Pojok PanturaPojok Pantura

Naudzubillah, 4 Jenis Manusia Ini Dapat Merusak Islam

 Naudzubillah, 4 Jenis Manusia Ini Dapat Merusak Islam | Gus Dur pernah berkata Islam itu tak perlu dibela. Gus Baha juga pernah menjelaskan bahwa yang menjaga Islam itu hakikatnya Allah SWT | Pojok Pantura

PojokPantura.Com - Gus Dur pernah berkata Islam itu tak perlu dibela. Gus Baha juga pernah menjelaskan bahwa yang menjaga Islam itu hakikatnya Allah SWT. Buktinya dengan wafatnya nabi SAW sampai ulama-ulama, Islam masih ada dan terus berkembang. Seratus persen padangan ini benar adanya.

Jadi, walaupun dalam sejarah ada orang yang mencoba merusak Islam, mulai dari Musailamah al-Kadzab sampai sekarang orang-orang Islam yang berpaham radikal dan intoleran, Islam masih banyak dianut dan dipercaya sebagai agama yang akan membawa penganutnya kepada kedamaian dunia dan akhirat. Lantas, apa yang perlu dikhawatirkan?

Yang dikhawatirkan yakni rusaknya persepsi orang lain atau orang awam terhadap Islam karena ulah segelintir manusia yang mengaku dirinya Islam. Ini penting untuk diperhatikan, karena ulahnya ini bisa berakibat buruk kepada umat Islam lainnya. Setidaknya menurut As-syekh al-Jalil Muhammad bin Al Fadhl as-Sufi az-Zahid ada 4 manusia (orang Islam) yang bisa merusak Islam. Beliau berkata:

ذهَابُ الإسلام على يَدِي أربعةِ أصناف من النَّاس: صِنفٌ لَا يعْملُونَ بِمَا يعلمُونَ، وصِنفٌ يعْمَلُونَ بِمَا لَا يعلَمُونَ، وصِنفٌ لَا يعْمَلُونَ وَلَا يَعلَمُونَ، وصِنفٌ يمْنَعُونَ النَّاس مِن التَّعَلُّمِ.
"Runtuhnya (rusaknya) Islam ada di tangan empat jenis manusia: (1). Manusia yang tidak mengamalkan ilmu, (2). Manusia yang beramal tanpa ilmu, (3). Manusia yang tidak beramal juga tidak berilmu, dan (4). Manusia yang menghalangi orang lain mempelajari ilmu". (Dalam kitab Miftah Daris Sa'adah wa Mansyuru Wilayah al-Ilmi wa al-Iradah, jilid: I/ hal: 160, karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah (w: 751 H), cet: Dar Al-kutub Al-ilmiyah, Beirut.

Jenis manusia pertama maksudnya ia mempunyai ilmu namun tak diamalkan. Manusia ini begitu berbahaya bagi kalangan awam. Sebab mereka hanya bisa berkhotbah saja tanpa memberikan contoh-contoh yang dapat ditiru langsung oleh umat Islam disekitarnya. Manusia macam ini bisa membuat keraguan terhadap ilmu-ilmu dalam Islam.

Jenis manusia kedua ini tergolong rajin beribadah namun sesungguhnya ia tak tahu apa yang ia lakukan. Orang lain pasti akan berbaik sangka terhadap ibadahnya dan setiap kebajikannya lantas menjadikannnya. Lalu ia akan jadi panutan padahal ia sendiri tak tahu apa-apa. Panutan macam ini akan membawa orang lain/orang awam kepada kesesatan belaka.

Kedua jenis di atas disebutkan oleh sebagain ulama salaf dalam sebuah ungkapan yang masyhur:

احْذَرُوا فِتْنَةَ الْعَالِمِ الْفَاجِرِ، وَالْعَابِدِ الْجَاهِلِ؛ فَإِنَّ فِتْنَتَهُمَا فِتْنَةٌ لِكُلِّ مَفْتُونٍ
“Hindarilah fitnah orang alim yang jahat dan ahli ibadah yang jahil; sebab fitnah keduanya merupakan fitnah yang paling berbahaya bagi setiap orang”

Jenis manusia ketiga ini tak berilmu juga tidak beramal. Mereka tak ubahnya seperti binatang liar. Hidupnya tak ada manfaatnya. Mereka cenderung mengikuti hawa nafsunya untuk berbuat maksiat dan tak melakukan kebaikan. Karena mereka tak tahu apa yang harus diperbuat dan ganjaran apa yang ia terima ketika ia beramal dan tidak.

Baca Juga: Ingatlah, Mencintai Sewajarnya dan Membenci Sekedarnya

Jenis manusia keempat ini tak ubahnya seperti tangan kanan iblis di muka bumi. Mereka adalah orang-orang yang menghalangi manusia dari menimba ilmu dan beramal saleh. Sesungguhnya, bagi orang lain/orang awam, mereka lebih berbahaya dari pada setan dan jin sekalipun. Tujuan mereka agar memalingkan hati dan pikiran orang lain/orang awam dari petunjuk Allah dan syariat yang dibawa oleh nabi SAW.

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk

Artikel ini ditulis oleh:

Muhammad Alfiyan Dzulfikar
Alumni Ponpes Lirboyo Al-Mahrusiyah dan Mahasiswa Pascasarjana UNUSIA Jakarta.