PojokPantura.Com, Nasional - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengecam keras aksi terorisme yang terjadi di Prancis. Ia juga mengecam statement Presiden Prancis, Macron yang terkesan menyudutkan umat Islam setelah 2 kali aksi terorisme di negara.
Hal ini ia ungkapkan saat konferensi pers di Istana Negara via daring bersama sejumlah menteri dan perwakilan organisasi keagamaan pada Sabtu (31/10/2020) kemarin. Konferensi Pers yang disiarkan oleh channel Youtube Sekertariat Presiden ini khusus menyorot dua kasus di atas.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa aksi terorisme tidak ada ajarannya di agama manapun. Karenanya aksi keji itu jangan sampai disangkut pautkan dengan agama tertentu.
Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Teroris tidak ada hubungannya dengan agama apa pun", kata dia.
Jokowi dalam kesempatan yang sama juga mengharapkan bahwa seluruh dunia harus mengutamakan perdamaian dan toleransi, terutama di tengah pandemic covid-19 ini.
Indonesia mengajak negara seluruh dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik", kata Jokowi.
Diketahui, dalam satu bulan ini, sudah ada 2 kasus kekerasan dan terorisme yang terjadi di negara Prancis. Tepatnya di kota Paris dan Nice. Di Paris, tepatnya di bekas kantor majalah Charlie Hebdo, sedikitnya 2 orang dianiaya pada tanggal 25 September 2020.
Lalu disusul sebuah serangan dengan pisau yang telah mengakibatkan terbunuhnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya di sebuah gereja di Nice, Perancis, pada Kamis (29/10/2020).
Atas kedua insiden tersebut, Presiden Prancis, Macron selaku pemimpin tertinggi di negara itu malah menuduh biang kerok aksi terorisme adalah umat Islam. Ia berujar bahwa akan memerangi setiap bentuk gerakan separatisme Islam.
Sontak sikap dan statement dari Presiden Prancis itu mendapat kritik dan kecaman dari tokoh-tokoh internasional. Baik yang beragama Islam maupun non Islam.
Salah satu tokoh yang mengecamnya adalah Presiden RI, Joko Widodo. Seorang pemimpin negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar sedunia. Dalam keterangannya, ia secara langsung mengatakan.
"Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa", ujar Jokowi.
"Kedua, Indonesia juga mengecam keras statement (pernyataan) Presiden Perancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia", tuturnya.