MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN DENGAN KULIT KERANG PADA TK A DI TAMAN KANAK KANAK JANNETA GEBANGANOM KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL
Oleh : Tania
BAB I
1.
Latar Belakang
Usia
dini atau pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak – anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan
berbagai cara termasuk melalui permainan berhitung. Permainan berhitung pada
anak usia dini tidak hanya terkait dengan kemampuan kognotif saja, tetapi juga
kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus
dilakukan seara menarik, bervariasi dan menyenangkan”. (Depdiknas 2007 : 1).
Pendidikan
merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pemberian pendidikan
pada anak usia dini diakui diakui sebagai periode sangat penting dalam
membangun sumber daya manusia dan periode ini hanya datang sekali serta tidak
dapat diulang lagi, sehingga stimulasi dini salah satunya adalah pendidikan
mutlak diperlukan”.
Pendidikan
Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (UU
Depdiknas No 20 Th 2003) dalam Siti Aisyah, dkk (2012:1.3).
“Orangtua
adalah guru yang pertama bagi anaknya. Anak usia dini sangat tergantung dengan
orang lain untuk menyiapkan kebutuhannya untuk itu keluarga sangatlah penting
dalam kehidupan anak – anak anak adalah harta orangtua yang paling berharga.
Saat sekolah dan keluarga bekerja sama, ini merupakan situasi ketika semua
orang menjadi pemenang, dan si anak adalah pemenang terbesar.”( Laverne Warner,
Sharon Anne Lynch 2006 :107))
Taman
Kanak- Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan yang menyediakan pendidikan
bagi anak usia dini 4-6 tahun dengan program pembelajaran itu meliputi
kemampuan sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Supaya
anak memiliki kesiapan mental, ketrampilan saat masuk jenjang tingkat dasar.
Salah
satu kegiatan di Taman Kanak- Kanak yang perlu dikenalkan adalah kegiatan
berhitung permulaan yang dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil belajar,
supaya anak dapat mengerti angka dan anak mau untuk belajar berhitung dengan
senang, bereksplorasi, berkreasi.
Belajar
sambil bermain dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun materi belajar ke dalam
permainan. Banyak cara dan jenis permainan yang dapat dipakai. Dengan demikian,
diharapkan belajar sambil bermain dapat mengembangkan potensi anak.
Agus
Mahendra, dalam (Thobroni M dan Mumtaz Fairuzul, 2013: 49), membuktikan bahwa
“bermain dapat mengembangkan potensi anak dalam kehidupan kesehariannya.Proses
bermain ditentukan oleh tahapan perkembangan anak”.
Sebagai
guru saya menyadari bahwa pendidikan di tingkat TK, media (alat peraga) sangat
diperlukan. Karena pembelajaran di TK disampaikan dengan cara bermain maka
dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan dapat memperbaiki
kemampuan berhitung anak TK Janneta Gebanganom.
Sebagai
upaya untuk mengatasi kondisi tersebut maka diadakan penelitian atau percobaan
dengan menggunakan permainan yang dapat merangsang anak untuk mau melakukan
kegiatan seperti berhitung, mengurutkan angka, membilang angka, mencari hasil
dari penambahan dan pengurangan.
Dari
pemaparan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Kegiatan Bermain Kulit Kerang Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom
Rowosari Kendal ”.
2.
Dasar Hukum
a. Undang-Undang Dasar 1945
b. Undang-Undang No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
c. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
d. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009
e. Peraturan pemerintah No 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
f. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi standar
pendidik
3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
pada uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa identifikasi
masalah sebagai berikut :
a.
Rendahnya kemampuan
berhitung anak didik.
b.
Kurangnya minat anak
terhadap pembelajaran berhitung permulaan.
c.
Kurangnya kreativitas
guru dalam menyediakan alat peraga.
d.
Terbatasnya waktu
dalam membuat alat peraga.
e.
Anak susah memahami penjelasan dari guru yang berkaitan dengan berhitung
permulaan.
f.
Kurangnya media pembelajaran yang berkaitan dengan berhitung permulaan.
g.
Anak kurang memperhatikan penjelasan dari guru.
h.
Hasil belajar anak yang tidak seuai dengan harapan guru.
i.
Strategi / metode pembelajaran guru yang kurang menarik.
j.
Kurangnya kemampuan
kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan
4.
Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, ada beberapa
tujuan dari penulisan penelitian ini yaitu :
a.
Tujuan Umum
Tujuan
umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis kemudian
mendeskripsikan tentang “Kegiatan Bermain Kulit Kerang Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Di Taman Kanak- Kanak Janneta
Gebanganom Rowosari Kendal”.
b.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Kemampuan Berhitung Permulaan Pada
Anak Usia Dini.
2. Untuk mengetahui penggunaan Kegiatan Bermain Kulit Kerang
pada anak usia dini.
3. Untuk mengetahui apakah Kemampuan Berhitung Permulaan
Pada Anak Usia Dini dapat ditingkatkan Melalui Kegiatan Bermain Kerang
5.
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoritis
1.
Bagi Guru
Dapat meningkatkan
pengetahuan bahwa dalam menumbuhkan minat
anak untuk belajar dapat dilakukan dengan menggunakan metode bermain sambil
belajar sehingga dapat merangsang minat dan kreativitas anak dalam belajar
2.
Bagi Anak didik
Dengan menggunakan
alat peraga dalam pembelajaran diharapkan dapat membuat anak menjadi terampil,
berkreasi, bereksplorasi dan mencoba hal baru dalam belajar
3.
Bagi Sekolah
Sebagai bahan
pertimbangan untuk pembelajaran di Taman Kanak- Kanak.
b.
Manfaat Praktis
1.
Bagi Guru
Memberikan wacana
media pembelajaran kulit kerang sebagai salah satu media pengenalan berhitung
permulaan pada anak Taman Kanak- Kanak.
2.
Bagi Anak didik
Dapat menambah
pengetahuan anak dalam pembelajaran berhitung permulaan
3.
Bagi Sekolah
Sebagai bahan
pertimbangan dalam peningkatan mutu kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
BAB IV
PEMBAHASAN
1. HASIL PENGOLAHAN DATA
Wawancara dan observasi awal dilakukan antara penelitian dan guru yaitu pada hari senin, 3 November 2020. Pada 10 anak didik yang didapatkan permasalahan - permasalahan secara singkat hambatan yaitu anak cenderung bermain sendiri saat pelajaran, anak kurang tepat dalam mengurutkan angka, anak kurang tertarik dengan kegiatan yang ada. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di kelas dengan melakukan kegiatan perbaikan dengan 2 siklus. Dengan ketentuan harus dapat mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan oleh sekolahan yaitu sebesar 75%.
Untuk membuktikan hasil wawancara peneliti melakukan observasi perbaikan pembelajaran dengan beberapa langkah melalui beberapa siklus.
a. Hasil penelitian siklus I
1) Perencanaan
Pada langkah perencanaan ini ada beberapa langkah ynag diterapkan yakni : (a) rencana tindakan, (b) pelaksanaan kegiatan, (c) observasi, (d) refleksi / evaluasi. Oleh karena itu pada penelitian siklus I langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
- Guru terlebih dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang diambil dari penjabaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
- Menetapkan observer yaitu teman guru
- Menentukan instrumen / peralatan yang digunakan saat proses pembelajaran yaitu kulit kerang.
- Menentukan cara penggunaan kulit kerang yang akan digunakan
- Mendiskusikan semua kegiatan yang dilakukan dengan teman guru
- Langkah berikutnya melakukan perbaikan jika perencanaan kegiatan pada siklus I mengalami hasil yang belum optimal serta menentukan waktu pelaksanaannya
2) Pelaksanaan
a) Pra Kegiatan
- Menyiapkan materi / bahan pembelajaran
- Menyiapkan alat peraga kulit kerang
- Berbaris
- Salam
- Doa
- Apersepsi : tanya jawab mengenai makanan kesukaan, bercerita tentang makanan laut, menyanyi lagu satu-satu aku sayang ibu
b) Kegiatan Awal
c) Kegiatan Inti
Proses selanjutnya adalah inti dari pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan membilang yaitu membilang (mengenal konsep bilangan dengan kulit kerang).
Langkah-langkah kegiatan adalah sebagai berikut :
- Guru memperlihatkan alat peraga berupa kulit kerang kepada anak didik
- Guru menanyakan kepada anak didik apakah pernah melihat alat peraga kulit kerang yang dibawa
- Guru menjelaskan tentang tata cara penggunaan alat peraga dari kulit kerang
- Guru memilih kulit kerang sesuai warna dari seluruh alat peraga dari kulit kerang
- Anak disuruh maju didepan kelas untuk mencoba memegang alar peraga dari kulit kerang
- Anak disuruh meniru saat memilih kulit kerang sesuai warna seperti yang sudah diperagakan guru sesuai kemampuan anak
- Anak disuruh bergiliran memisahkan kulit kerang sesuai warna kemudian menempelkan pada angka.
- Guru membimbing dan memberi dorongan kepada anak yang membutuhkan
d) Kegiatan Akhir
Guru melaksanakan evaluasi, guru menganalisa hasil evaluasi, guru mengadakan refleksi dan memberikan tindak lanjut
3) Observasi
Selama tindakan perbaikan berlangsung, peneliti sebagai guru praktikum melakukan observasi terhadap respon anak dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hasil observasi ini dikumpulkan dan dicatat dalam lembar penilaian.
Hasil observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Konsentrasi anak terhadap alat peraga kulit kerang dalam pembelajaran cukup baik, hal ini dengan hanya 4 anak yang kurang konsentrasi
- Ketaatan anak dalam melaksanakan tugas masih kurang
- Ada beberapa anak yang bergurau sendiri dengan temannya
4) Refleksi
Pada saat refleksi guru dan peneliti mengecek hasil observasi yang telah ditulis pada lembar observasi. Kemudian hasil observasi didiskusikan bersama dan menghasilkan sebagai berikut :
- Kinerja guru : perlu peningkatan dalam penggunaan alat peraga dari kulit kerang, perlu peningkatan dalam memotivasi anak untuk bereksplorasi dan berkreasi
- Kinerja anak didik : pada siklus pertama keaktifan anak sudah mulai tampak hal ini dibuktikan dengan yang mendapat nilai tinggi (S) sebesar 5 anak atau (50 %), (T) 3 (30%) anak yang mendapat nilai cukup dan anak yang kurang mampu (BB) sebesar 2 anak atau (20 %) cenderung bisa menyelesaikan tugas yang diberikan karena cenderung ramai sendiri
Temuan atau hasil dari tindakan perbaikan pada siklus I ini dicatat dalam lembar observasi selanjutnya dijadikan acuan untuk melakukan tindakan perbaikan pada siklus II.
b. Hasil penelitian siklus II
1)
Perencanaan
Perencanaan pada
siklus II ini ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti supaya
mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan target pembelajaran. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a)
Peneliti membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) untuk menentukan tingkat
kemampuan yang dimiliki anak didik
b)
Menentukan perbaikan
observasi mengenai hal-hal yang dilalaikan dalam pembelajaran yaitu
mempersiapkan alat peraga kulit kerang dan menyiapkan kartu angka dan
mengelompokkan anak menjadi 2 kelompok
2)
Pelaksanaan
a)
Pra Kegiatan
1)
Menyiapkan alat
peraga kulit kerang
2)
Melakukan perbaikan
pengorganisasian dengan membagi anak menjadi 2 kelompok
b)
Kegiatan Awal
(1)
Berbaris, salam,
berdoa
(2)
Bercerita pengalaman
anak
(3)
Tanya jawab do’a mau
makan
(4)
Melempar dan
menangkap kantong biji
c)
Kegiatan Inti
Siklus II ini
keaktifan anak ditingkatkan dengan cara anak dimotivasi dan diajak diskusi
mengenai permainan yang akan dilakukan yakni :
(1)
Guru membagikan alat
peraga berupa angka yang sudah ditempeli kulit kerang kepada masing-masing
kelompok
(2)
Guru mengambil alat
peraga kulit kerang dan menghitung banyaknya jumlah dari alat peraga yang
digunakan sambil mengambil kartu angka yang sesuai dengan jumlah kulit kerang
yang diambil. Seperti : mengambil kulit kerang 2 dan memperlihatkan kartu angka
2, mengambil kulit kerang sebanyak 3 buah dan mengambil kartunya 3 dan
seterusnya
(3)
Anak disuruh
mengambil kulit kerang yang sudah diberikan dan disuruh untuk menghitungnya
bersama-sama
(4)
Setiap kelompok
diajak untuk maju didepan kelas kemudian anak disuruh untuk menghitung berapa
jumlah keseluruhan kulit kerang yang dibagikan sambil memperlihatkan kartu
angka sesuai dengan jumlah kulit kerang yang dihitungnya
(5)
Guru membimbing dan
memberi dorongan kepada anak yang kurang mampu
d)
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dari
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan yaitu :
(1)
Guru mengadakan
pelaksanaan evaluasi dari hasil belajar anak yang sudah berlangsung dan
menganalisa hasil evaluasi belajar
(2)
Guru memberikan
dorongan dan motivasi pada kegiatan yang akan datang
(3)
Berdoa, pulang
(4)
Salam
1)
Observasi
Hasil observasi yang
dilakukan setelah pelaksanaan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a)
Konsentrasi anak
terhadap alat peraga kulit kerang dalam pembelajaran cukup baik, hal ini dengan
hanya 4 anak yang kurang konsentrasi
b)
Ketaatan anak dalam
melaksanakan tugas masih kurang
c)
Ada beberapa anak
yang bergurau sendiri dengan temannya
2)
Refleksi
Pada saat refleksi
guru dan peneliti mengecek hasil observasi yang telah ditulis pada lembar
observasi. Kemudian hasil observasi didiskusikan bersama dan menghasilkan
sebagai berikut :
b)
Kinerja guru : perlu
peningkatan dalam penggunaan alat peraga dari kulit kerang, perlu peningkatan
dalam memotivasi anak untuk bereksplorasi dan berkreasi
c)
Kinerja anak didik :
pada siklus pertama keaktifan anak sudah mulai tampak hal ini dibuktikan dengan
yang mendapat nilai tinggi (S) sebesar 5 anak atau (50 %), (T) 3 (30%) anak yang mendapat nilai cukup dan anak yang kurang mampu (BB) sebesar 2
anak atau (20 %) cenderung bisa menyelesaikan tugas yang diberikan karena
cenderung ramai sendiri
Temuan atau hasil
dari tindakan perbaikan pada siklus I ini dicatat dalam lembar observasi
selanjutnya dijadikan acuan untuk melakukan tindakan perbaikan pada siklus II.
b.
Hasil penelitian
siklus II
1)
Perencanaan
Perencanaan pada
siklus II ini ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti supaya
mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan target pembelajaran. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a)
Peneliti membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) untuk menentukan tingkat
kemampuan yang dimiliki anak didik
b)
Menentukan perbaikan
observasi mengenai hal-hal yang dilalaikan dalam pembelajaran yaitu
mempersiapkan alat peraga kulit kerang dan menyiapkan kartu angka dan
mengelompokkan anak menjadi 2 kelompok
2)
Pelaksanaan
a)
Pra Kegiatan
1.
Menyiapkan alat
peraga kulit kerang
2.
Melakukan perbaikan
pengorganisasian dengan membagi anak menjadi 2 kelompok
b)
Kegiatan Awal
a.
Berbaris, salam,
berdoa
b.
Bercerita pengalaman
anak
c.
Tanya jawab do’a mau
makan
d.
Melempar dan
menangkap kantong biji
c)
Kegiatan Inti
Siklus II
ini keaktifan anak ditingkatkan dengan cara anak dimotivasi dan diajak diskusi
mengenai permainan yang akan dilakukan yakni :
a.
Guru membagikan alat
peraga berupa angka yang sudah ditempeli kulit kerang kepada masing-masing
kelompok
b.
Guru mengambil alat
peraga kulit kerang dan menghitung banyaknya jumlah dari alat peraga yang
digunakan sambil mengambil kartu angka yang sesuai dengan jumlah kulit kerang
yang diambil. Seperti : mengambil kulit kerang 2 dan memperlihatkan kartu angka
2, mengambil kulit kerang sebanyak 3 buah dan mengambil kartunya 3 dan
seterusnya
c.
Anak disuruh
mengambil kulit kerang yang sudah diberikan dan disuruh untuk menghitungnya
bersama-sama
d.
Setiap kelompok
diajak untuk maju didepan kelas kemudian anak disuruh untuk menghitung berapa
jumlah keseluruhan kulit kerang yang dibagikan sambil memperlihatkan kartu
angka sesuai dengan jumlah kulit kerang yang dihitungnya
e.
Guru membimbing dan
memberi dorongan kepada anak yang kurang mampu
e)
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dari
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan yaitu :
(1)
Guru mengadakan
pelaksanaan evaluasi dari hasil belajar anak yang sudah berlangsung dan
menganalisa hasil evaluasi belajar
(2)
Guru memberikan
dorongan dan motivasi pada kegiatan yang akan datang
(3)
Berdoa, pulang
(4)
Salam
3)
Observasi
Hasil observasi yang
dilakukan setelah pelaksanaan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a)
Kemampuan anak dalam
menghitung (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sudah baik
b)
Anak dapat mengikuti
semua kegiatan / tugas yang diberikan dengan baik
c)
Konsentrasi anak
sudah membaik dengan tidak adanya anak yang bergurau saat proses belajar
mengajar.
4)
Refleksi
Setelah dilakukan
perbaikan pada siklus II ini peningkatan kinerja guru dna kinerja anak didik
sudah baik diantaranya :
a)
Kinerja guru : dalam
melakukan pembelajaran dan menjelaskan cara penggunaan kulit kerang dalam
pembelajaran sudah baik, anak merespon dengan baik, dalam melaksanakan TKM
langkah-langkahnya sudah baik
b)
Kinerja anak didik :
pada siklus II ini anak yang dapat menyelesaikan kegiatan berhitung (mengenal
konsep dengan bedna-benda) baik dan benar yaitu dengan yang mendapat nilai
tinggi (T) sebesar 8 anak atau (80 %), yang mendadat nilai sedang (S) 1
(10%) orang anak dan yang mendapat nilai rendah (R)sebesar 1 anak atau
(10 %)
Setelah mengadakan
perbaikan pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan alat
peraga dari kulit kerang kemmapuan berhitung anak mengalami peningkatan yang
baik oleh karena itu perbaikan dengan menggunakan alat peraga kulit kerang
dianggap sudah berhasil dengan mencapai ketuntasan akhir sebesar 80% yang
melebihi dari target yang ditentukan sekolahan yakni sebesar 75%.
2. PEMBAHASAN
a.
Hasil
Penelitian Sebelum Perbaikan Siklus I dan Siklus II
1.
Kemampuan berhitung,
mengurutkan angka pada anak didik di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom
Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal Pra Kegiatan
Dari hasil
observasi pendahuluan terdapat 3 anak yang memperoleh hasil yang baik dan aktif
dalam kegiatan-kegiatan atau sebesar (30 %) dan terdapat 4 anak atau (40%) yang
cukup dalam mengerjakan dan yang kurang optimal dalam membuat tugas belum benar
dan tidak mau membuat tugas atau sebesar 3 anak atau (30 %). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Data
kemampuan berhitung anak sebelum diadakan perbaikan
di
Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom Rowosari Kendal
LEMBAR
HASIL PENELITIAN PRA SIKLUS
No |
Nama Siswa |
Aspek Yang Dinilai |
Jml |
Kriteria Aktifitas |
Ket |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
Tinggi |
Sedang |
Rendah |
|
||
1 |
Anisa’ul Aulia |
|
|
v |
V |
|
2 |
|
|
v |
S |
2 |
Deni Apriliana |
|
v |
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
3 |
Bayu Tri Bawono |
|
|
|
V |
v |
2 |
|
|
v |
R |
4 |
Fahrul Sandi A |
v |
|
v |
V |
|
3 |
|
v |
|
S |
5 |
Fadli Khoerul Anam |
v |
|
|
V |
|
2 |
|
|
v |
R |
6 |
Kayla Tantri S |
|
v |
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
7 |
Sifa’ul Khusna K |
v |
v |
v |
V |
|
4 |
v |
|
|
T |
8 |
Gita Puspita N |
v |
|
v |
|
v |
3 |
|
v |
|
S |
9 |
Ahmad Fatron N |
v |
v |
|
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
10 |
Habib Burrohman |
v |
|
v |
|
v |
3 |
|
v |
|
S |
Aspek
yang di amati
1.
Mengelompokkan kerang
berdasarkan warna.
2.
Menempelken kerang
pada gambar angka – angka sesuai warna.
3.
Menyebutkan urutan
angka-angka 1 – 10.
4.
Antusisme anak dalam mengikuti kegitan.
5.
Percaya diri dalam
menyelesaikan tugas
Ket :
1.
Keaktifan aktifitas
anak tinggi 3
2.
Keaktifan aktifitas
anak sedang 4
3.
Keaktifan aktifitas anak rendah 3
Adapun gambar diagram batang tingkat
kemampuan berhitung anak sebelum diadakan kegiatan perbaikan adalah sebagai
berikut :
Grafik 1
Tingkat kemampuan berhitung anak sebelum
diadakan perbaikan
di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom Rowosari Kendal
Keterangan
:
1. Baik
(anak yang melaksanakan tugas dengan baik dan benar)
2. Sedang
(anak yang membuat tugas tapi belum bisa menyelesaikan dengan baik)
3. Rendah (tidak membuat tugas)
1.
Siklus I
Setelah
dilakukan tindakan perbaikan pada siklus I maka hasilnya adalah 5 (50%) anak
dapat melakukan kegiatan dan membuat tugas dengan baik dan benar dan 3 anak
yang sedang (30%) serta 2 anak yang masih kurang optimal menyelesaikan tugas
dengan baik dan benar atau sebesar (20 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 5
Kemampuan berhitung anak pada siklus I
di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom
Rowosari Kendal
No |
Nama Siswa |
Aspek Yang Dinilai |
Jml |
Kriteria Aktifitas |
Ket |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Tinggi |
Sedang |
Rendah |
||||
1 |
Anisa’ul Aulia |
v |
v |
v |
V |
|
4 |
v |
|
|
T |
2 |
Deni Apriliana |
|
v |
v |
|
|
2 |
|
|
v |
R |
3 |
Bayu Tri Bawono |
v |
v |
|
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
4 |
Fahrul Sandi A |
v |
|
v |
V |
|
3 |
|
v |
|
S |
5 |
Fadli Khoerul Anam |
v |
v |
v |
V |
|
4 |
v |
|
|
T |
6 |
Kayla Tantri S |
|
v |
v |
|
|
2 |
|
|
v |
R |
7 |
Sifa’ul Khusna K |
v |
v |
v |
V |
|
4 |
v |
|
|
T |
8 |
Gita Puspita N |
v |
|
v |
|
v |
3 |
|
v |
|
S |
9 |
Ahmad Fatron N |
v |
v |
|
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
10 |
Habib Burrohman |
v |
|
v |
|
v |
3 |
|
v |
|
S |
Aspek
yang di amati
1. Mengelompokkan
kerang berdasarkan warna.
2. Menempelken
kerang pada gambar angka – angka sesuai warna.
3. Menyebutkan
urutan angka-angka 1 – 10
4. Antusisme anak dalam mengikuti kegitan.
5. Percaya
diri dalam menyelesaikan tugas
Ket :
1.
Keaktifan
aktifitas anak tinggi 5
2.
Keaktifan
aktifitas anak sedang 3
3.
Keaktifan aktifitas anak rendah 2
Keterangan :
1.
Baik (anak yang
melaksanakan tugas dengan baik dan benar)
2.
Sedang (anak yang
membuat tugas tapi belum bisa menyelesaikan dengan baik)
3.
Rendah (tidak membuat tugas).
2.
Siklus II
Pada
siklus II kemampuan anak didik yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan
benar sebesar 8 anak atau (80 %) dan anak yang sedang 1 anak (10%), dan yang
kurang baik dalam melakukan tugas sebesar 1 anak atau 10 %.
Tabel 6
Kemampuan berhitung anak melalui kegiatan
pada siklus II
di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom
Rowosari Kendal
No |
Nama Siswa |
Aspek Yang Dinilai |
Jml |
Kriteria Aktifitas |
Ket |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Tinggi |
Sedang |
Rendah |
||||
1 |
Anisa’ul Aulia |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
2 |
Deni Apriliana |
|
v |
v |
|
|
2 |
|
|
v |
R |
3 |
Bayu Tri Bawono |
v |
v |
|
v |
v |
4 |
v |
|
|
T |
4 |
Fahrul Sandi A |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
5 |
Fadli Khoerul Anam |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
6 |
Kayla Tantri S |
|
v |
v |
|
V |
3 |
|
v |
|
S |
7 |
Sifa’ul Khusna K |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
8 |
Gita Puspita N |
v |
|
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
9 |
Ahmad Fatron N |
v |
v |
|
v |
v |
4 |
v |
|
|
T |
10 |
Habib Burrohman |
v |
|
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
Aspek yang di amati
1. Mengelompokkan
kerang berdasarkan warna.
2. Menempelken
kerang pada gambar angka – angka sesuai warna.
3. Menyebutkan
urutan angka-angka 1 – 10.
4. Antusisme anak dalam mengikuti kegitan.
5. Percaya
diri dalam menyelesaikan tugas
Ket :
1.
Keaktifan
aktifitas anak tinggi 8
2.
Keaktifan
aktifitas anak sedang 1
3.
Keaktifan aktifitas anak rendah 1
Keterangan
:
1.
Baik (anak yang
melaksanakan tugas dengan baik dan benar).
2.
Sedang (anak yang
membuat tugas tapi belum bisa menyelesaikan dengan baik)
3.
Rendah (tidak membuat
tugas)
2. PEMBAHASAN
1.
Uraian Pelaksanaan dari
Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap 10
anak maka diadakan perbaikan pembelajaran melalui siklus I. Guru melakukan
tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga dari kulit kerang dan
mendapatkan hasil peningkatan yang cukup baik yaitu sebelum diadakan penelitian
kemampuan anak yang mendapatkan nilai yang baik yaitu sebesar 3 anak atau
sebesar 30%, sedang 4 anak (40%) dan
anak yang kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran sebesar 3 anak atau
30%. Setelah diadakan perbaikan dalam siklus I mengalami peningkatan sebesar
anak yang mampu melaksanakan kegiatan belajar sebesar 5 anak atau 50%, sedang 3
anak (30%), dan yang kurang mampu melaksanakan tugas sebesar 2 anak atau (20%.)
Ada temuan hal-hal unik pada waktu guru melakukan kegiatan belajar dan
membawa alat peraga dari kulit kerang, beberapa anak spontan mengerumuni guru
dan bertanya untuk apa membawa kulit kerang, anak berebutan mau memegang kulit
kerang.
Kegagalan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran pada siklus I
Keberhasilan : terdapat peningkatan kemampuan berhitung anak setelah diadakan
perbaikan. Kegagalan : ada beberapa anak yang kurang fokus pada proses belajar
mengajar anak bergurau sendiri dengan temannya, berlarian kesana-kemari
Kegagalan dalam penelitian di siklus I oleh peneliti dijadikan refleksi
sebagai bahan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya yaitu siklus II
2.
Uraian Pelaksanaan dari
Siklus II
Berdasarkan pengembangan pembelajaran perbaikan yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya maka pada uraian pelaksanaan perbaikan dalam siklus II
ini guru melaksanakan tindakan perbaikan dengan melaksanakan kegiatan berhitung
dengan menggunakan alat peraga dari kulit kerang.
Temuan-temuan pada siklus II ini anak segera meminta alat peraga kulit
kerang dan tidak sabar untuk melakukan kegiatan dengan alat peraga tersebut
Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II ini dikatakan
berhasil karena sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu lebih dari 75%
anak yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar yaitu yang semula pada
siklus I kemampuan anak yang dapat melakukan sebesar 5 anak atau 50% menjadi 8 anak atau sebesar 80%
Dengan meningkatnya kemampuan bermain anak dalam kegiatan berhitung
permulaan di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom Rowosari Kendal, maka
pelaksanaan perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II ini dikatakan
berhasil dan sudah selesai
Tabel 7
Kemampuan berhitung anak setelah diadakan
perbaikan
No |
Nama Siswa |
Aspek Yang Dinilai |
Jml |
Kriteria Aktifitas |
Ket |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Tinggi |
Sedang |
Rendah |
||||
1 |
Anisa’ul
Aulia |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
2 |
Deni
Apriliana |
|
v |
v |
|
|
2 |
|
|
v |
R |
3 |
Bayu
Tri Bawono |
v |
v |
|
v |
v |
4 |
v |
|
|
T |
4 |
Fahrul
Sandi A |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
5 |
Fadli
Khoerul Anam |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
6 |
Kayla
Tantri S |
|
v |
v |
|
V |
3 |
|
v |
|
S |
7 |
Sifa’ul
Khusna K |
v |
v |
v |
v |
|
4 |
v |
|
|
T |
8 |
Gita
Puspita N |
v |
|
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
9 |
Ahmad
Fatron N |
v |
v |
|
v |
v |
4 |
v |
|
|
T |
10 |
Habib
Burrohman |
v |
|
v |
V |
v |
4 |
v |
|
|
T |
Aspek
yang di amati
1. Mengelompokkan
kerang berdasarkan warna.
2. Menempelken
kerang pada gambar angka – angka sesuai warna.
3. Menyebutkan
urutan angka-angka 1 – 10.
4. Antusisme anak dalam mengikuti kegitan.
5. Percaya
diri dalam menyelesaikan tugas
Ket :
1. Keaktifan
aktifitas anak tinggi 8
2. Keaktifan
aktifitas anak 1
3. Keaktifan aktifitas anak 1
1.Baik (anak yang melaksanakan tugas dengan baik dan benar).
2.Sedang (anak yang membuat tugas tapi belum bisa menyelesaikan dengan baik)
3.Rendah (tidak membuat tugas)
PENUTUP SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B
Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom Rowosari Kendal telah berhasil
ditingkatkan dengan upaya guru melalui kegiatan belajar dengan menggunakan alat
peraga kulit kerang, hal ini terlihat dari indikator-indikator peningkatan
kemampuan membilang 1-5 dengan kulit kerang anak didik Kelompok B secara
periodik, yaitu pada pra siklus anak yang kemampuan berhitungnya tinggi ada 3
anak (30%), dan anak yang kemampuan berhitungnya rendah ada 7 anak (70%).
Pada siklus I sudah semakin meningkat jumlah anak yang
kemampuan berhitungnya baik yaitu ada 5 anak (50%), sedang 3 anak (30%) dan
anak yang kemampuan berhitungnya kurang sebesar 2 anak (20%). Adapun pada
siklus II menjadi lebih tinggi kemampuan berhitungnya yaitu anak yang mendapat
nilai tinggi sebesar 8 anak (80%), yang sedang 1 (10%) dan yang mendapat nilai
rendah hanya 1 anak (10%). Pada siklus II ini telah tercapai ketuntasan belajar
berhitung permulaan dengan menggunakan permainan dari kulit kerangyang telah
dilaksanakan di Taman Kanak- Kanak Janneta Gebanganom Rowosari Kendal.
Adapun dalam pelaksanaannya anak diikut sertakan langsung
dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat permainan dari
kulit kerang sehingga anak akan lebih semangat dalam belajar kreatif dan
menambah pengetahuan baru bagi diri anak sendiri. Adapun dalam pelaksanaan
kegiatan di siklus I adalah anak disuruh mengelompokkan kulit kerang
berdasarkan warna dan menempelkan pada angka – angka sedangkan untuk pelaksanaan
siklus II anak disuruh menghitung kulit kerang sesuai dengan angka.
Dengan
demikian siklus II dikatakan tuntas karena sudah melebihi dari indikator yang
ditetapkan oleh sekolah sebesar 75% dan di siklus II menjadi 80%.
2.
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut diatas beberapa hal
yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan alat kulit
kerang agar memperoleh hasil yang
memuaskan sebaiknya dalam pembelajaran dapat dilakukan beberapa hal sebagai
berikut :
a.
Guru dapat memberikan
pembinaan dan dorongan dalam proses belajar mengajar kepada anak didiknya
b.
Untuk mendapatkan
hasil belajar yang memuaskan sebaiknya guru saat menggunakan alat peraga dalam
proses belajar mengajar menggunakan alat peraga yang menarik sehingga dapat
menarik minat anak untuk mau mencoba alat peraga tersebut dan lebih giat lagi
dalam belajar.