Pojok PanturaPojok Pantura

Karena Tekanan Ekonomi Sejak Pandemi, Warga Cikadu Watukumpul Pemalang Bunuh Diri

Mas Popa
 Karena Tekanan Ekonomi Sejak Pandemi, Warga Cikadu Watukumpul Pemalang Bunuh Diri | Parnoto berangkat ke kebun di dekat rumahnya, ternyata melihat saksi Darto sudah tergantung di dahan pohon rambutan setinggi -+ 5 m. | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Pemalang -

PojokPantura.Com, Pemalang - Kamis Pagi (18/6) masyarakat desa Cikadu Watukumpul digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang tergantung diatas pohon rambutan. Korban diketahui bernama Darto itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya sebab tekanan ekonomi. Sebelumnya korban bekerja sebagai karyawan swasta, kemudian karena pandemic Covid-19 akhirnya ia kehilangan pekerjaannya.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Parnoto selaku kakak kandung korban. Kronologinya pagi hari waktu shubuh, korban sempat pamit untuk melaksanakan sholat berjamaah. Setelah ditunggu hingga jam 06.00 wib belum pulang, Parnoto berangkat ke kebun di dekat rumahnya, ternyata melihat saksi Darto sudah tergantung di dahan pohon rambutan setinggi -+ 5 m. Saat di temukan korban menggunakan peci/Kopyah hitam, jaket coklat, Hem batik, celana jeans dan sabuk, sandal karet satu pasang warna coklat.

Mendapat laporan dari warga, Polsek Watukumpul lantas datang ke TKP beserta Tim Medis, dr Inggit dari Puskesmas Cikadu Watukumpul untuk mengevakuasi dan pemeriksaan dengan keterangan sementara yang disampaikan oleh Kapolsek Watukumpul bahwa “korban sudah meninggal akibat gantung diri, tidak terdapat luka lebam / memar lainnya, cidera kepala dan tulang tidak ditemukan” ujarnya.

Menurut cerita dari kakak kandung korban Parnoto, “Korban sebenarnya akan bekerja menyemprot tanaman di kebunnya, karena jam 7 tidak datang akhirnya saya berangkat ke kebun untuk mencari. Ternyata mendapati korban sudah tergantung di pohon rambutan”. Jelas Pranoto. “Saya kakak kandung korban menyatakan menerima atas kejadian tersebut dan tidak akan menuntut kepada siapapun” pungkas Pranoto yang kemudian ditulis disurat pernyataan.

Baca Juga: Kabupaten Pemalang Menuju New Normal, Ini yang Harus Dipersiapkan Pekerja Seni dan Pelaku Usaha

Selanjutnya korban akan dimakamkan sesuai dengan adat istiadat setempat (bukan pasien covid-19 dan pemakaman menggunakan protokol kesehatan).