Pojok PanturaPojok Pantura

2 Remaja Di Brebes yang Nekat Mencuri Satu Tundun Pisang Akhirnya Berdamai Dengan Pemiliknya

Mas Popa
 2 Remaja Di Brebes yang Nekat Mencuri Satu Tundun Pisang Akhirnya Berdamai Dengan Pemiliknya | curi pisang satu tundun, dua remaja  belasan tahun dilaporkan polisi. desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Brebes -

Kepergok sedang mencuri buah pisang satu tundun, dua remaja berusia belasan tahun dilaporkan polisi. Usut punya usut, peristiwa ini terjadi di desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes.

Beberapa foto yang menggambarkan sedang diinterogasinya kedua remaja tersebut sempat viral di grup media sosial Facebook warga Brebes pada Senin (26/10). Peristiwa tersebut menyedot perhatian netizen, khususnya yang beralamatkan di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ada beberapa netizen yang menerangkan di kolom komentar bahwa motif pencurian satu tundun pisang oleh kedua remaja itu adalah mereka tidak punya uang untuk membeli obat. Dengan hasil curianya akan digunakan membeli obat.

Selain foto diinterogasi oleh warga, terdapat foto kedua remaja itu terlihat dibawa oleh polisi dengan mobil patroli. Saat dimintai keterangan, Kapolsek Tanjung, AKP Umi Antum Farich membenarkan perihal peristiwa tersebut.

"Itu percobaan pencurian", ungkapnya.

Tetapi, ia juga berujar bahwa pihaknya belum tahu betul kronologi secara rincinya. Menurutnya, pihaknya langsung menuju TKP setelah ada laporan dari warga. Setelah itu, polisi mengamankan kedua remaja itu ke Mapolsek. Kemudian meminta keterangan saksi-saksi termasuk pemilik kebun pisang itu.

"Kronologi yang tahu masyarakat, kemudian kita mengamankan kedua bocah tersebut", ujar Umi.

Umi menjelaskan, berdasarkan pengakuannya kepada polisi di Mapolsek, bahwa kedua remaja yang diketahui berinisal F, 16, dan R, 20, warga Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes nekat mencuri pisang untuk membeli obat neneknya.

“Katanya mau buat beli obat seperti informasi di media sosial", tutur Umi.

Adapun persoalan ini, kata Umi, sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah pemilik kebun dan orang tua kedua remaja dipanggil dan dipertemukan di Mapolsek Tanjung.

"Kedua pihak sudah kami pertemuan, kemudian membuat surat pernyataan. Intinya sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak korban sudah menerima", pungkasnya.