Pojok PanturaPojok Pantura

Banjir Awal Tahun di 5 Desa Kabupaten Tegal Sudah Surut, Kini Warga Sedang Bresih-bersih

Mas Popa
 Banjir Awal Tahun di 5 Desa Kabupaten Tegal Sudah Surut, Kini Warga Sedang Bresih-bersih | Desa-desa yang terkena banjir di antaranya adalah Desa Slawi Kulon, Kudaile, Tembok Lor, Tembok Banjaran, Kupu dan Sidaharja | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Tegal -

Setelah perayaan tahun baru 2021, sorenya (1/1) hujan sampai intensitas tinggi terjadi selama beberapa jam di beberapa kabupaten seperti Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan.

Akibat hujan yang tak kunjung reda itu membuat banjir di 5 desa di kabupaten Tegal. Desa-desa yang terkena banjir di antaranya adalah Desa Slawi Kulon, Kudaile, Tembok Lor, Tembok Banjaran, Kupu dan Sidaharja.

Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam pada Jumat petang, 1 Januari 2021 menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Tegal dilanda banjir. Sedikitnya ada lima desa yang diterjang banjir yakni Desa Slawi Kulon, Kudaile, Tembok Banjaran, Tembok Lor, Kupu dan Sidaharja.

Di desa Sidaharja misalnya, air hujan dengan intensitas tinggi tersebut membuat sungai Cacaban menjadi meluap. Akibatnya, air luapan itu secara cepat menggenangi jalanan dan merendam ratusan rumah di sekitarnya.

Abdul (34)nsalah seorang warga mengatakan, banjir menggenangi pemukiman warga saat Jum’at petang. Ia juga menambahkan bahwa daerahnya memang sering menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Biasanya puncak banjir terjadi di bulan Februari.

“Hujan dari sore langsung banjir. Tapi ini belum begitu besar. Biasanya puncaknya bulan Februari,” kata Abdul.

Sementara itu, Ikun (37) seorang warga lainnya mengungkapkan, jika banjir yang tiap tahun melanda ini sebab dari saluran air jelek dan sungainya dangkal. Sampai sekarang belum ada solusinya.

“Langganan tiap tahun mesti banjir. Saluran airnya jelek. Terus sungainya juga dangkal,” ujarnya.

Salah seorang relawan PMI, Ramedon mengungkapkan bahwa pada Jum’at malamnya (1/1), ia dan para relawan PMI dan BPBD Kabupaten Tegal lainnya datang untuk mengecek dan membantu para warga yang terdampak.

“Kami sudah datangi semua lokasi banjir. Ketinggian air berkisar 50 sampai 150 centimeter,” jelas Ramedon.

Kendati begitu, terihat tidak ada warga yang mengungsi. Warga malah memilih tetap tinggal di rumah untuk menjaga barang-barang elektronik dan lainnya.

Baca Juga: Kapolres Tegal : Akan Ada Kenaikan Arus Lalu Lintas dan Pengunjung Objek Wisata di Hari Sabtu dan Minggu

Ramedon juga menerangkan mulai Sabtu pagi, 2 Januari 2020 banjir sudah surut. Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat bencana alam ini.

“Airnya sudah surut. Ini warga sedang membersihkan rumah masing-masing,” terang Ramedon.