PENINGKATAN KOGNITIF
ANAK USIA 4-5
TAHUN
MELALUI KEGIATAN
MENGGAMBAR DI
TK PAMEKAR
BUDI 2 BALEREJO, DEMPET - DEMAK
Oleh : NUR
LAILI FITRIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sudah sejak dilahirkan ke dunia seorang
manusia telah membawa kemampuan untuk berpikir. Pikiran adalah bagian berpikir
dari otak, bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan
dan pengertian. Pikiran anak telah aktif sejak anak tersebut lahir dan akan
terus berproses sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan pemikiran atau kognitif
anak tidak dapat berjalan sendiri tapi membutuhkan pengarahan dan pembelajaran
dari orang yang lebih dewasa. Diantaranya di dapat dari penjelasan guru
Selain belajar dengan guru anak dapat
memanfaatkan alat peraga dan media sebagai sumber belajar. Namun tidak semua
PAUD mempunyai media dan alat peraga yang dapat digunakan tiap kegiatan balajar
mengajar hal ini dikarenakan adanya perbadaan tingkat kemampuan keuangan di
masing-masing pendidikan anak usia dini. Di sinilah guru diminta untuk lebih
kreatif dan terampil memanfaatkan berbagai barang dan benda yang ada di sekitar
lingkungan menjadi sumber belajar yang menarik bagi anak.
Para tokoh konstruktivis seperti Piaget dan
Lev Vygotsky menyakini bahwa pembelajaran terjadi pada anak saat memahami dunia
sekeliling mereka. Pembelajaran
menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan
lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia. Mereka
memahami apa yang terjadi di sekeliling mereka dengan menyintesis
pengalaman-pengalaman baru dengan berbagai hal yang telah mereka pahami.
Menurut paham konstruktivisme anak bukanlah individu yang bersifat pasif yang
hanya menerima pengetahuannya dari orang lain. Anak adalah makhluk belajar yang
aktif dan dapat mengkreasi / mencipta serta membangun pengetahuannya
sendiri. (Zaman 2008: 32). Kemampuan
kognitif juga diperlukan oleh anak dalam rangka
mengembangkan pengetahuan tentang apa yang anak dengar, rasa, raba ataupun ia
cium panca indera yang ia miliki. Salah satu kemampuan kognitif adalah mengenal
bentuk-bentuk geometri. Mengenal sains pencampuran warna menurut (Gardner 2000: 23) dalam bukunya tentang
multiple intelegensi termasuk kecerdasan visual spasial.
Menggambar adalah sarana yang baik bagi
anak usia dini untuk melatih motorik halus
dan juga kognitifnya. Aktifitas kognitif akan bergantung pada kemampuan. Ketika
seorang anak belajar menggambar, akan terjadi sebuah aktivitas atau sebuah
proses pembelajaran yang mencakup indera penglihatan, pikiran, mental dan fisik
anak tersebut. Masing-masing proses itu berhubungan dengan perkembangan
keterampilan dan mentalnya. Proses
tersebut dibagi menjadi empat aspek, yaitu: aspek visual, aspek
pengetahuan, aspek mental, dan aspek motorik. Di samping itu juga sarana
yang baik pula untuk mengenalkan berbagai macam jenis warna yang ada. Karena
itu banyak kita jumpai berbagai lomba mewarnai dan menggambar pada jenjang pendidikan
TK. Namun sayang
dalam pembelajaran kognitif khususnya kegiatan menggambar masih banyak kendala yang terjadi di lapangan
salah satunya adalah kurangnya kreativitas guru dalam membuat media
pembelajaran. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan terhadap anak
didik di TK Pamekar budi 2 kemampuan
kognitif anak dalam mengikuti kegiatan menggambar di dalam kelas masih belum
optimal. Dari 17 anak yang sudah mampu menggambar
dengan baik hanya ada 4 anak saja atau sebesar 23,5%. Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi penulis untuk dapat
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh anak didik.
Berangkat dari kondisi tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus untuk memperbaiki dan
meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui kegiatan menggambar di TK
Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kegiatan menggambar dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak didik di TK
Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak ?
2. Bagaimanakah aktifitas
menggambar anak didik di TK
Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan suatu penelitian adalah memecahkan
masalah, hal ini dilakukan dengan jalan menyimpulkan sejumlah pengetahuan yang
memadai dan mengarah pada upaya untuk memakai atau menyelesaikan faktor-faktor
yang berkaitan tersebut (Moleong, 2006:62). Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas
kegiatan menggambar dalam
meningkatkan kemampuan kognitif anak.
2. Untuk mengetahui aktifitas dan respon
anak didik dalam mengikuti kegiatan menggambar.
D. Manfaat Penelitian
Setiap peneliti dalam melakukan penelitian
pasti mempunyai maksud atau harapan agar hasil penelitiannya bermanfaat bagi
orang lain atau untuk perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun manfaat
yang diperoleh dari penelitian ini meliputi :
1. Manfaat
Teoritis
a.
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak.
b.
Penelitian ini
dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan penelitian sejenis pada masa yang
akan datang.
2. Manfaat
Praktis
a. Dapat memberikan masukan bagi guru dalam
rangka meningkatkan kemampuan kognitif melalui kegiatan jurnal pagi.
b. Dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam
kegiatan menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif.
c. Dapat memberikan masukan kepada kepala
sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan di
sekolah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet
1.
Gambaran umum Obyek Penelitian
TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak adalah
salah satu lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak di usia dini antara umur 4-5 tahun, dengan alamat desa Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak. TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Demak secara
kelembagaan merupakan kelompok bermain
milik desa Balerejo Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak. TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet merupakan
pendidikan anak usia dini yang berada di naungan Departemen Pendidikan Pemuda
dan Olahraga yang berada di Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak. TK Pamekar Budi
2 Balerejo Dempet Demak berdiri pada tanggal 10 November 1980
dengan NPSN 6983579.
a.
Visi
Taqwa kepada tuhan yang maha
Esa
Cerdas, kreatif dan
komunikatif.
b.
Misi
Mewujudkan
anak yang berakhlakul karimah.
Membimbing
anak cerdas dalam berfikir,kreatif dan beriman.
Membiasakan berkomunikasi dengan lingkungannya.
N0 |
Nama |
L/P |
Ijasah |
Jabatan |
Mengajar |
1. |
SITI FATIMAH, S.Pd |
P |
S1 |
Kepala |
TK |
2. |
NUR LAILI FITRIA, S.Pd |
P |
S1 |
Guru |
TK |
3. |
FAIZATUL MASKUROH, S.Pd |
P |
S1 |
Guru |
TK |
2. Jumlah Siswa
Tabel 4.2 Jumlah Siswa TK
Pamekar Budi 2 Balerejo
NO. |
KELOMPOK |
JUMLAH SISWA |
1. |
TK A |
15 |
2. |
TK B |
17 |
3. Sarana dan Prasarana
Adapun
sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain:
a.
Ruang
kelas ada 2 ruang
b.
Ruang
guru ada 1 ruang
c.
Memiliki
32 meja anak
d.
Memiliki
32 kursi belajar
e.
Mainan
luar dan dalam kelas
f.
WC
/ kamar mandi
g.
Dapur
1
4.
Struktur Organisasi
Bagan
4.1 Struktur Organisasi TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet
B.
Hasil Penelitian
1. Kemampuan Kognitif pada kondisi pra siklus
Sebelum guru pelaksana tindakan melakukan tindakan siklus, guru
mengamati kemampuan menggambar anak. Awalnya anak disuruh untuk menggambar
sederhana. Namun pada kondisi pra survey ini
kemampuan menggambar anak di TK Pamekar Budi 2 Balerejo Dempet Kabupaten
Demak masih rendah. Dari 15 anak hanya ada 4 anak
atau sekitar 23,5% yang mampu menggambar dengan
baik. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus pertama.
Tabel 4.3 Kemampuan Kognitif Anak kondisi pra siklus
No |
Katagori |
jumlah |
Prosentase |
1 |
Baik |
7 |
23,5% |
2 |
Cukup |
5 |
35,29% |
3 |
Kurang |
3 |
41,17% |
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kemampuan mengambar anak sebelum
menggunakan atau menerapkan metode menggambar masih sangat rendah dan belum
maksimal dan hanya sebesar 23,5% dari jumlah siswa 15 anak. Maka dapat
digambarkan ke dalam grafik sebagaimana berikut:
Grafik 4.1 Pencapaian
Ketuntasan menggambar Pra Siklus
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23
November
dan Kamis tanggal 25 November 2021,
Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan yang
dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan materi menggambar
bebas.
2) Menyiapkan media pembelajaran yang menunjang kegiatan menggambar
untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak.
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar
aktivitas anak, pedoman wawancara dan catatan lapangan.
4) Menyusun perangkat pembelajaran Anak dalam
melaksanakan kegiatan menggambar.
5) Menyiapkan lembar tugas siswa.
6) Menyiapkan alat – alat yang digunakan untuk bermain
sambil belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan (pertemuan pertama)
Kegiatan yang
dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan RKH
yang telah direncanakan. Kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan dengan memberi motivasi dan
apersepsi pada anak.
b) Kegiatan Inti
1) Guru mengatur tempat duduk anak sesuai dengan materi
yang akan disajikan.
2) Guru menyajikan materi pembelajaran yang berkaitan
dengan menggambar.
3) Guru mendemontrasikan cara menggambar.
4) Guru membimbing anak di dalam kegiatan menggambar.
5) Guru memberikan penilaian
c. Pelaksanaan Tindakan pertemuan kedua
Pada
tindakan siklus I pertemuan kedua yang
dilaksanakan pada hari Kamis 25 November 2021,
guru memulai kegiatan awal seperti pada pertemuan pertama. Kemudian menerangkan
dan mendemontrasikan tentang kegiatan menggambar,
setelah itu guru mengajak anak untuk menggambar. proses pembelajaran dengan kegiatan menggambar
lebih menekankan pada kemampuan motoric
halus dan kemampuan kognitif anak.
d.
Observasi
Observasi
dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dalam kegiatan tatap muka. Yang
diobservasi adalah :
1) Mengamati Kinerja guru dalam memberikan
pembelajaran (dilakukan oleh observer).
Aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh
dari hasil penilaian dari observer
melalui lembar penilaian kinerja guru.
2) Mengamati Aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan
oleh observer). Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh observer dengan
menggunakan lembar penilaian aktivitas siswa. Hasil aktivitas siswa .
3) Memantau kemampuan siswa dalam melaksanakan kegiatan menggambar
untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, guru sebagai peneliti yang mengamati secara
langsung. Hasil observasi kinerja guru dan siswa dapat dilihat dalam lampiran.
e. Refleksi
Refleksi yang dilaksanakan meliputi :
1) Kinerja guru
Tabel
4.4 Hasil Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus 1
No |
Aspek yang diamati |
Observer
1 |
Observer
2 |
Rerata Skor |
1. |
PENDAHULUAN |
|
|
|
|
Kemampuan guru
memberikan motivasi |
4 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
memberikan apersepsi |
3 |
4 |
3,5 |
2 |
KEGIATAN
INTI |
|
|
|
|
Kemampuan guru
menjelaskan dan menyampaikan materi |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menjelaskan materi |
3 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengaitkan materi
dengan realita kehidupan yang dialami anak |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menerangkan cara
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
memotivasi siswa untuk kegiatan
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengajak siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
membimbing siswa dalam kegiatan menggambar |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar |
3 |
3 |
3 |
3 |
PENUTUP |
|
|
|
|
Kemampuan guru
membuat kesimpulan |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
memberikan tugas / evaluasi kepada
anak untuk menggambar dengan baik |
3 |
4 |
3,5 |
|
JUMLAH SKOR |
47 |
54 |
49,5 |
RERATA SKOR |
3,35 |
3,85 |
3,53 |
Pada siklus I
guru telah menunjukkan kenaikan
kekriteria cukup tinggi, dengan jumlah skor 3.53 atau sebesar 88,25% dan
termasuk kategori baik dari hasil observer 1 dan observer 2 menunjukkan
peningkatan kinerja.
2.
Aktivitas Belajar Siswa
Tabel
4.5 Hasil Belajar Aktivitas Siswa Siklus I
NO |
Aspek yang diamati |
Observer
1 |
Observer
2 |
Rerata Skor |
1 |
Antusias siswa dalam
mengikuti TKM |
4 |
3 |
3,5 |
2 |
Perhatian siswa
terhadap guru |
3 |
4 |
3,5 |
3 |
Keaktifan siswa bertanya |
4 |
3 |
3,5 |
4 |
Keaktifan siswa mengemukakan jawaban |
3 |
3 |
3 |
5 |
Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
guru |
3 |
4 |
3,5 |
6 |
Keberanian siswa maju melaksanakan
kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
7 |
Keaktifan siswa meningkatkan
kemampuan kognitif dengan menggambar |
3
|
3 |
3 |
8 |
Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan
menggambar |
3 |
4 |
3,5 |
9 |
Keaktifan siswa
menyelesaikan tugas menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
|
JUMLAH SKOR |
31 |
30 |
30,5 |
RERATA SKOR |
3,44 |
3,33 |
3,38 |
Pada siklus
I ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pada aspek antusias siswa dalam mengikuti TKM, perhatian siswa terhadap
guru
keaktifan siswa bertanya, keberanian siswa dalam
melaksanakan kegiatan menggambar, keaktifan siswa menjawab
pertanyaan guru, serta
keaktifan siswa melaksanakan tugas menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, dengan skor rerata 3,38 atau sebesar 84,5%
yang menunjukkan kriteria baik.
3. Kemampuan menggambar anak pada siklus I
Pada siklus I pertemuan pertama ini
menunjukkan bahwa siswa yang termasuk
pada kategori baik sebanyak 6 anak atau sebesar 35,29%, untuk kategori cukup 7
anak atau sebesar 41,17% dan yang kurang sebesar 23,52% atau sebanyak 4 anak. Sedangkan pada pertemuan kedua
siklus I memperoleh kriteria Cukup sebanyak 3 anak atau sebesar 35,29%, yang
masih termasuk kriteria kurang ada 5 anak atau sebesar 11,76% dan yang
memperoleh kriteria baik sebanyak 7 anak atau sebesar 52,94%, dapat
dilihat tabel dan grafik dibawah ini :
Tabel
4.6 Hasil Kemampuan Kognitif Anak Siklus I (Pertemuan I
&II)
Kategori |
Pertemuan I |
Pertemuan II |
||
|
Jumlah |
Prosentase |
Jumlah |
Prosentase |
Baik |
7 |
35,29% |
9 |
52,94% |
Cukup |
3 |
41,17% |
6 |
35,29% |
Sedang |
5 |
23,52% |
2 |
11,76% |
Grafik
4.1 Pencapaian Ketuntasan Kemampuan kognitif Siklus I
Hasil observasi kemampuan kognitif anak
melalui kegiatan menggambar siklus I masih dalam katagori cukup, sehingga masih
diperlukan perbaikan secara menyeluruh pada semua aspek. Perbaikan terhadap kemampuan menggambar anak dapat
dilakukan pada siklus II.
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 3 Desember dan Jumat 5 Desember 2021,
adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan materi kemampuan kognitif
melalui kegiatan menggambar untuk perbaikan siklus sebelumnya.
2) Memadukan hasil siklus 1 agar hasil siklus II lebih
efektif.
3) Menyiapkan media untuk kegiatan menggambar.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan
penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan (pertemuan pertama)
1) Guru meningkatkan kembali kegiatan menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif.
2) Guru memotivasi anak agar lebih intensif.
3) Guru menjelaskan kembali cara menggambar dan siswa
aktif memperhatikan.
4) Guru memerintah anak untuk melaksanakan tugas menggambar
untuk meningkatkan kemampuan kognitif.
5) Guru memberikan penilaian.
c. Observasi
1) Kinerja Guru
Tabel
4.7 Hasil Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Siklus II
No |
Aspek
yang diamati |
Observer
1 |
Observer
2 |
Rerata
Skor |
1. |
PENDAHULUAN |
|
|
|
|
Kemampuan guru memberikan motivasi |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru memberikan apersepsi |
4 |
4 |
4 |
2 |
KEGIATAN INTI |
|
|
|
|
Kemampuan guru
menjelaskan dan menyampaikan materi |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menjelaskan materi |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengaitkan materi
dengan realita kehidupan yang dialami anak |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menerangkan cara
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
memotivasi siswa untuk kegiatan
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengajak siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
membimbing siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar |
4 |
4 |
4 |
3 |
PENUTUP |
|
|
|
|
Kemampuan guru
membuat kesimpulan |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
memberikan tugas / evaluasi kepada
anak untuk menggambar dengan baik |
4 |
4 |
4 |
|
JUMLAH SKOR |
53 |
55 |
54 |
RERATA SKOR |
3,78 |
3,92 |
3,85 |
Pada siklus II, guru telah menunjukkan kenaikan kekriteria tinggi, dengan jumlah skor 3.85 atau sebesar
96,25% dari hasil observer 1 dan observer 2 yang menunjukkan peningkatan dari
siklus I pada kemampuan guru membimbing
siswa, kemampuan mengajak siswa dalam kegatan menggambar serta kemampuan guru
dalam mengevaluasi pembelajaran telah
menunjukkan kenaikan.
2) Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 4.8 Hasil Belajar Aktivitas Siswa Siklus II
NO |
Aspek yang diamati |
Observer
1 |
Observer
2 |
Rerata
Skor |
1 |
Antusias siswa dalam
mengikuti TKM |
4 |
4 |
4 |
2 |
Perhatian siswa
terhadap guru |
4 |
4 |
4 |
3 |
Keaktifan siswa bertanya |
4 |
4 |
4 |
4 |
Keaktifan siswa mengemukakan jawaban |
4 |
3 |
3,5 |
5 |
Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
guru |
4 |
4 |
4 |
6 |
Keberanian siswa maju melaksanakan
kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
7 |
Keaktifan siswa meningkatkan
kemampuan kognitif dengan menggambar |
4 |
4 |
4 |
8 |
Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan
menggambar |
3 |
4 |
3,5 |
9 |
Keaktifan siswa
menyelesaikan tugas menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
JUMLAH SKOR |
35 |
30 |
34,5 |
JUMLAH SKOR
RERATA |
3,88 |
3,33 |
3,83 |
Pada siklus II ini menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pada aspek
keantusiasan siswa dalam mengikuti TKM, perhatian
siswa terhadap guru, keaktifan siswa
bertanya, keaktifan siswa dalam
mengemukakan
jawaban, keberanian siswa dalam melaksanakan.
Metode menggambar, serta keaktifan
siswa melaksanakan tugas menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif,
dengan skor rerata 3,83 atau sebesar 95,75% yang menunjukkan kriteria tinggi.
3) Kemampuan menggambar untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak
siklus II
Pada siklus II ini kemampuan
siswa menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif menunjukkan peningkatan dari kriteria cukup baik ke kriteria baik. Jumlah siswa yang naik ke
kriteria Baik sebanyak 15 siswa atau
sekitar 88,23% dari jumlah siswa
seluruhnya. Hasil dari kemampuan menggambar anak melalui kegiatan menggambar
pada Siklus II ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
Tabel 4.9 Hasil
Kemampuan Kognitif Anak Siklus II (Pertemuan I &II)
Kategori |
Pertemuan I |
Pertemuan II |
||
|
Jumlah |
Prosentase |
Jumlah |
Prosentase |
Baik |
10 |
52,94% |
12 |
70,58% |
Cukup |
2 |
35,29% |
4 |
32,52% |
Sedang |
3 |
11,76% |
1 |
5,88% |
Grafik 4.2
Pencapaian
Ketuntasan Kemampuan Kognitif Siklus II
d. Refleksi
Dari hasil
observasi hasil siklus II dapat dilihat adanya peningkatan kinerja guru ,
aktivitas siswa dan kemampuan siswa
dalam menggambar. Hal tersebut diperoleh karena pada siklus II guru telah
melakukan perbaikan pembelajaran dari
siklus I.
4.
Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Desember 2021, adapun
prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan materi kemampuan kognitif
melalui kegiatan menggambar untuk perbaikan siklus sebelumnya.
2) Memadukan hasil siklus I,II agar hasil siklus III
lebih efektif.
3) Menyiapkan media untuk kegiatan menggambar.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan
penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru meningkatkan kembali kegiatan menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif.
2) Guru memotivasi anak agar lebih intensif.
3) Guru menjelaskan kembali cara menggambar dan siswa
aktif memperhatikan.
4) Guru memerintah anak untuk melaksanakan tugas
menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif.
5) Guru memberikan penilaian.
b. Observasi
1) Kinerja Guru
Tabel
4.10 Hasil Rekapitulasi Observasi
Kinerja Guru Siklus III
No |
Aspek
yang diamati |
Observer
1 |
Observer
2 |
Rerata
Skor |
1. |
PENDAHULUAN |
|
|
|
|
Kemampuan guru memberikan motivasi |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru memberikan apersepsi |
4 |
4 |
4 |
2 |
KEGIATAN INTI |
|
|
|
|
Kemampuan guru
menjelaskan dan menyampaikan materi |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menjelaskan materi |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengaitkan materi
dengan realita kehidupan yang dialami anak |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru menerangkan cara
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru mendemontrasikan cara menggambar yang baik |
3 |
4 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
memotivasi siswa untuk kegiatan
menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
mengajak siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
membimbing siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
menumbuhkan partisipasi siswa dalam kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
|
Kemampuan guru
melakukan pembelajaran secara runtut dari merencanakan sampai merefleksikan kegiatan belajar |
4 |
4 |
4 |
3 |
PENUTUP |
|
|
|
|
Kemampuan guru
membuat kesimpulan |
4 |
4 |
4 |
|
Kemampuan guru
memberikan tugas / evaluasi kepada
anak untuk menggambar dengan baik |
4 |
4 |
4 |
|
JUMLAH SKOR |
53 |
55 |
54 |
RERATA SKOR |
3,78 |
3,92 |
3,85 |
Pada siklus II, guru telah menunjukkan kenaikan kekriteria tinggi, dengan jumlah skor 3.85 atau sebesar
96,25% dari hasil observer 1 dan observer 2 yang menunjukkan peningkatan dari
siklus I pada kemampuan guru mengevaluasi telah menunjukkan kenaikan.
2) Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 4.11 Aktivitas belajar anak Siklus III
NO |
Aspek yang diamati |
Observer 1 |
Observer 2 |
Rerata Skor |
1 |
Antusias siswa
dalam mengikuti TKM |
4 |
4 |
4 |
2 |
Perhatian
siswa terhadap guru |
4 |
4 |
4 |
3 |
Keaktifan siswa bertanya |
4 |
4 |
4 |
4 |
Keaktifan siswa mengemukakan
jawaban |
4 |
3 |
3,5 |
5 |
Keaktifan siswa menjawab
pertanyaan guru |
4 |
4 |
4 |
6 |
Keberanian siswa maju melaksanakan
kegiatan menggambar |
4 |
3 |
3,5 |
7 |
Keaktifan
siswa meningkatkan kemampuan kognitif
dengan menggambar |
4 |
4 |
4 |
8 |
Keaktifan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan menggambar |
3 |
4 |
3,5 |
9 |
Keaktifan
siswa menyelesaikan tugas menggambar |
4 |
4 |
4 |
|
JUMLAH SKOR |
35 |
30 |
34,5 |
JUMLAH SKOR
RERATA |
3,88 |
3,33 |
3,83 |
Pada siklus III ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan pada aspek keantusiasan
siswa dalam mengikuti TKM, perhatian
siswa terhadap guru, keaktifan siswa
bertanya, keaktifan siswa dalam
mengemukakan
jawaban, keberanian siswa dalam melaksanakan. Metode
menggambar, serta keaktifan siswa melaksanakan tugas menggambar untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, dengan skor rerata 3,83 atau sebesar 95,75%
yang menunjukkan kriteria tinggi.
3) Kemampuan menggambar anak siklus III
Pada siklus III ini
kemampuan siswa menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif menunjukkan peningkatan kriteria baik. Jumlah siswa
yang naik ke kriteria Baik sebanyak 15
siswa atau sekitar 88,23% dari jumlah
siswa seluruhnya. Hasil dari kemampuan kognitif anak melalui menggambar
pada Siklus III ini dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
Tabel 4.12 Kemampuan
Kognitif anak siklus III
No |
Kategori |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Baik |
13 |
88,23% |
2 |
Cukup |
2 |
11,76% |
3 |
Kurang |
0 |
0% |
Grafik 4.4 Pencapaian
Ketuntasan kemapuan Kognitif siklus III
C. Pembahasan
1.
Hasil kinerja Guru
Selama Proses Pembelajaran
Peningkatan kinerja guru dari
siklus I dan II TK Pamekar Budi 2 Balerejo Desa Dempet Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak. Perkembangan kinerja guru dari siklus I dengan siklus II
berdasarkan lembar observasi yang
dilakukan oleh observer diperoleh data bahwa kemampuan guru dalam memberikan
motivasi dan apersepsi, kemampuan menggunakan metode menggambar , kemampuan
guru memberikan motivasi, kemampuan guru membimbing siswa, kemampuan guru dalam
mengajak siswa menggambar, aspek kemampuan guru memberikan pembelajaran secara
runtut, serta kemampuan guru membuat kesimpulan dan kemampuan guru didalam
memberikan tugas pada siswa terlihat
memiliki rerata skor yang paling
tinggi diantara aspek yang lainnya. Untuk kemampuan guru yang lainnya termasuk
pada katagori cukup baik.
Dalam proses pembelajaran
tersebut guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator yang dapat memberikan kemudahan agar siswa dapat belajar dengan
optimal. Dengan keberadaan guru sabagai fasilitator yang baik maka siswa dapat
belajar dengan optimal sehingga kompetensi dan tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai. Observasi kinerja guru pada
proses pembelajaran dengan menggunakan kegiatan
menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif dapat dilakukan setiap hari.
Pada siklus I
hampir ada lima aspek mengalami peningkatan yaitu kemampuan guru membuat
kesimpulan, hasil kinerja guru memberikan dampak positif bagi peningkatan
aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan menggambar. Berdasarkan pengamatan
tersebut disampaikan bahwa guru memiliki kinerja yang baik .
Dengan demikian telah diperoleh data adanya peningkatan kinerja guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran pada kegiatan meningkatkan kemampuan kognitif
anak melalui kegiatan menggambar di TK
Pamekar Budi 2 Balerejo Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak. Dan hal-hal yang belum
optimal pada siklus I diperbaiki dalam pembelajaran pada akhir siklus yaitu
pada siklus II dengan mencapai penigkatan hampir secara keseluruhan di semua
aspek dengan mencapai skor rerata mencapai 3,85 atau sebesar 96,25% termasuk
dalam katagori baik. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran
berikutnya dengan arah dan tujuan peningkatan kualitas proses
pembelajaran.
2.
Hasil Analisis Aktivitas Siswa
Penelitian aktivitas belajar
siswa pada siklus I dan II mengalami
peningkatan dari data pengamatan
aktivitas belajar siswa yang diperoleh
dari observer, jumlah rata-rata skor
pada masing- masing siklus dapat
dilihat pada tabel berikut:
Penilaian hasil
observasi aktivitas siswa ini diperoleh dari mengobservasi siswa selama dua kali pertemuan dalam kemampuan menggambar anak.
Penilaian akhir diperoleh dari gabungan
aktivitas siswa selama dua kali pertemuan secara bertahap. Perkembangan aktivitas
belajar siswa berdasarkan perolehan hasil pengamatan oleh observer adalah
sebagai berikut :
a. Antusias siswa dalam mengikuti TKM
Antusias pada siklus I pada kriteria baik dengan jumlah skor 3,38. sedangkan pada
siklus II antusias siswa memperlihatkan peningkatan yang cukup tinggi sehingga
perolehan skor rerata menapai 3,83. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih
tetap memperhatikan terhadap guru dalam pembelajaran.
b. Perhatian terhadap guru
Perhatian siswa terhadap guru pada siklus 1, dan
siklus II menunjukkan kriteria baik. Kriteria tersebut pada siklus 1 dengan
skor skor 3,5, dan siklus II dengan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan perhatian siswa terhadap guru dalam pembelajaran.
c. Keaktifan siswa bertanya
Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru pada siklus
1 dan siklus II menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut dan pada siklus I
memperoleh skor 3,5, dan siklus II dengan skor 4. Hal ini menunjukkkan adanya keaktifan siswa didalam
bertanya dalam pembelajaran.
d. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru pada
siklus 1 dan siklus II menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut pada siklus 1, II dengan skor 3,5 Walaupun dengan kriteria yang
sama tetap masih dapat dipertahankan skor tersebut pada siklus II. Hal ini
menunjukkan siswa masih tetap tinggi dalam aspek keaktifannya dalam menjawab
pertanyaan guru dalam pembelajaran.
e. Keberanian siswa menggambar pada siklus I dibandingkan
dengan siklus II dan ada peningkatan. Pada siklus II adanya peningkatan skor
yang lebih tinggi yaitu dari skor 3,3 menjadi 4. Hal tersebut menunjukkan
adanya keberanian siswa dalam menggambar, siswa semakin berani untuk
melakukannya dengan keinginan sendiri.
f. Keaktifan siswa melaksanakan kegiatan menggambar
Keaktifan siswa didalam menggambar pada siklus I dibandingkan
yang terjadi pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Ini dapat dilihat
dari perolehan skor pada siklus I memperoleh skor 3 dan siklus II memperoleh
3,5. Hal ini menunjukkkan bahwa adanya keaktifan siswa dalam meningkatkan kemampuan
kognitif
anak melalui kegiatan menggambar.
g. Keaktifan siswa dalam berpartisipasi pada
kegiatan menggambar pada siklus 1 dan siklusII menunjukkan kriteria aktif.
Kriteria tersebut dapat dilihat dari perolehan skor pada siklus I, II. Pada siklus I dengan skor 3. dan di siklus
II memperoleh skor 3,5Hal ini menunjukkan bahwa siswa tetap tinggi dalam
keaktifan berpartisipasi dalam menggambar.
h. Keberanian siswa dalam mengikuti kegiatan menggambar
Keberanian siswa mengikuti
kegiatan menggambar menunjukkan kriteria aktif. Kriteria tersebut dapat
dilihat dari perolehan skor pada siklus
I dan siklus II, pada siklus I
memperoleh skor 3 sedangkan pada siklus II diperoleh skor 3,5. Hal ini menunjukkan bahwa keberanian
siswa mengalami peningkatan dan siswa
semakin berani dengan keinginannya sendiri untuk mengikuti kegiatan menggambar.
i.
Keaktifan siswa menyelesaikan tugas menggambar dari guru
Keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas menggambar
dari guru mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor pada siklus
I memperoleh 3,5, dan siklus II memperoleh 4.
Hal ini keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas guru menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
3.
Hasil analisis kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan
kognitif melalui kegiatan menggambar
Kemampuan kognitif
anak
dalam penelitian ini adalah menjadi fokus utama dari peneliti. Hasil pengamatan
diperoleh dari siklus 1, dan siklus II.
Kemampuan yang diamati adalah kemampuan siswa
dalam mengikuti
kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu dengan
melihat, meniru atau mencontoh cara menggambar yang baik. Pada
siklus I peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan
menggambar. Sehingga di siklus I didapat hasil yang cukup baik.
Nilai terendah yang di berikan oleh observer adalah K
dan hanya 2 anak saja dan nilai tertinggi
adalah B. Rata-rata nilai B yang didapat menunjukkan sebanyak 10 anak, dan yang memperoleh nilai cukup baik dengan katagori C sebanyak 5 anak Nilai
tersebut menunjukkan hampir 52% dan menunjukkan bahwa Upaya meningkatkan
Kemampuan kognitif anak melalui kegiatan
menggambar mengalami peningkatan. Sedangkan pada silkus II anak yang memperoleh
nilai B sebanyak 12 anak dan yang memperoleh nilai C sebanyak 3 anak. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan yang
sangat segnifikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan
mengggunakan metode menggambar. Dan pada akhir siklus ini dapat dikatakan
berhasil karena mencapai ketuntasan sampai 88,23% dari jumlah seluruh siswa.
Sekitar 15 anak dari jumlah 15 anak mengalami
peningkatan dalam menggambar.
Tabel
4.13 Hasil Prosentase Anak yang
memperoleh Kriteria Baik (B)
No |
Kategori |
Pra siklus |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
1 |
Baik |
23,52% |
52,94% |
70,58% |
88,23% |
2 |
Cukup |
41,17% |
35,29% |
23,52% |
11,76% |
3 |
Kurang |
35,29% |
11,76% |
5,88% |
0 % |
Grafik 4.5
Perbandingan Pencapaian antar Siklus
Adanya
peningkatan kegiatan menggambar dari
Siklus I ke Siklus II dan semakin meningkat ke siklus III. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.
Simpulan Berdasarkan
pembahasan hasil penelitian tindakan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
meningkatkan kemampuan kognitif pada
anak TK Pamekar Budi 2 Balerejo Desa Dempet Kecamatan Dempet Kabupaten Demak dapat
menggunakan kegiatan menggambar. Hal ini terbukti pada akhir siklus pencapaian
indikator keberhasilan sebesar 88,23% dan sudah melebihi indikator keberhasilan
yang ingin dicapai sebesar 80%. Pada kondisi awal atau
pra siklus kemampuan kognitif anak sebelum
menggunakan kegiatan menggambar
hanya sebesar 23,56%,
meningkat menjadi 52,94%
pada siklus I dan meningkat pada siklus II mencapai prosentase sebesar 70,58% dan semakin
meningkat pada siklus III sebesar 88,235 dilakukan dengan kegiatan menggambar.
Ini berarti kemampuan kognitif anak menunjukkan adanya peningkatan dan sesuai
dengan yang diharapkan pada kriteria baik mencapai lebih dari 80% yaitu
mencapa88,23%. Sedangkan kinerja
guru pada siklus I mencapai prosentase sebesar 88,25% dan semakin meningkat pada siklus II dan III
dengan hasil pencapaian prosentase sebesar 96,25% yang termasuk dalam kriteria
baik sekali. Begitu juga dengan aktivitas belajar anak juga mengalami peningkatan
yang signifikan dari 84,5% pada siklus I menjadi 95,75% pada siklus II dan
siklus III . B.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh diatas maka saran yang bisa di berikan berkaitan dengan kesimpulan
atau hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Bagi
guru a.
Anak
didik untuk dilibatkan secara langsung dalam berbagai macam kegiatan
pembelajaran, terutama dengan metode bermain, karena hal tersebut dapat
meningkatkan kemampuan dan keaktifan serta kreatifitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran dan juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran b.
Penggunaan
berbagai alat bantu /media pembelajaran mampu membangkitkan serta memotivasi
anak tertarik pada materi pembelajaran , juga dapat meningkatakn kemampuan siswa untuk berkreativitas dalam menggunakan metode yang salah akan
menjadi penghalang bagi kesuksesan penyampaian materi pelajaran. 2.
Bagi
Orang Tua