PojokPantura.Com - Aksi teror kembali muncul akhir-akhir ini di Indonesia. Pelakunya disinyalir masih termasuk kelompok-kelompok teroris yang sudah lama ada. Bunuh diri dengan meledakkan bom di objek umum menjadi aksi tersering yang mereka lakukan, selain menyerang aparat dengan senjata. Diketahui, bom bunuh diri terakhir mereka lakukan di depan gereja di Makassar dan disusul penyerangan seorang perempuan dengan senjata pistol di Mabes Polri.
Kenekadan mereka yang melakukan teror adalah hasil doktrin dan cuci otak para agen Wahabi jihadis. Mereka yang beraksi kemarin adalah contoh kecil dari sekian banyak orang-orang yang kini mungkin tengah dicuci otaknya di tempat-tempat tersembunyi. Salah satu doktrinnya yakni wajib hukumnya membunuh kafir, aparat pemerintah thogut dan orang muslim yang tak sepaham dengan mereka.
Dengan melakukan hal di atas, mereka meyakini bisa menggapai mati secara syahid. Mungkin bagi kelompok mereka, laku tersebut menjadi paling teratas yang harus dilakukan segera dari pada shalat, puasa, mencari ilmu, berbakti kepada orang tua dan lain sebagainya. Memang bagi orang yang mati dalam keadaan syahid, ia akan mendapatkan keistimewaan yang tiada tara. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 74.
فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
“Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barangsiapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya.”
Lumrah memang setiap muslim memiliki keinginan untuk mati syahid. Namun yang menjadi pertanyaan besar saat ini adalah, apakah mati syahid dengan cara melancarkan bom bunuh diri itu termasuk cara agar matinya syahid? Belum lagi, apakah dampak bom bunuh diri atau aksi teror lainnya yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban manusia itu termasuk tujuan dari jalan yang ditempuh itu?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita semua mengetahui macam-macam mati syahid menurut Rasulullah SAW. Ini penting diketahui, karena agar kita semua tahu, mati yang seperti apa yang distatuskan sebagai mati syahid. Mungkin saja, dengan tahu macam-macam mati syahid ini membuat aksi-aksi seporadis yang berpotensi akan terus diadakan ini akan hilang bahkan lenyap dari bumi yang kita semua tempati ini.
Hadist Macam-Macam Mati Syahid
Klaim kelompok teroris tentang aksi terornya yang berujung matinya pelaku teror menjadi syahid adalah sesat dan menyesatkan. Karena tidak ada satupun hadist yang menerangkan bahwa bom bunuh diri atau sengaja menyerang orang lain sampai pelakunya mati secara syahid. Dasarnya adalah hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Syuhada' (orang yang mati syahid) ada lima; yaitu orang yang terkena wabah penyakit Tha'un, orang yang terkena penyakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimpa reruntuhan bangunan dan yang mati syahid di jalan Allah". (HR. Bukhori )
Keterangan hadist di atas ditegaskan juga oleh Rasulullah SAW yang tercantum dalam Sahih Muslim. Hadit tersebut diawali Rasulullah bertanya:
مَا تَعُدُّوْنَ الشَّهِيْدَ فِيْكُمْ؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ. قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيْلٌ. قَالُوْا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فيِ الطَّاعُوْنَ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَالْغَرِيْقُ شَهِيْدٌ
“Siapa yang terhitung syahid menurut anggapan kalian? Mereka menjawab, Wahai Rasulullah, siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid. Beliau menanggapi : Kalau begitu, syuhada dari kalangan umatku hanya sedikit. Bila demikian, siapakah mereka yang dikatakan mati syahid, wahai Rasulullah? tanya para sahabat. Beliau menjawab : Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit tha'un maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid.”
Mungkin kelompok-kelompok teroris keblinger memahami redaksi “Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid dan siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid”. Menurut Imam Nawawi, syahidnya orang yang terbunuh di jalan Allah yakni ketika berperang melawan kaum kafir harbi (yang berhak untuk diperangi). Jadi aksi bom bunuh diri dan penyerangan oleh teroris itu tak mendapatkan mati syahid bagi pelakunya. Karena target aksi mereka tak ada kafir harbi.
Baca Juga: Doa yang diajarkan Rasulullah Saw untuk hilangkan insomnia
Adapun orang yang meninggal di jalan Allah itu berstatus mati syahid itu sangat banyak macamnya. Seperti orang mati dalam keadaan sedang mencari ilmu, mencari nafkah buat keluarganya, sedang beribadah pada Allah dan lain sebagainya. Oleh karenanya, jangan mengambil jalan yang sesat dan berakibat buruk untuk meraih status mati syahid.