Anggota DPD RI Jawa Tengah, Abdul Kholik, menekankan pentingnya pengembangan kawasan Jawa Tengah bagian Selatan (Jasela) untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Pernyataan tersebut disampaikan Senator Abdul Kholik dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengembangan Kawasan Jawa Selatan Menuju Indonesia Emas” yang diadakan di Aula Universitas Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen beberapa waktu lalu (25/1).
Senator kelahiran Cilacap ini menyoroti perlunya perhatian khusus pada wilayah selatan Jawa Tengah, yang masih menghadapi tantangan besar, termasuk tingginya tingkat kemiskinan.
“Zona selatan Jawa Tengah membutuhkan kebijakan khusus untuk mengembangkan potensi yang ada sekaligus mengatasi masalah mendasar, seperti tingginya angka kemiskinan. Saat ini, banyak wilayah di selatan masih berada di zona merah peta kemiskinan,” tegasnya.
Sebagai solusi, Abdul Kholik mengusulkan konsep Jasela, sebuah inisiatif untuk memprioritaskan pembangunan di wilayah selatan Jawa Tengah. Ia menambahkan bahwa ide ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh masyarakat.
“Konsep Jasela ini mencakup wilayah seperti Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, dan sekitarnya. Kawasan Jasela memiliki potensi besar di sektor maritim, pertanian, dan pariwisata,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kholik jjuga memaparkan tantangan pembangunan di Jawa Tengah, termasuk disparitas antarkawasan, tingginya populasi miskin, kurangnya konektivitas infrastruktur, serta minimnya produk unggulan daerah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, DPD RI mengusulkan kerangka solusi berupa pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi, peningkatan konektivitas antarwilayah, serta sinergi pembangunan berbasis potensi daerah. Salah satu rencana strategis yang dibahas adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol Cilacap-Yogyakarta, jalur kereta api ganda Kroya-Bandung, revitalisasi pelabuhan perikanan, serta pengembangan jalur pariwisata.
“Pengembangan kawasan ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai poros ekonomi strategis,” ujar Abdul Kholik.
“Kawasan Jasela harus menjadi prioritas pembangunan, baik di tingkat nasional maupun regional,” lanjutnya.
Kholik mengungkapkan, data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, total anggaran belanja daerah (APBD) kawasan Jasela mencapai Rp 17,6 triliun dengan populasi penduduk sekitar 8,17 juta jiwa. Dengan luas wilayah 6.464,2 km², kawasan ini memiliki peluang besar menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Tengah.
“Populasi sebesar ini bukan sekadar angka, tetapi menjadi tantangan besar dalam pembangunan provinsi. Kami melihat, Jawa Tengah memerlukan akselerasi melalui kebijakan strategis yang dapat menciptakan poros pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan di Jawa Tengah saat ini masih terpusat di wilayah Semarang. Karena itu, ia mengusulkan skema pengembangan tiga poros utama, yakni Jasela, Pantura dan Solo Raya.
Baca Juga: Senator Abdul Kholik Selenggarakan Lomba Naskah Khotbah Jumat Bidang Maritim
Selain Anggota DPD RI, acara FGD juga dihadiri Kepala Bappeda Kebumen, Bahrun Munawir, Rektor UMNU Kebumen, Imam Satibi, Rektor Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO) Kebumen, Dr Herniyatun, dan Rais Syuriah PCNU Kebumen, KH Afifuddin Chanif Al Hasani serta stakeholder dan tokoh masyarakat lainnya.