Jenazah terduga teroris Rajendra Sulistiyanto ditolak warga Lemahabang kecamatan Tanjung untuk dimakamkan di desa setempat. Pada 3 september 2018 Rajendra tertembak mati oleh Densus 88.
Setelah beredarnya kabar proses pemakaman akan dilaksanakan di Desa Lemahabang Kecamatan Tanjung, yang merupakan daerah kelahiran Rajendra, kemudian munculah penolakan tersebut dari para warga.
Menurut Patinggal (67) selaku Ketua RT 2 RW III, Desa Lemahabang, Kecamatan Tanjung, sebagian warga masyarakat setempat terduga teroris menolak tentang rencana pemakaman pelaku teroris di Desa Lemahabang Kecamatan Tanjung. Bukan hanya karena telah mencemarkan nama baik warga Lemahabang yang mayoritas beragama Islam, tetapi juga karena pelaku sudah tidak terdaftar lagi pada kependudukan Desa Lemahabang.
Pada Rabu (5/9/2018), Patinggal mengatakan bahwa dia (Rajendra) bukan merupakan warga Lemahabang lagi. Karena setelah menikah dia ikut istrinya di Kota Cirebon.
Walaupun Rajendra adalah warga asli kelahiran Desa Lemahabang Tanjung, tapi warga tetap menolaknya. Adanya penolakan ini merupakan bentuk sanksi social terhadap pelaku, juga sebagai symbol bahwa warga menolak adanya radikalisme.
Ia mengatakan,”Benar, dia memang kelahiran Lemahabang, namun warga sudah terlanjur kecewa dengan perbiatan yang dilakukan oleh dia selama ini”.
Tidak sebatas itu, pada Selasa malam (4/9/2018) tindakan penolakan terhadap pemakaman Rajendra juga telah dilakukan melalui rapat kordinasi antara tokoh masyarakat, warga dan perangkat desa setempat. Rapat yang dihadiri tokoh masyarakat, perwakilan desa, lebe, Ketua RT dan Ketua RW tersebut menghasilkan kesepakatan adanya penolakan terhadap pemakaman Rajendra di Lemahabang Tanjung.
Katanya.”Dari hasil rapat kordinasi semalam, sebagian besar warga memang menolaknya”.
Sebagaimana yang diketahui, sejumlah warga meluapan penolakan tersebut dituangkan diatas kertas yang ditulis tangan dengan kata-kata seperti : “Tolak !!! Jasad Teroris dimakamkan disini” dan “Kami warga Lemahabang menolak ajaran Radikalisme”.
Samahalnya dengan Ketua RT, Kepala Desa Lemahabang, Masyhadi juga sama menolak pemakaman Rajendra di Lemahabang. Karena Rajendra sudah menjadi warga Harjamukti, Kota Cirebon.
Masyhadi mengatakan, “Dia sudah tidak menjadi warga sini lagi. Jadi sebagian waraga menolak atas rencana pemakaman jenazahnya di Lamahabang”.