Pojok PanturaPojok Pantura

Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah Gelar Seminar Tentang Lingkungan

Mas Popa
 Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah Gelar Seminar Tentang Lingkungan | Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah gelar seminar tentang lingkungan. Kegiatan tersebut berlandaskan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Pemalang -

Pojok Pantura | PojokPantura.Com, Pemalang- Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah gelar seminar tentang lingkungan. Kegiatan seminar tersebut berlandaskan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia No.41 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan. Wisata Arung Jeram Moga Rafting, Desa Kebanggan, Moga, Pemalang dipilih sebagai tempat venue seminar yang juga digelar secara daring via aplikasi zoom yang diikuti oleh seluruh peserta se-Indonesia.

Seminar ini bertemakan “Fiqih Lingkungan Hidup & Gaya Hidup Baru Di Masa Pandemi”. Dalam hal ini RPK menggandeng beberapa elemen masyarakat, diantaranya Majelis Ulama Indonesia Daerah Kabupaten Pemalang, Komunitas Peduli Sungai Indonesia, Srikandi Sungai Indonesia, Global Ecobrick Aliance, Indonesia Berani, dan jajaran pemerintah provinsi hingga daerah.

Acara yang berlangsung pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2020 ini termasuk rangkaian dari beberapa agenda yang sudah terlaksana, seperti diantaranya seminar, dan juga peresmian Taman Ecobrick Srikandi Sungai, yang juga sudah dibuka dan diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.

Ketua Umum Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah, Tarto Budi Harso dalam sambutannya menyampaikan bahwa fatwa MUI harus terus dikawal dan direalisasikan secara bersama-sama oleh siapapun, termasuk RPK ini.

"Kegiatan ini dirasa perlu dilakukan untuk merealisasikan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia, yang juga berkesinambungan dengan kegiatan dari RPK, seperti halnya Ecobrick". Tutur Tarto Budi.

Perlu diketahui, Ecobrick sendiri merupakan proses pengurungan sampah plastik ke dalam botol. Menururt bahasa, Eco artinya ramah lingkungan, dan brick artinya bata. Yang kemudian diartikan "bata ramah" lingkungan.

Pengurus Pusat Srikandi Sungai Indonesia, Eko Handayani yang tercatat asli warga Pemalang ini juga memaparkan pentingnya menjaga lingkungan dengan praktik, tidak hanya sebatas pada materi-materi dan teori yang tertulis.

“Harus juga memberi contoh kongkrit, seperti halnya pembangunan Taman Ecobrick Srikandi Sungai Indonesia yang bertempat di Wisata Arung Jeram Moga Rafting dengan berbahan dasar Ecobrick”, paparnya.

Sementara itu, Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Relawan Peduli Kemanusiaan (RPK) Jawa Tengah Wildan Salami, menginformasikan bahwa kegiatan ini hadiri oleh seluruh pegiat lingkungan seluruh Indonesia dan segenap pejabat pemerintahan kabupaten Pemalang.

Baca Juga: Berbagai Komunitas di Pemalang Ikuti Acara Bersih-bersih Terbesar Dunia di Pantai Muara Indah Asemdoyong

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut. Seperti Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kabupaten Pemalang; Ketua DPRD Kabupaten Pemalang; Penasehat Srikandi Sungai Indonesia & RPK, Prof. Dr. Suratman, M.Sc dan K.H Saifullah selaku Ketua MUI Daerah Kabupaten Pemalang, komunitas Indonesia Berani, Wijaya Dermawan dan juga pembawa acara Ibu Sri Utami, dan moderator Indra Merdeka.

Selaras dengan kegiatan ini diharapkan para audiensi turut serta menyampaikan kepada khalayak dan juga bersama menerapkan kepada lingkungan. Karena jika kita menjaga alam, alam juga menjaga kita. (ws/02)