Pojok PanturaPojok Pantura

Stafsus Menaker: Kemenaker Akan Evaluasi Ekosistem Program Kewirausahaan yang Sebelumnya Dinilai Salah

Mas Popa
 Stafsus Menaker: Kemenaker Akan Evaluasi Ekosistem Program Kewirausahaan yang Sebelumnya Dinilai Salah | Kemenaker melalui BBPP mengadakan program bantuan dan pelatihan kewirausahaan diberbagai daerah untuk mendorong masyarakat berwirausaha | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Pemalang -

Pojok Pantura | PojokPantura.Com, Pemalang – Selasa (4/8/2020). Hampir lima bulan Covid-19 mewabah ke seluruh daerah di Indonesia membuat semua sektor kehidupan kena dampaknya, terutama sektor ekonomi. Hal ini membuat kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemenaker) melalui Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) mengadakan program bantuan dan pelatihan kewirausahaan diberbagai daerah untuk mendorong masyarakat berwirausaha.

Salah satu daerah yang menggelar program dan pelatihan tersebut adalah kabupaten Pemalang. Dalam acara tersebut BBPP bekerjasama dengan Yayasan Nihadul Falah Patik Raja. Saat pembukaan acara pelatihan pada Senin (3/8/2020), Staf Khusus Menaker Caswiyono Rushdie mengatakan hari-hari ini banyak pabrik yang membatasi operasionalnya. Bahkan banyak juga yang bangkrut dan memutus hubungan kerja para pekerjanya.

“Kami sudah mengidentifikasi by name by addres, ada 1,7 juta orang yang di PHK, 1,3 juta orang yang sedang diidentifikasi dan masih banyak pekerja informal yang terdampak menurunnya sektor ekonomi akibat pandemi”, Kata Caswi.

Tujuan diadakan program bantuan dan pelatihan ini yakni untuk merekrut, melatih dan meningkatkan produktivitas wirausahawan pemula. Makanya ia juga mengkritisi pemerintah dari dulu salah membuat ekosistem dunia usaha, khususnya berkaitan untuk mendorong masyarakat berwirausaha dari hulu hingga hilir.

“Anggaran negara untuk program kewirausahaan sudah banyak digelontorkan. Namun sangat sedikit yang netes (berhasil). Diantara kesalahan itu ialah orang yang direkrut jadi wirausahawan, dilatih dan dikasih modal itu berbeda-beda. Jadi ga nyambung dan terputuslah ekosistemnya”, Ungkapnya.

“Kita akan evaluasi ini di tahun 2021. Kita harus sama-sama komitmen mendampingi secara intens masyarakat untuk berwirausaha.Tahapan pendampingnya adalah rekrut, latih, kasih modal, hubungkan dengan pasar dan perbankan”, jelasnya.

Dalam sambutannya, Stafsus asli Batang itu juga menyinggung potensialnya kabupaten Pemalang untuk mengembangkan komoditi nanas yang sudah menjadi icon pemalang.

“Pemalang itu sebenarnya seperti surga. SDMnya potensial, SDAnya juga melimpah dan pasarnya pun menggiurkan”, Katanya.

Hadir dalam acara pembukaan kemarin, Camat Bantarbolang dan pengurus MWC NU Bantarbolang.

“Semoga para peserta bisa mendapatkan manfaat dari materi-materi yang ada di pelatihan ini”, Pesan Camat Bantarbolang.

Saat ditemui pasca pembukaan, ketua panitia Aziz Nurizun, mengatakan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam agenda pelatihan ini.

“Kami berterimakasih kepada semua pihak, khususnya MWC NU Bantarbolang dan MI al-Munawaroh sebagai partner pelaksana kegiatan ini. Dan tentunya kepada staf khusus Menaker, Caswiyono Rusydie yang telah menginspirasi program dan pelatihan kewirausahaan baru produktif ini”, Ujar Aziz.

Berita Terkait: BBPP Bekasi: Pentingnya Konsep 5W + 1H dalam Memulai Aksi Berwirausaha

Perlu diketahui, acara pelatihan bertemakan “Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia” ini digelar di aula MI al-Munawaroh Bantarbolang tersebut dijadwalkan dari tanggal 3-7 Agustus 2020. Dengan jumlah 20an peserta dari beberapa kecamatan di Pemalang selatan.