dan II TK Pamekar Budi 2 Balerejo Desa Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Perkembangan kinerja guru dari siklus I dengan siklus II berdasarkan lembar observasi  yang dilakukan oleh observer diperoleh data bahwa kemampuan guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi, kemampuan menggunakan metode menggambar , kemampuan guru memberikan motivasi, kemampuan guru membimbing siswa, kemampuan guru dalam mengajak siswa menggambar, aspek kemampuan guru memberikan pembelajaran secara runtut, serta kemampuan guru membuat kesimpulan dan kemampuan guru didalam memberikan tugas pada siswa terlihat  memiliki rerata skor  yang paling tinggi diantara aspek yang lainnya. Untuk kemampuan guru yang lainnya termasuk pada katagori cukup baik.

Dalam proses pembelajaran tersebut guru lebih banyak  berperan sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan agar siswa dapat belajar dengan optimal. Dengan keberadaan guru sabagai fasilitator yang baik maka siswa dapat belajar dengan optimal sehingga kompetensi dan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Observasi kinerja guru  pada proses pembelajaran  dengan menggunakan kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif dapat dilakukan setiap hari. Pada  siklus I hampir ada lima aspek mengalami peningkatan yaitu kemampuan guru membuat kesimpulan, hasil kinerja guru memberikan dampak positif bagi peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan menggambar. Berdasarkan pengamatan tersebut disampaikan bahwa guru memiliki kinerja yang baik .

Dengan demikian telah diperoleh  data adanya peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada kegiatan meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan menggambar  di TK Pamekar Budi 2 Balerejo  Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Dan hal-hal  yang belum optimal pada siklus I diperbaiki dalam pembelajaran pada akhir siklus yaitu pada siklus II dengan mencapai penigkatan hampir secara keseluruhan di semua aspek dengan mencapai skor rerata mencapai 3,85 atau sebesar 96,25% termasuk dalam katagori baik. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran berikutnya dengan arah dan tujuan peningkatan kualitas proses pembelajaran. 

2.      Hasil Analisis Aktivitas Siswa

Penelitian  aktivitas belajar siswa  pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari data pengamatan  aktivitas belajar siswa  yang diperoleh dari observer, jumlah rata-rata skor  pada masing- masing siklus  dapat dilihat pada tabel berikut:

Penilaian hasil observasi aktivitas siswa ini diperoleh dari mengobservasi  siswa selama dua kali  pertemuan dalam kemampuan menggambar anak. Penilaian akhir diperoleh dari gabungan  aktivitas siswa selama dua kali pertemuan  secara bertahap. Perkembangan aktivitas belajar siswa berdasarkan perolehan hasil pengamatan oleh observer adalah sebagai berikut :

a.       Antusias siswa dalam mengikuti TKM

Antusias pada siklus I pada kriteria baik  dengan jumlah skor 3,38. sedangkan pada siklus II antusias siswa memperlihatkan peningkatan yang cukup tinggi sehingga perolehan skor rerata menapai 3,83. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih tetap  memperhatikan terhadap  guru dalam pembelajaran.

b.      Perhatian terhadap guru

Perhatian siswa terhadap guru pada siklus 1, dan siklus II menunjukkan kriteria baik. Kriteria tersebut pada siklus 1 dengan skor skor 3,5, dan siklus II dengan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan perhatian siswa terhadap guru dalam pembelajaran.

c.       Keaktifan siswa bertanya

Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru pada siklus 1 dan siklus II menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut dan pada siklus I memperoleh skor 3,5, dan siklus II dengan skor 4. Hal ini menunjukkkan adanya keaktifan siswa didalam bertanya dalam pembelajaran.

d.      Keaktifan siswa menjawab pertanyaan

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru pada siklus 1 dan siklus II menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut  pada siklus 1, II  dengan skor 3,5 Walaupun dengan kriteria yang sama tetap masih dapat dipertahankan skor tersebut pada siklus II. Hal ini menunjukkan siswa masih tetap tinggi dalam aspek keaktifannya dalam menjawab pertanyaan guru dalam pembelajaran.

e.       Keberanian siswa menggambar pada siklus I dibandingkan dengan siklus II dan ada peningkatan. Pada siklus II adanya peningkatan skor yang lebih tinggi yaitu dari skor 3,3 menjadi 4. Hal tersebut menunjukkan adanya keberanian siswa dalam menggambar, siswa semakin berani untuk melakukannya dengan keinginan sendiri.

f.       Keaktifan siswa melaksanakan kegiatan menggambar

Keaktifan siswa didalam menggambar pada siklus I dibandingkan yang terjadi pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Ini dapat dilihat dari perolehan skor pada siklus I memperoleh skor 3 dan siklus II memperoleh 3,5. Hal ini menunjukkkan bahwa adanya keaktifan siswa dalam meningkatkan kemampuan kognitif  anak  melalui kegiatan menggambar.

 g. Keaktifan siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan menggambar pada siklus 1 dan siklusII menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut dapat dilihat dari perolehan skor  pada siklus I,  II. Pada siklus I dengan skor 3. dan di siklus II memperoleh skor 3,5Hal ini menunjukkan bahwa siswa tetap tinggi dalam keaktifan  berpartisipasi dalam menggambar.

h.      Keberanian siswa dalam mengikuti kegiatan menggambar

Keberanian siswa  mengikuti  kegiatan menggambar menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut dapat dilihat dari  perolehan skor pada siklus I dan siklus II,  pada siklus I memperoleh skor 3 sedangkan pada siklus II diperoleh skor 3,5.  Hal ini menunjukkan bahwa keberanian siswa  mengalami peningkatan dan siswa semakin berani dengan keinginannya sendiri untuk mengikuti kegiatan menggambar.

i.        Keaktifan siswa menyelesaikan tugas menggambar dari guru

Keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas menggambar dari guru mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor pada siklus I memperoleh 3,5, dan siklus II memperoleh 4.  Hal ini keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas guru menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

3.      Hasil analisis kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan kognitif melalui kegiatan menggambar

Kemampuan kognitif anak dalam penelitian ini adalah menjadi fokus utama dari peneliti. Hasil pengamatan diperoleh  dari siklus 1, dan siklus II. Kemampuan yang diamati adalah kemampuan siswa  dalam mengikuti kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu dengan melihat, meniru atau mencontoh cara menggambar yang baik. Pada siklus I peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan menggambar. Sehingga di siklus I didapat hasil yang cukup baik. Nilai terendah yang di berikan oleh observer adalah K dan hanya 2 anak saja dan nilai tertinggi adalah B. Rata-rata nilai B yang didapat menunjukkan  sebanyak 10 anak, dan yang memperoleh nilai cukup baik  dengan katagori C sebanyak 5 anak Nilai tersebut menunjukkan hampir 52% dan menunjukkan bahwa Upaya meningkatkan Kemampuan  kognitif anak melalui kegiatan menggambar mengalami peningkatan. Sedangkan pada silkus II anak yang memperoleh nilai B sebanyak 12 anak dan yang memperoleh nilai C sebanyak 3 anak. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan  yang sangat segnifikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan mengggunakan metode menggambar. Dan pada akhir siklus ini dapat dikatakan berhasil karena mencapai ketuntasan sampai 88,23% dari jumlah seluruh siswa. Sekitar 15 anak dari jumlah 15 anak mengalami peningkatan dalam menggambar.

 

         Tabel 4.13  Hasil Prosentase Anak yang memperoleh   Kriteria Baik (B)

No

Kategori

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1

Baik

23,52%

52,94%

70,58%

88,23%

2

Cukup

41,17%

35,29%

23,52%

11,76%

3

Kurang

35,29%

11,76%

5,88%

0 %

Grafik 4.5 Perbandingan Pencapaian antar Siklus

Adanya peningkatan  kegiatan menggambar dari Siklus I ke Siklus II dan semakin meningkat ke siklus III.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

 

A.    Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tindakan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kemampuan kognitif  pada anak TK Pamekar Budi 2 Balerejo Desa Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten Demak dapat menggunakan kegiatan menggambar. Hal ini terbukti pada akhir siklus pencapaian indikator keberhasilan sebesar 88,23% dan sudah melebihi indikator keberhasilan yang ingin dicapai sebesar 80%. Pada kondisi awal atau pra siklus kemampuan kognitif anak sebelum menggunakan kegiatan menggambar hanya sebesar 23,56%, meningkat menjadi 52,94% pada siklus I dan meningkat pada siklus II mencapai prosentase sebesar 70,58% dan semakin meningkat pada siklus III sebesar 88,235 dilakukan dengan kegiatan menggambar. Ini berarti kemampuan kognitif anak menunjukkan adanya peningkatan dan sesuai dengan yang diharapkan pada kriteria baik mencapai lebih dari 80% yaitu mencapa88,23%. Sedangkan kinerja guru pada siklus I mencapai prosentase sebesar 88,25%  dan semakin meningkat pada siklus II dan III dengan hasil pencapaian prosentase sebesar 96,25% yang termasuk dalam kriteria baik sekali. Begitu juga dengan aktivitas belajar anak juga mengalami peningkatan yang signifikan dari 84,5% pada siklus I menjadi 95,75% pada siklus II dan siklus III

 

.

B.      Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka saran yang bisa di berikan berkaitan dengan kesimpulan atau hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.      Bagi guru

a.       Anak didik untuk dilibatkan secara langsung dalam berbagai macam kegiatan pembelajaran, terutama dengan metode bermain, karena hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keaktifan serta kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

b.      Penggunaan berbagai alat bantu /media pembelajaran mampu membangkitkan serta memotivasi anak tertarik pada materi pembelajaran , juga dapat meningkatakn  kemampuan siswa untuk berkreativitas  dalam menggunakan metode yang salah akan menjadi penghalang bagi kesuksesan penyampaian materi pelajaran.

2.      Bagi Orang Tua

Orang tua perlu memberikan motivasi serta stimulus terhadap perkembangan anak , karena pada dasarnya keberhasilan pendidikan bukan semata tanggung jawab guru dan sekolah saja namun perlu adanya dukungan dari orang tua selaku pendamping guru saat anak berada di rumah.