Pojok PanturaPojok Pantura

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Energi Fisika Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

Mas Popa
 Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Energi Fisika Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar |  | Pojok Pantura

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) FISIKA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2

 SMK MA’ARIF NU 02 ROWOSARI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

 

Oleh: Nur Khamidah, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang

Keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar sangat berkaitan dengan pola dan strategi pendidikan yang diterapkan oleh guru dalam mengorganisasikan dan mengelola kelas. Oleh karena itu wawasan, pengetahuan serta keterampilan mengajar seorang guru harus terus ditingkatkan. Pada kenyataannya pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru dan berorientasi pada materi dan disajikan tanpa konteks. Materi pembelajaran yang ada seolah-olah berdiri sendiri dan tidak berhubungan dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik. Dengan demikian, materi pelajaran bukan menjadi wahana untuk pencapaian kompetensi, akan tetapi lebih sebagai sesuatu yang dihafal dan diingat sebanyak mungkin.

Hal tersebut menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak menarik bagi peserta didik dan ilmu yang dipelajari tidak mampu diterapkan dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru mata pelajaran. Guru dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang susah dipahami dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkan semua.

Pembelajaran materi Energi pada mata pelajaran Fisika ini terdiri atas 5 bagian, yaitu Mekanik, Kalor, Listrik, Kimia dan Nuklir. Pada bagian Mekanik peserta didik mempelajari tentang energi konetik, potensial dan hukum kekekalan energi.

Sehingga dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik merasa tidak cepat bosan dan membuat siswa aktif dalam mengikuti pelajaran. Tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum dapat menguasai meteri dalam pembelajaran ini.

Selain itu, masalah yang berhubungan dengan motivasi dalam pembelajaran sering luput dari perhatian kita. Motivasi hanya muncul sebagai kendala dalam pembelajaran. Mungkin juga kita tidak memahami bagaimana cara membangkitkannya sehingga kita kurang memberikan perhatian secara khusus dalam pembelajaran. Sistem pendidikan juga tidak mengajarkan bagaimana cara berpikir. Sistem pendidikan lebih menitik beratkan pada penyampaian informasi daripada pengembangan kemampuan berpikir. Padahal informasi belum menjadi pengetahuan sampai pikiran manusia menganalisanya, menerapkannya, mensintesisnya, mengevaluasinya dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehingga informasi dapat digunakan untuk tujuan produktif, yaitu membuat keputusan dan memecahkan masalah.


Dalam kondisi ini, guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan baik supaya pembelajaran dapat berlangsung. Bukan hanya dapat melaksanakan pembelajaran secara konvensional. Oleh karena itu, guru harus mampu menerapkan model–model pembelajaran yang inovatif agar peserta didik termotivasi secara optimal. Hal ini juga harus ditunjang dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, menyenangkan, inovatif serta berbasis TIK agar hasil belajar peserta didik dapat meningkat karena peserta didik merasa senang dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi dengan para guru di SMK Ma’arif NU 02 Rowosari, selama ini guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran ini. Metode ceramah masih digunakan sangat dominan dalam menyampaikan bahan pelajaran, guru belum menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai. Pada kenyataannya banyak model pembelajaran untuk pengajaran mata pelajaran fisika yang dapat diterapkan oleh guru dalam rangka pembentukan kepribadian bangsa. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam mata pelajaran fisika adalah model Pembelajaran Problem Based Learning. Media pembelajaran yang digunakan juga masih konvensional sehingga peserta didik menjadi tidak tertarik untuk belajar. Guru belum memotivasi  peserta didik dengan optimal.

Hal tersebut menyebabkan motivasi dan hasil belajar peserta didik rendah, peserta didik tidak bersemangat dalam pembelajaran. Sehingga pemahaman terhadap materi yang diajarkan tidak mampu terserap oleh peserta didik dengan baik. Berdasarkan hasil tugas harian dan ulangan harian juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Karena hasilnya masih ada peserta didik kelas X TKRO 2 yang mendapat nilai di bawah KKTP. Dalam menjawab soal uraian, kemampuan peserta didik juga masih terbatas.

Berdasarkan uraian di atas, perlu adanya penerapan sebuah model pembelajaran yang inovatif, menarik, membuat hasil belajar peserta didik meningkat. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem Based Learning kemampuan berpikir peserta didik betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga peserta didik dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

Hal ini yang melatarbelakangi guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) FISIKA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2 SMK MA’ARIF NU 02 ROWOSARI TAHUN PELAJARAN 2022/2023.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

 

 

Pada bab IV ini, terdapat dua hal yang diuraikan peneliti. Dua hal tersebut yaitu hasil penelitian yang telah dilaksanakan berikut dengan pembahasannya.

A.      Hasil Penelitian

1.       Proses Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI ENERGI (MEKANIK) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X TKRO 2 SMK MA’ARIF NU 02 ROWOSARI TAHUN PELAJARAN 2022/2023” telah dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 20 peserta didik yang terdiri dari laki – laki semua. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 sampai dengan 27 Agustus 2022. Dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan menggunakan alokasi waktu 2 x 45 menit (2 JP) di setiap pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah.

a)        Kondisi Awal Partisipan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Observasi ini dilaksanakan guna mengetahui kondisi awal peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari sebelum dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas untuk menentukan indikator indikator yang dicapai. Peneliti juga melaksanakan wawancara kepada guru–guru lainnya untuk mencari informasi tentang proses belajar khususnya, pada materi Energi (Mekanik) dan motivasi peserta didik di kelas X TKRO 2.

Berdasarkan pengamatan peserta didik kelas X TKRO 2 masih kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Terlihat ketika guru sedang mulai menjelaskan pembelajaran banyak siswa yang masih kurang serius. Metode pembelajaran tematik yang digunakan oleh guru masih tergolong kurang inovatif yaitu menggunakan metode ceramah dan penugasan sesuai yang sudah ada di buku. Guru masih terpaku kepada kegiatan yang terdapat dalam buku pegangan peserta didik. Dampak dari kurangnya semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah hasil belajar yang masih rendah dan kurangnya motivasi peserta didik. Selain itu juga masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada materi energi. Karena peserta didik merasa kesulitan dalam memahami semua materi pembelajaran yang terintegrasi dalam pembelajaran energi.


1)      Proses Pelaksanaan siklus I

Penelitian siklus I dilakukan dalam satu kali kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit (2 JP) di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari pada tanggal 28 Juli 2022 di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.

2)      Perencanaan

Perencanaan dalam penelitian ini adalah menyiapkan ATP, Modul, Bahan Ajar, LKPD dan media pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyusun questioner motivasi peserta didik yang dibagikan pada saat awal pembelajaran.

3)      Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam satu kali kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit (2 JP) di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Penelitian ini berlangsung sesuai jadwal pembelajaran tematik di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari .

Pada pertemuan yang dilakukan tanggal 28 Juli 2022 ini membahas tentang materi Energi (Mekanik).

Pada kegiatan inti guru melaksanakan tanya jawab mengenai Energi (Mekanik).Guru membentuk kelompok kerja untuk berdiskusi tentang masalah – masalah yang sudah ditemukan.

Peserta didik mengamati, mendiskusikan, dan menuliskan LKPD yang sudah dibagikan.

Pada kegiatan akhir peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini. Kemudian peserta didik mengerjakan soal evaluasi secara individu. Peserta didik merefleksikan hal – hal yang sudah dipelajari secara lisan.

4)      Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan motivasi peserta didik. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran peneliti dibantu teman sejawat untuk mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan belajar di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.

5)      Refleksi

Setelah melaksanakan siklus I, peneliti melaksanakan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Selain itu peneliti juga melaksanakan refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan pada siklus I.

Pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan pertama ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Peserta didik terlihat sangat antusias untuk


mengikuti kegiatan pembelajaran. Alokasi waktu yang ditentukan juga cukup untuk melaksanakan kegiatan ini. Dalam siklus ini ada beberapa peserta didik yang terlihat kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi tersebut dapat diperbaiki dan dilakukan pada siklus kedua.

b)       Proses Pelaksanaan siklus II

1)     Perencanaan

Pada siklus II peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. peneliti melakukan koordinasi dengan peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari agar pembelajaran pada siklus II lebih baik dari siklus I. Selain itu peneliti juga menyiapkan perangkat pembelajaran mulai dari Modul ajar, Bahan Ajar, LKPD, Media pembelajaran dan soal evaluasi yang akan digunakan dalam siklus II.

2)     Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit (2 JP) di kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Penelitian ini berlangsung sesuai jadwal pembelajaran tematik di SMK Ma’arif NU 02 Rowosari.

Pada pertemuan yang dilaksanakan tanggal 8 Agustus 2022 ini membahas tentang materi Energi (mekanik) pada hukum kekekalan energi.

Pada kegiatan inti guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Energi (mekanik) pada hukum kekekalan energi. Guru membentuk kelompok kerja untuk mendiskusikan permasalahan yang sudah ditemukan. Siswa mengamati, mendiskusikan, dan menuliskan LKPD yang sudah dibagikan.

Pada kegiatan akhir siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran hari ini. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Siswa merefleksikan hal – hal yang sudah dipelajari secara lisan.

3)     Pengamatan

Pengamatan yang dilaksanakan pada siklus II yaitu dengan melakukan kegiatan pengamatan keterampilan berpikir kritis dan memberikan lembar kuesioner motivasi pada peserta didik. Dalam pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari mengalami peningkatan pada motivasi.

4)     Refleksi

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus II, peneliti melaksanakan

kegiatan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai rencana, yaitu


menganalisis proses pembelajaran, hasil evaluasi, dan kuesioner mengenai motivasi peserta didik

B.       Motivasi

Motivasi peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari diperoleh dari hasil kuesioner. Hasil kuesioner sudah dibagikan pada peserta didik sebelum dan setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran Problem Based Learning.

Kriteria motivasi peserta didik didasarkan pada indikator yang telah ditetapkan, yaitu mampu bertanya, mampu menjawab pertanyaan, menganalisis pendapat, memecahkan masalah, keterampilan mengevalusi, dan menilai hasil dari pengamatan, dan membuat kesimpulan. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kondisi Awal Motivasi Belajar

 

 

No

 

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

 

Kriteria

A

B

C

D

E

F

1

Khabib Al Rojab

12

8

13

16

8

5

Cukup termotivasi

2

Khairul Anam

11

6

12

12

6

3

Kurang termotivasi

3

Koys Amarosi

12

6

12

17

6

4

Cukup termotivasi

4

 

Laode Abdul Zumardin

7

4

10

13

4

5

Sangat Tidak

termotivasi

5

  M. Ali Mashuri

10

4

8

14

5

6

Kurang termotivasi

6

  M. Andika Febrianto

12

5

10

14

5

4

Kurang termotivasi

7

  M. Dwi Yusron Rosada

7

7

10

15

3

4

Kurang termotivasi

8

  M. Faris Al Bany

11

8

10

10

6

4

Kurang termotivasi

9

  M. Haikal Tajani

13

8

13

20

7

7

Cukup termotivasi

10

  M. Luthfi Ardiyansyah

13

8

11

16

7

4

Cukup termotivasi

11

  M. Miqdad Sanjaya

12

6

11

20

6

4

Cukup termotivasi

12

  M. Rizqi Aliffian

10

6

11

18

6

4

Kurang termotivasi

13

  M. Ryan Andriyanto

10

4

10

10

7

4

Kurang termotivasi

14

  Mahendra Dewa Saputra

12

8

16

17

8

5

Cukup termotivasi

15

  Mazda Roihul Muna

10

5

11

13

4

3

Cukup termotivasi

16

  Mohamad Reza Afandi

12

7

16

15

8

5

Cukup termotivasi


 

17

 

Muhamad Rifki Anam

11

2

6

14

5

5

Sangat Tidak

termotivasi

18

Muhammad Dava Baliya

12

7

13

14

7

5

Kurang termotivasi

19

Muhammad Faizur Rohman

12

6

11

20

6

4

Cukup termotivasi

20

Muhammad Faqeh Muntaha

12

7

16

15

8

5

Cukup termotivasi

 

Indikator :

A : Aktif dalam belajar

B : Tidak cepat putus asa

C : Senang dalam belajar

D : Adanya umpan balik

E : Rasa ingin tahu

F : Suasana tempat belajar

 

Dari hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa peserta didik yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup sebanyak 10 anak, peserta didik yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang sebanyak 8 anak sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi belajar sangat kurang sebanyak 2 anak. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan belum semua peserta didik memiliki kriteria termotivasi meskipun sedikit ada peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Motivasi belajar peserta didik pada kondisi akhir diperoleh dari data kuesioner pada akhir siklus II. Skor rata–rata pada setiap indikator dapat dilihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2. Kondisi Akhir Motivasi Belajar

 

 

No

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Kriteria

A

B

C

D

E

F

1

Khabib Al Rojab

14

8

13

16

8

5

Termotivasi

2

Khairul Anam

12

6

12

14

6

3

Cukup termotivasi

3

Koys Amarosi

12

6

12

17

6

4

Cukup termotivasi

4

 

Laode Abdul Zumardin

12

5

12

13

6

5

Cukup termotivasi

5

  M. Ali Mashuri

14

7

12

17

7

6

Cukup termotivasi

6

  M. Andika Febrianto

14

6

13

15

7

7

Cukup termotivasi

7

  M. Dwi Yusron Rosada

15

6

9

18

5

6

Cukup termotivasi

8

  M. Faris Al Bany

11

8

12

13

6

4

Cukup termotivasi


 

9

  M. Haikal Tajani

13

8

13

20

7

7

Termotivasi

10

  M. Luthfi Ardiyansyah

13

8

11

16

7

4

Cukup termotivasi

11

  M. Miqdad Sanjaya

12

6

11

20

6

4

Cukup termotivasi

12

  M. Rizqi Aliffian

12

6

11

20

6

4

Cukup termotivasi

13

  M. Ryan Andriyanto

12

4

12

13

7

4

Cukup termotivasi

14

  Mahendra Dewa Saputra

14

8

16

19

8

5

Termotivasi

15

  Mazda Roihul Muna

14

8

11

19

6

5

Cukup termotivasi

16

  Mohamad Reza Afandi

12

7

16

15

8

5

Cukup termotivasi

17

 

Muhamad Rifki Anam

11

7

16

17

8

4

Cukup termotivasi

18

Muhammad Dava Baliya

11

5

13

19

8

7

Cukup termotivasi

19

Muhammad Faizur Rohman

14

7

14

16

7

5

Cukup termotivasi

20

Muhammad Faqeh Muntaha

13

8

13

20

7

7

Termotivasi

 

Dari tabel 4.2. diketahui keseluruhan indikator kondisi akhir motivasi peserta didik yaitu dari 20 peserta didik dengan kriteria cukup termotivasi sebanyak 16 peserta didik dan 4 peserta didik dengan kriteria termotivasi.

 

C.      Hasil Belajar

1.       Deskripsi Data Hasil Penelitian Pra Siklus

Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti pada peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Subjek dari penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari . Jumlah peserta didik sebagai subjek penelitian adalah sebanyak 20 peserta didik. Adapun waktu pelaksanaan Pra siklus ini adalah pada tanggal 22 Juli 2022.


Dari pelaksanaan diperoleh data-data hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel Nilai Siswa Pra Siklus I

 

No

Nama Siswa

L/P

Nilai

KKTP

Keterangan

1

Khabib Al Rojab

L

60

70

Belum Tuntas

2

Khairul Anam

L

80

70

Tuntas

3

Koys Amarosi

L

40

70

Belum Tuntas

4

 

Laode Abdul Zumardin

L

40

70

Belum Tuntas

5

  M. Ali Mashuri

L

50

70

Belum Tuntas

6

  M. Andika Febrianto

L

60

70

Belum Tuntas

7

  M. Dwi Yusron Rosada

L

40

70

Belum Tuntas

8

  M. Faris Al Bany

L

80

70

Tuntas

9

  M. Haikal Tajani

L

50

70

Belum Tuntas

10

  M. Luthfi Ardiyansyah

L

80

70

Tuntas

11

  M. Miqdad Sanjaya

L

80

70

Tuntas

12

  M. Rizqi Aliffian

L

40

70

Belum Tuntas

13

  M. Ryan Andriyanto

L

50

70

Belum Tuntas

14

  Mahendra Dewa Saputra

L

80

70

Tuntas

15

  Mazda Roihul Muna

L

50

70

Belum Tuntas

16

  Mohamad Reza Afandi

L

80

70

Tuntas

17

 

Muhamad Rifki Anam

L

40

70

Belum Tuntas

18

Muhammad Dava Baliya

L

80

70

Tuntas

19

Muhammad Faizur Rohman

L

60

70

Belum Tuntas

20

Muhammad Faqeh Muntaha

L

80

70

Tuntas

Jumlah

20

 

 

 

Rata-rata

 

61

 

 

Ketuntasan

 

40%

 

 

KKTP 70


 

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Persentase

KKTP

Nilai Rata2

 

 

Tuntas

 

 

8

 

 

40 %

 

 

 

70

 

 

 

61

 

BelumTuntas

 

 

12

 

 

60 %

 

Tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar hanya 40 % (8 peserta didik) dari 20 peserta didik. Hal itu menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal yaitu 75% dari jumlah peserta didik atau yang mencapai KKTP = 70 sehingga terdapat 60 % (12 peserta didik) belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

 

 

2.       Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I

Berdasarkan dari data hasil belajar peserta didik pada pra-siklus, maka akan dilakukan Siklus I pada hari Kamis, 28 Juli 2022 dengan materi Energi (Mekanik). Dari pelaksanaan kegiatan Siklus I diperoleh data-data hasil penelitian sebagai berikut:

Data Penilaian Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus I

Tabel Nilai Siswa Siklus I

 

No

Nama Siswa

L/P

Nilai

KKTP

Keterangan

1

Khabib Al Rojab

L

80

70

Tuntas

2

Khairul Anam

L

80

70

Tuntas

3

Koys Amarosi

L

50

70

Belum Tuntas

4

 

Laode Abdul Zumardin

L

80

70

 Tuntas

5

  M. Ali Mashuri

L

60

70

Belum Tuntas

6

  M. Andika Febrianto

L

90

70

Tuntas

7

  M. Dwi Yusron Rosada

L

50

70

Belum Tuntas

8

  M. Faris Al Bany

L

80

70

Tuntas

9

  M. Haikal Tajani

L

80

70

Tuntas

10

  M. Luthfi Ardiyansyah

L

80

70

Tuntas


 

11

  M. Miqdad Sanjaya

L

80

70

Tuntas

12

  M. Rizqi Aliffian

L

50

70

Belum Tuntas

13

  M. Ryan Andriyanto

L

40

70

Belum Tuntas

14

  Mahendra Dewa Saputra

L

90

70

Tuntas

15

  Mazda Roihul Muna

L

80

70

Tuntas

16

  Mohamad Reza Afandi

L

90

70

Tuntas

17

 

Muhamad Rifki Anam

L

80

70

Tuntas

18

Muhammad Dava Baliya

L

40

70

Belum Tuntas

19

Muhammad Faizur Rohman

L

80

70

Tuntas

20

Muhammad Faqeh Muntaha

L

80

70

Tuntas

Jumlah

20

 

 

 

Rata-rata

 

72

 

 

Ketuntasan

 

70%

 

 

KKTP 70

Ketuntasan Hasil Belajar = 14 /20 x 100% = 70%

Hasil belajar peserta didik kelas X TKRO 2 pada materi Energi (Mekanik) diukur dengan menggunakan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 12 butir yang diikuti 20 peserta didik. Rekapitulasi data ketuntasan hasil belajar dapat dijelaskan berikut ini.

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Persentase

KKTP

Nilai Rata2

 

Tuntas

 

14

 

70 %

 

 

 

70

 

 

 

72

 

BelumTuntas

 

 

6

 

 

30 %

 

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 70% (14 peserta didik) dari 20 peserta didik artinya masih di bawah indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah peserta didik yang mencapai KKTP = 70 karena masih ada


beberapa peserta didik (6 peserta didik) yang belum tuntas.

 

3.       Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan data hasil belajar peserta didik pada pra-siklus, maka akan dilakukan Siklus II pada hari Senin, 8 Agustus 2022 dengan materi Energi (Mekanik). Dari pelaksanaan kegiatan Siklus II diperoleh data-data hasil penelitian sebagai berikut:

Data Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus II

Tabel Nilai Siswa Siklus II

 

No

Nama Siswa

L/P

Nilai

KKTP

Keterangan

1

Khabib Al Rojab

L

80

70

Tuntas

2

Khairul Anam

L

80

70

Tuntas

3

Koys Amarosi

L

80

70

Tuntas

4

 

Laode Abdul Zumardin

L

70

70

Tuntas

5

  M. Ali Mashuri

L

70

70

Tuntas

6

  M. Andika Febrianto

L

70

70

Tuntas

7

  M. Dwi Yusron Rosada

L

60

70

Belum Tuntas

8

  M. Faris Al Bany

L

80

70

Tuntas

9

  M. Haikal Tajani

L

70

70

Tuntas

10

  M. Luthfi Ardiyansyah

L

70

70

Tuntas

11

  M. Miqdad Sanjaya

L

80

70

Tuntas

12

  M. Rizqi Aliffian

L

80

70

Tuntas

13

  M. Ryan Andriyanto

L

80

70

Tuntas

14

  Mahendra Dewa Saputra

L

90

70

Tuntas

15

  Mazda Roihul Muna

L

60

70

Belum Tuntas

16

  Mohamad Reza Afandi

L

80

70

Tuntas

17

 

Muhamad Rifki Anam

L

80

70

Tuntas

18

Muhammad Dava Baliya

L

60

70

Belum Tuntas


 

19

Muhammad Faizur Rohman

L

70

70

Tuntas

20

Muhammad Faqeh Muntaha

L

90

70

Tuntas

Jumlah

20

 

 

 

Rata-rata

 

75

 

 

Ketuntasan

 

85 %

 

 

KKTP 70

Ketuntasan Hasil Belajar = 17/20 x 100% = 85 %

 

 

Hasil belajar peserta didik kelas X TKRO 2 pada materi Energi (Mekanik) diukur dengan bentuk soal uraian sebanyak 5 butir yang diikuti 20 peserta didik. Rekapitulasi data ketuntasan hasil belajar dapat dijelaskan berikut ini.

 

Ketuntasan

Jumlah Siswa

 

Persentase

 

KKTP

Nilai Rata2

 

 

Tuntas

 

 

16

 

 

85 %

 

 

 

 

 

70

 

 

 

 

 

75

 

BelumTuntas

 

 

3

 

 

15%

 

Tabel diatas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar peserta didik sebesar 85% (17 peserta didik) dari 20 peserta didik artinya sudah sesuai indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah peserta didik yang mencapai KKTP = 70 karena hanya ada 3 peserta didik yang belum tuntas.

 

BAB V PENUTUP

 

Dalam bab V ini peneliti membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran.

5.1  Kesimpulan

 

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.      Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning bisa meningkatkan motivasi peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil kuesioner tentang motivasi belajar peserta didik yang mengalami peningkatan rata – rata kelas sebesar 15,3 dan persentase jumlah siswa yang minimal cukup termotivasi meningkat sebesar 16%.

2.      Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari pada pembelajaran tema Energi. Hal tersebut bisa dibuktikan dari hasil belajar Energi (Mekanik) dan persentase ketercapaian KKTP yang telah mengalami peningkatan dibandingkan dari kondisi awal. Pada kondisi awal rata – rata hasil belajar peserta didik adalah 61 kemudian meningkat pada siklus I sebesar 3 jadi rata-rata siklus I adalah 72 selanjutnya pada siklus II hasil belajar peserta didik juga sudah mengalami peningkatan sebesar 3 jadi rata-rata siklus II 75. Sedangkan persentase ketercapaian KKTP pada kondisi awal sebesar 40 %, kemudian setelah dilaksanakannya model pembelajaran Problem Based Leraning meningkat 30 % mejadi 70 % pada siklus I dan pada siklusII meningkat sebesar 15 % menjadi 85 %.

3.      Upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran materi Energi (Mekanik) Fisika kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari melalui model Problem Based Leraning telah dilakukan dengan langkah–langkah yaitu (1) orientasi peserta didik pada masalah, (2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, (3) Membimbing penyelidikan/pengalaman individu atau kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

 

5.2  Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada peserta didik kelas X TKRO 2 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari mengenai motivasi dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang telah dilaksanakan dengan baik.

1.      Peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yaitu Power Point.

2.      Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas tidak melakukan pembahasan atas jawaban dari soal evaluasi setelah peserta didik selesai mengerjakan karena keterbatasan waktu.

 

5.3  Saran

 

Berdasarkan   data hasil      penelitian     tindakan  kelas            yang  telah                 dilaksanakann,     peneliti menyampaikan saran sebagai berikut.

1.      Bagi Sekolah

 

Sekolah dapat memberikan motivasi kepada guru agar melakukan pembelajaran dengan kreatif dan inovatif. Misalnya dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran materi Energi (Mekanik) Fisika, karena dengan menggunakan metode eksperimen ini dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

2.      Bagi Peserta Didik

 

Peserta didik seharusnya dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk memotivasi melalui kegiatan diskusi kelompok dalam menyelesaikan permasalahan pada saat proses pembelajaran yang ada di kelas.

3.      Bagi peneliti

 

Peneliti dalam melaksanakan penelitian harus mampu memanfaatkan dan mengatur waktu yang diberikan dengan sebaik – baiknya. Sehingga semua bagian atau tahapan dalam penelitian dapat disampaikan dengan sistematis.