LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) FISIKA DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2
SMK MA’ARIF NU 02 ROWOSARI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Oleh: Nur Khamidah, S.Pd.
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberhasilan
suatu kegiatan belajar mengajar sangat berkaitan dengan pola dan strategi
pendidikan yang diterapkan oleh guru dalam mengorganisasikan dan mengelola
kelas. Oleh karena itu wawasan,
pengetahuan serta keterampilan mengajar seorang guru harus terus ditingkatkan.
Pada kenyataannya pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru dan
berorientasi pada materi dan disajikan tanpa konteks. Materi pembelajaran yang
ada seolah-olah berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan konteks dalam kehidupan
sehari-hari pada peserta didik.
Dengan demikian, materi pelajaran bukan
menjadi wahana untuk pencapaian kompetensi, akan tetapi lebih sebagai sesuatu yang dihafal dan diingat sebanyak
mungkin.
Hal tersebut
menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak menarik bagi peserta didik dan ilmu
yang dipelajari tidak mampu diterapkan dalam memecahkan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru mata
pelajaran. Guru dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan strategi,
pendekatan, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik
memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering
terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang
susah dipahami dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkan semua.
Pembelajaran
materi Energi pada mata pelajaran Fisika ini terdiri atas 5 bagian, yaitu
Mekanik, Kalor, Listrik, Kimia dan Nuklir. Pada bagian Mekanik peserta didik
mempelajari tentang energi konetik, potensial dan hukum kekekalan energi.
Sehingga
dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik merasa
tidak cepat bosan dan membuat siswa aktif dalam mengikuti pelajaran. Tetapi pada
kenyataannya masih banyak siswa yang belum dapat menguasai meteri dalam
pembelajaran ini.
Selain itu,
masalah yang berhubungan dengan motivasi dalam pembelajaran sering luput dari
perhatian kita. Motivasi hanya muncul
sebagai kendala dalam pembelajaran. Mungkin juga kita tidak memahami bagaimana cara membangkitkannya sehingga kita kurang memberikan perhatian secara
khusus dalam pembelajaran. Sistem pendidikan
juga tidak mengajarkan bagaimana cara berpikir. Sistem pendidikan lebih menitik
beratkan pada penyampaian informasi daripada pengembangan kemampuan berpikir.
Padahal informasi belum menjadi pengetahuan sampai pikiran manusia
menganalisanya, menerapkannya, mensintesisnya, mengevaluasinya dan
mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehingga informasi dapat digunakan untuk
tujuan produktif, yaitu membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Dalam kondisi
ini, guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan baik supaya pembelajaran
dapat berlangsung. Bukan hanya dapat melaksanakan pembelajaran secara
konvensional. Oleh karena itu, guru harus mampu menerapkan model–model
pembelajaran yang inovatif agar peserta didik termotivasi secara optimal. Hal
ini juga harus ditunjang dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, inovatif serta berbasis TIK agar hasil belajar peserta didik
dapat meningkat karena peserta didik merasa senang dalam kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan
pengamatan dan hasil diskusi dengan para guru di SMK Ma’arif NU 02 Rowosari,
selama ini guru belum menerapkan
pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran ini. Metode ceramah masih digunakan sangat dominan dalam
menyampaikan bahan pelajaran, guru belum
menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai. Pada kenyataannya banyak model
pembelajaran untuk pengajaran mata pelajaran fisika yang dapat diterapkan oleh guru dalam
rangka pembentukan kepribadian bangsa. Salah satu model pembelajaran yang bisa
diterapkan dalam mata pelajaran
fisika adalah model
Pembelajaran Problem Based Learning.
Media pembelajaran yang digunakan juga masih konvensional sehingga peserta
didik menjadi tidak tertarik untuk belajar. Guru belum
memotivasi peserta didik dengan optimal.
Hal tersebut menyebabkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik rendah, peserta didik tidak
bersemangat dalam pembelajaran. Sehingga pemahaman terhadap materi yang
diajarkan tidak mampu terserap
oleh peserta didik dengan baik. Berdasarkan hasil tugas harian dan ulangan harian
juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Karena hasilnya masih ada peserta didik kelas X TKRO 2 yang mendapat
nilai di bawah KKTP. Dalam menjawab soal uraian, kemampuan peserta didik juga
masih terbatas.
Berdasarkan
uraian di atas, perlu adanya penerapan sebuah model pembelajaran yang inovatif,
menarik, membuat hasil belajar peserta didik meningkat. Salah satunya adalah
dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem
Based Learning kemampuan berpikir peserta didik betul-betul
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,
sehingga peserta didik dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
Hal ini yang
melatarbelakangi guru untuk
melakukan Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul: PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) FISIKA DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2 SMK
MA’ARIF NU 02 ROWOSARI TAHUN PELAJARAN 2022/2023.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, terdapat
dua hal yang diuraikan peneliti.
Dua hal tersebut
yaitu hasil penelitian yang
telah dilaksanakan berikut dengan pembahasannya.
A. Hasil Penelitian
1.
Proses Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2 SMK MA’ARIF NU 02 ROWOSARI TAHUN PELAJARAN 2022/2023” telah dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2022/2023 dengan
jumlah siswa sebanyak 20 peserta didik yang terdiri dari laki – laki semua.
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 sampai dengan
27 Agustus 2022. Dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan menggunakan alokasi waktu 2 x 45 menit (2 JP) di setiap pertemuan sesuai
dengan jadwal pelajaran di sekolah.
a)
Kondisi Awal Partisipan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih
dahulu melaksanakan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.
Observasi ini dilaksanakan guna mengetahui kondisi awal peserta
didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari sebelum dilakukannya Penelitian
Tindakan Kelas untuk menentukan indikator – indikator
yang dicapai. Peneliti juga melaksanakan wawancara kepada guru–guru
lainnya untuk mencari informasi
tentang proses belajar khususnya, pada materi Energi (Mekanik) dan motivasi peserta didik di kelas X TKRO 2.
Berdasarkan
pengamatan peserta didik kelas X TKRO 2 masih kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Terlihat ketika guru sedang
mulai menjelaskan pembelajaran banyak siswa yang masih kurang serius. Metode pembelajaran tematik
yang digunakan oleh guru masih tergolong kurang inovatif yaitu menggunakan
metode ceramah dan penugasan sesuai yang sudah ada di buku. Guru masih terpaku
kepada kegiatan yang terdapat dalam buku pegangan peserta didik. Dampak dari
kurangnya semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah hasil
belajar yang masih rendah dan kurangnya motivasi peserta didik. Selain itu juga masih banyak
peserta didik yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) pada materi energi. Karena peserta didik merasa kesulitan
dalam memahami semua materi pembelajaran yang terintegrasi dalam pembelajaran
energi.
1)
Proses Pelaksanaan siklus I
Penelitian
siklus I dilakukan dalam satu kali kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x
45 menit (2 JP) di kelas X
TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari pada tanggal 28 Juli 2022 di kelas
X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.
2)
Perencanaan
Perencanaan
dalam penelitian ini adalah menyiapkan ATP, Modul, Bahan Ajar, LKPD
dan media pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyusun questioner motivasi
peserta didik yang dibagikan pada saat awal pembelajaran.
3)
Pelaksanaan
Pelaksanaan
kegiatan dilakukan dalam satu kali kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 2
x 45 menit (2 JP) di kelas X TKRO 2
SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Penelitian ini berlangsung sesuai jadwal
pembelajaran tematik di kelas X TKRO 2 SMK
Ma’arif NU 02 Rowosari .
Pada pertemuan
yang dilakukan tanggal 28 Juli 2022 ini
membahas tentang materi Energi (Mekanik).
Pada kegiatan inti guru melaksanakan tanya jawab
mengenai Energi (Mekanik).Guru membentuk kelompok kerja untuk berdiskusi
tentang masalah – masalah yang sudah ditemukan.
Peserta didik
mengamati, mendiskusikan, dan menuliskan LKPD yang sudah dibagikan.
Pada kegiatan
akhir peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Kemudian peserta didik mengerjakan
soal evaluasi secara individu. Peserta didik
merefleksikan hal – hal yang sudah dipelajari secara lisan.
4)
Pengamatan
Pengamatan
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
motivasi peserta didik. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran peneliti dibantu
teman sejawat untuk mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan belajar di kelas X
TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.
5)
Refleksi
Setelah
melaksanakan siklus I, peneliti melaksanakan refleksi terhadap proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Selain itu peneliti
juga melaksanakan refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan pada siklus I.
Pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan perangkat
pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti.
Kegiatan pertama ini berjalan dengan lancar sesuai dengan
rencana. Peserta didik terlihat sangat antusias untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan juga
cukup untuk melaksanakan kegiatan ini. Dalam siklus ini ada beberapa peserta didik yang terlihat kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi tersebut
dapat diperbaiki dan dilakukan pada siklus kedua.
b)
Proses Pelaksanaan siklus II
1)
Perencanaan
Pada siklus II
peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti memperbaiki kekurangan
yang ada pada siklus I. peneliti melakukan koordinasi dengan peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari agar pembelajaran pada siklus II lebih baik dari siklus I.
Selain itu peneliti juga menyiapkan perangkat pembelajaran mulai dari Modul
ajar, Bahan Ajar, LKPD, Media pembelajaran dan soal evaluasi yang akan
digunakan dalam siklus II.
2)
Pelaksanaan
Pelaksanaan
kegiatan ini dilaksanakan dalam satu
kali pembelajaran dengan alokasi waktu
2 x 45 menit (2 JP) di kelas
X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Penelitian ini berlangsung sesuai jadwal
pembelajaran tematik di SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.
Pada pertemuan
yang dilaksanakan tanggal 8 Agustus 2022 ini membahas tentang materi
Energi (mekanik) pada hukum kekekalan energi.
Pada kegiatan
inti guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Energi (mekanik) pada
hukum kekekalan energi. Guru membentuk kelompok kerja untuk mendiskusikan
permasalahan yang sudah ditemukan. Siswa mengamati, mendiskusikan, dan
menuliskan LKPD yang sudah dibagikan.
Pada kegiatan
akhir siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu. Siswa merefleksikan hal –
hal yang sudah dipelajari secara lisan.
3)
Pengamatan
Pengamatan yang
dilaksanakan pada siklus II yaitu dengan melakukan kegiatan pengamatan keterampilan berpikir
kritis dan memberikan lembar kuesioner motivasi pada peserta didik. Dalam
pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari
mengalami peningkatan pada motivasi.
4)
Refleksi
Setelah melakukan
kegiatan pembelajaran siklus
II, peneliti melaksanakan
kegiatan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
sesuai rencana, yaitu
menganalisis proses pembelajaran, hasil evaluasi, dan kuesioner
mengenai motivasi peserta didik
B.
Motivasi
Motivasi
peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari diperoleh dari hasil
kuesioner. Hasil kuesioner sudah dibagikan pada peserta didik sebelum dan
setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kriteria
motivasi peserta didik didasarkan pada indikator yang telah ditetapkan, yaitu
mampu bertanya, mampu menjawab pertanyaan, menganalisis pendapat, memecahkan
masalah, keterampilan mengevalusi, dan menilai hasil dari pengamatan, dan
membuat kesimpulan. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada tabel
4.1.
Tabel 4.1. Kondisi Awal Motivasi
Belajar
No |
Nama Siswa |
Aspek yang dinilai |
Kriteria |
|||||
A |
B |
C |
D |
E |
F |
|||
1 |
Khabib Al
Rojab |
12 |
8 |
13 |
16 |
8 |
5 |
Cukup termotivasi |
2 |
Khairul Anam |
11 |
6 |
12 |
12 |
6 |
3 |
Kurang termotivasi |
3 |
Koys Amarosi |
12 |
6 |
12 |
17 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
4 |
Laode
Abdul Zumardin |
7 |
4 |
10 |
13 |
4 |
5 |
Sangat Tidak termotivasi |
5 |
M. Ali Mashuri |
10 |
4 |
8 |
14 |
5 |
6 |
Kurang termotivasi |
6 |
M. Andika Febrianto |
12 |
5 |
10 |
14 |
5 |
4 |
Kurang termotivasi |
7 |
M. Dwi Yusron Rosada |
7 |
7 |
10 |
15 |
3 |
4 |
Kurang termotivasi |
8 |
M. Faris Al Bany |
11 |
8 |
10 |
10 |
6 |
4 |
Kurang termotivasi |
9 |
M. Haikal Tajani |
13 |
8 |
13 |
20 |
7 |
7 |
Cukup termotivasi |
10 |
M. Luthfi Ardiyansyah |
13 |
8 |
11 |
16 |
7 |
4 |
Cukup termotivasi |
11 |
M. Miqdad Sanjaya |
12 |
6 |
11 |
20 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
12 |
M. Rizqi Aliffian |
10 |
6 |
11 |
18 |
6 |
4 |
Kurang termotivasi |
13 |
M. Ryan
Andriyanto |
10 |
4 |
10 |
10 |
7 |
4 |
Kurang termotivasi |
14 |
Mahendra Dewa Saputra |
12 |
8 |
16 |
17 |
8 |
5 |
Cukup termotivasi |
15 |
Mazda Roihul Muna |
10 |
5 |
11 |
13 |
4 |
3 |
Cukup termotivasi |
16 |
Mohamad Reza Afandi |
12 |
7 |
16 |
15 |
8 |
5 |
Cukup termotivasi |
17 |
Muhamad Rifki Anam |
11 |
2 |
6 |
14 |
5 |
5 |
Sangat Tidak termotivasi |
18 |
Muhammad Dava
Baliya |
12 |
7 |
13 |
14 |
7 |
5 |
Kurang termotivasi |
19 |
Muhammad
Faizur Rohman |
12 |
6 |
11 |
20 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
20 |
Muhammad
Faqeh Muntaha |
12 |
7 |
16 |
15 |
8 |
5 |
Cukup termotivasi |
Indikator :
A : Aktif
dalam belajar
B : Tidak
cepat putus asa
C : Senang
dalam belajar
D : Adanya
umpan balik
E : Rasa
ingin tahu
F : Suasana tempat belajar
Dari hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa
peserta didik yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup sebanyak 10
anak, peserta didik yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang
sebanyak 8 anak sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi belajar sangat
kurang sebanyak 2 anak. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan belum semua peserta didik memiliki kriteria termotivasi meskipun sedikit ada
peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Motivasi
belajar peserta didik pada kondisi akhir diperoleh dari data kuesioner pada akhir siklus II. Skor rata–rata pada setiap indikator dapat dilihat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2. Kondisi Akhir Motivasi
Belajar
No |
Nama Siswa |
Aspek yang dinilai |
Kriteria |
|||||
A |
B |
C |
D |
E |
F |
|||
1 |
Khabib Al
Rojab |
14 |
8 |
13 |
16 |
8 |
5 |
Termotivasi |
2 |
Khairul Anam |
12 |
6 |
12 |
14 |
6 |
3 |
Cukup termotivasi |
3 |
Koys Amarosi |
12 |
6 |
12 |
17 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
4 |
Laode
Abdul Zumardin |
12 |
5 |
12 |
13 |
6 |
5 |
Cukup termotivasi |
5 |
M. Ali Mashuri |
14 |
7 |
12 |
17 |
7 |
6 |
Cukup termotivasi |
6 |
M. Andika Febrianto |
14 |
6 |
13 |
15 |
7 |
7 |
Cukup termotivasi |
7 |
M. Dwi Yusron Rosada |
15 |
6 |
9 |
18 |
5 |
6 |
Cukup termotivasi |
8 |
M. Faris Al Bany |
11 |
8 |
12 |
13 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
9 |
M. Haikal Tajani |
13 |
8 |
13 |
20 |
7 |
7 |
Termotivasi |
10 |
M. Luthfi Ardiyansyah |
13 |
8 |
11 |
16 |
7 |
4 |
Cukup termotivasi |
11 |
M. Miqdad Sanjaya |
12 |
6 |
11 |
20 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
12 |
M. Rizqi Aliffian |
12 |
6 |
11 |
20 |
6 |
4 |
Cukup termotivasi |
13 |
M. Ryan
Andriyanto |
12 |
4 |
12 |
13 |
7 |
4 |
Cukup termotivasi |
14 |
Mahendra Dewa Saputra |
14 |
8 |
16 |
19 |
8 |
5 |
Termotivasi |
15 |
Mazda Roihul Muna |
14 |
8 |
11 |
19 |
6 |
5 |
Cukup termotivasi |
16 |
Mohamad Reza Afandi |
12 |
7 |
16 |
15 |
8 |
5 |
Cukup termotivasi |
17 |
Muhamad Rifki Anam |
11 |
7 |
16 |
17 |
8 |
4 |
Cukup termotivasi |
18 |
Muhammad Dava
Baliya |
11 |
5 |
13 |
19 |
8 |
7 |
Cukup termotivasi |
19 |
Muhammad
Faizur Rohman |
14 |
7 |
14 |
16 |
7 |
5 |
Cukup termotivasi |
20 |
Muhammad
Faqeh Muntaha |
13 |
8 |
13 |
20 |
7 |
7 |
Termotivasi |
Dari tabel
4.2. diketahui keseluruhan indikator
kondisi akhir motivasi peserta
didik yaitu dari 20 peserta didik dengan kriteria cukup termotivasi sebanyak 16
peserta didik dan 4 peserta didik dengan
kriteria termotivasi.
C.
Hasil Belajar
1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian Pra Siklus
Penelitian
tindakan kelas dilakukan oleh peneliti pada
peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari Kecamatan Rowosari
Kabupaten Kendal. Subjek dari penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X TKRO
2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari . Jumlah peserta didik sebagai subjek penelitian
adalah sebanyak 20 peserta didik. Adapun waktu
pelaksanaan Pra siklus ini adalah pada tanggal 22 Juli 2022.
Dari pelaksanaan diperoleh data-data hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel Nilai Siswa Pra Siklus I
No |
Nama Siswa |
L/P |
Nilai |
KKTP |
Keterangan |
1 |
Khabib Al
Rojab |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
2 |
Khairul Anam |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
3 |
Koys Amarosi |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
4 |
Laode
Abdul Zumardin |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
5 |
M. Ali Mashuri |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
6 |
M. Andika Febrianto |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
7 |
M. Dwi Yusron Rosada |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
8 |
M. Faris Al Bany |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
9 |
M. Haikal Tajani |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
10 |
M. Luthfi Ardiyansyah |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
11 |
M. Miqdad Sanjaya |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
12 |
M. Rizqi Aliffian |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
13 |
M. Ryan
Andriyanto |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
14 |
Mahendra Dewa Saputra |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
15 |
Mazda Roihul Muna |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
16 |
Mohamad Reza Afandi |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
17 |
Muhamad Rifki Anam |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
18 |
Muhammad Dava
Baliya |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
19 |
Muhammad
Faizur Rohman |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
20 |
Muhammad
Faqeh Muntaha |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
Jumlah |
20 |
|
|
|
|
Rata-rata |
|
61 |
|
|
|
Ketuntasan |
|
40% |
|
|
KKTP 70
Ketuntasan |
Jumlah Siswa |
Persentase |
KKTP |
Nilai Rata2 |
Tuntas |
8 |
40 % |
70 |
61 |
BelumTuntas |
12 |
60 % |
Tabel di atas
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar hanya 40 % (8 peserta didik) dari
20 peserta didik. Hal itu menunjukkan
bahwa hasil belajar peserta didik jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal yaitu 75% dari jumlah peserta didik
atau yang mencapai KKTP = 70 sehingga terdapat 60 % (12 peserta didik) belum
memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
2.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Siklus I
Berdasarkan
dari data hasil belajar peserta didik pada pra-siklus, maka akan dilakukan Siklus I pada hari Kamis, 28 Juli 2022 dengan
materi Energi (Mekanik). Dari pelaksanaan kegiatan Siklus I
diperoleh data-data hasil penelitian sebagai berikut:
Data Penilaian Hasil Belajar
Peserta didik pada Siklus
I
Tabel Nilai Siswa Siklus I
No |
Nama Siswa |
L/P |
Nilai |
KKTP |
Keterangan |
1 |
Khabib Al
Rojab |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
2 |
Khairul Anam |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
3 |
Koys Amarosi |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
4 |
Laode
Abdul Zumardin |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
5 |
M. Ali Mashuri |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
6 |
M. Andika Febrianto |
L |
90 |
70 |
Tuntas |
7 |
M. Dwi Yusron Rosada |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
8 |
M. Faris Al Bany |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
9 |
M. Haikal Tajani |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
10 |
M. Luthfi Ardiyansyah |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
11 |
M. Miqdad Sanjaya |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
12 |
M. Rizqi Aliffian |
L |
50 |
70 |
Belum Tuntas |
13 |
M. Ryan
Andriyanto |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
14 |
Mahendra Dewa Saputra |
L |
90 |
70 |
Tuntas |
15 |
Mazda Roihul Muna |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
16 |
Mohamad Reza Afandi |
L |
90 |
70 |
Tuntas |
17 |
Muhamad Rifki Anam |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
18 |
Muhammad Dava
Baliya |
L |
40 |
70 |
Belum Tuntas |
19 |
Muhammad
Faizur Rohman |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
20 |
Muhammad
Faqeh Muntaha |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
Jumlah |
20 |
|
|
|
|
Rata-rata |
|
72 |
|
|
|
Ketuntasan |
|
70% |
|
|
KKTP
70
Ketuntasan Hasil Belajar = 14 /20 x 100% = 70%
Hasil belajar
peserta didik kelas X TKRO 2 pada materi Energi (Mekanik) diukur dengan
menggunakan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 12 butir yang diikuti 20 peserta
didik. Rekapitulasi data ketuntasan hasil belajar dapat dijelaskan berikut ini.
Ketuntasan |
Jumlah Siswa |
Persentase |
KKTP |
Nilai Rata2 |
Tuntas |
14 |
70 % |
70 |
72 |
BelumTuntas |
6 |
30 % |
Tabel di atas
menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar
siswa sebesar 70% (14 peserta didik) dari 20 peserta didik artinya masih di bawah indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah
peserta didik yang mencapai KKTP = 70 karena masih ada
beberapa peserta didik (6 peserta
didik) yang belum tuntas.
3.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Siklus II
Berdasarkan
data hasil belajar peserta didik pada pra-siklus, maka akan dilakukan Siklus II
pada hari Senin, 8 Agustus 2022 dengan materi Energi (Mekanik). Dari
pelaksanaan kegiatan Siklus II diperoleh data-data hasil penelitian sebagai
berikut:
Data Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik pada Siklus
II
Tabel Nilai Siswa Siklus II
No |
Nama Siswa |
L/P |
Nilai |
KKTP |
Keterangan |
1 |
Khabib Al
Rojab |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
2 |
Khairul Anam |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
3 |
Koys Amarosi |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
4 |
Laode
Abdul Zumardin |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
5 |
M. Ali Mashuri |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
6 |
M. Andika Febrianto |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
7 |
M. Dwi Yusron Rosada |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
8 |
M. Faris Al Bany |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
9 |
M. Haikal Tajani |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
10 |
M. Luthfi Ardiyansyah |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
11 |
M. Miqdad Sanjaya |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
12 |
M. Rizqi Aliffian |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
13 |
M. Ryan
Andriyanto |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
14 |
Mahendra Dewa Saputra |
L |
90 |
70 |
Tuntas |
15 |
Mazda Roihul Muna |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
16 |
Mohamad Reza Afandi |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
17 |
Muhamad Rifki Anam |
L |
80 |
70 |
Tuntas |
18 |
Muhammad Dava
Baliya |
L |
60 |
70 |
Belum Tuntas |
19 |
Muhammad
Faizur Rohman |
L |
70 |
70 |
Tuntas |
20 |
Muhammad
Faqeh Muntaha |
L |
90 |
70 |
Tuntas |
Jumlah |
20 |
|
|
|
|
Rata-rata |
|
75 |
|
|
|
Ketuntasan |
|
85 % |
|
|
KKTP 70
Ketuntasan Hasil Belajar = 17/20 x 100% = 85 %
Hasil belajar peserta didik kelas X TKRO 2 pada materi Energi
(Mekanik) diukur dengan bentuk soal uraian sebanyak 5 butir yang diikuti 20
peserta didik. Rekapitulasi data ketuntasan hasil belajar dapat dijelaskan
berikut ini.
Ketuntasan |
Jumlah Siswa |
Persentase |
KKTP |
Nilai Rata2 |
Tuntas |
16 |
85 % |
70 |
75 |
BelumTuntas |
3 |
15% |
Tabel diatas
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar peserta didik sebesar 85% (17 peserta
didik) dari 20 peserta didik artinya sudah sesuai indikator keberhasilan belajar
minimal 75% dari jumlah peserta didik yang mencapai
KKTP = 70 karena hanya ada 3 peserta didik yang belum tuntas.
BAB V PENUTUP
Dalam bab V ini peneliti membahas
mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning bisa meningkatkan motivasi peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Hal
tersebut ditunjukkan dari hasil kuesioner tentang motivasi belajar
peserta didik yang mengalami peningkatan rata – rata kelas sebesar 15,3 dan
persentase jumlah siswa yang minimal
cukup termotivasi meningkat sebesar 16%.
2.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning bisa meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari pada
pembelajaran tema Energi. Hal tersebut bisa
dibuktikan dari hasil belajar Energi
(Mekanik) dan persentase ketercapaian KKTP yang telah mengalami peningkatan
dibandingkan dari kondisi awal. Pada kondisi
awal rata – rata hasil belajar peserta didik
adalah 61 kemudian meningkat pada siklus I sebesar 3 jadi
rata-rata siklus I adalah 72 selanjutnya pada siklus II hasil belajar
peserta didik juga sudah mengalami peningkatan sebesar 3 jadi rata-rata siklus II 75. Sedangkan persentase ketercapaian
KKTP pada kondisi awal sebesar 40 %, kemudian setelah dilaksanakannya model
pembelajaran Problem Based Leraning meningkat
30 % mejadi 70 % pada siklus I dan pada siklusII meningkat sebesar 15 %
menjadi 85 %.
3.
Upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran materi Energi (Mekanik) Fisika kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU
02 Rowosari melalui model Problem Based
Leraning telah dilakukan dengan langkah–langkah yaitu (1) orientasi peserta
didik pada masalah, (2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, (3)
Membimbing penyelidikan/pengalaman individu atau kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada peserta didik kelas X
TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari mengenai motivasi dan hasil belajar
dengan menggunakan model pembelajaran
Problem
Based Learning yang telah dilaksanakan dengan baik.
1.
Peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran yaitu Power Point.
2.
Peneliti dalam melakukan
penelitian tindakan kelas tidak melakukan
pembahasan atas jawaban dari
soal evaluasi setelah peserta didik selesai mengerjakan karena keterbatasan
waktu.
5.3
Saran
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakann, peneliti menyampaikan
saran sebagai berikut.
1.
Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan motivasi kepada guru agar melakukan
pembelajaran dengan kreatif dan
inovatif. Misalnya dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran materi Energi (Mekanik)
Fisika, karena dengan menggunakan metode eksperimen ini dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik.
2.
Bagi Peserta
Didik
Peserta didik seharusnya dapat mengembangkan keterampilan berpikir
kritis untuk memotivasi melalui kegiatan diskusi kelompok dalam menyelesaikan permasalahan pada saat
proses pembelajaran yang ada di
kelas.
3.
Bagi peneliti
Peneliti dalam melaksanakan penelitian harus mampu memanfaatkan dan mengatur
waktu yang diberikan dengan sebaik – baiknya. Sehingga semua bagian atau
tahapan dalam penelitian dapat
disampaikan dengan sistematis.