Pojok PanturaPojok Pantura

11 Kelalaian Manusia yang Membuatnya Merugi Menurut Ibnu Qayyim

 11 Kelalaian Manusia yang Membuatnya Merugi Menurut Ibnu Qayyim | banyak ulama yang kemudian mencatat kelalaian dan kesalahan manusia yang membuatnya merugi jika terus menerus ia lakukan | Pojok Pantura

PojokPantura.Com - Manusia merupakan makhluk paling sempurna penciptaannya dari pada makhluk-makhluk lainnya Allah. Namun begitu, Allah pun memberikan kekurangan atau kelemahan pada diri setiap manusia وخلق الانسان ضعيفا. Kekurangan itu tergambar dalam pepatah “manusia memang tempatnya salah dan lupa”.

Yang menjadi perhatian disini adalah pepatah di atas seringkali dibuat untuk dijadikan pembenaran atas kesalahan seseorang. Padahal seringkali pula manusia diingatkan dan dikasih tahu akan kesalahan dan akan potensi kelalaiannya, supaya tidak terjadi lagi dan lagi.

Perlu diketahui, pepatah di atas memang sesungguhnya memiliki rujukan hadistnya. Namun nabi SAW menggarisbawahi bahwa setelah seseorang melakukan kesalahan atau kelalain, hendaknya ia cepat-cepat bertaubat. Karena itulah yang paling baik. Nabi Muhammad SAW bersabda "Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya." (HR. Imam Turmudzi) .

Potensi kesalahan dan kelalaian yang akan dialami setiap manusia ini hendaknya jangan dibuat alasan untuk tidak berbuat kemanfaatan dan meraih kebaikan. Alangkah meruginya manusia jika ia senang akan kesalahan dan kelalaiannya walaupun sudah diingatkan. Bagaimanapun Allah mencintai hambaNya yang bertaubat dan mensucikan diri.

Dalam masalah ini, di samping keluarga, saudara dan antar umat Islam yang harus saling mengingatkan, juga ada ulama yang memiliki peran penting untuk meminimalisir kesalahan dan kelalaian pada tiap manusia. Maka banyak ulama yang kemudian mencatat kelalaian dan kesalahan manusia yang membuatnya merugi jika terus menerus ia lakukan. Salah satu ulama yang mencatat dan memberikan koreksi atas kelalaian manusia tersebut adalah Imam Ibnul Qayyim al-Jauzi.

Beliau setidaknya mencatat dalam kehidupan sehari-hari, ada 11 kelalaian manusia yang membuatnya merugi. Maksud kelalaian ini adalah setiap manusia, terutama muslim sesungguhnya tahu hal tersebut itu baik dan bermanfaat baginya. Namun ia melalaikannya. 11 kelalaian tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Belajar dari Ibnu Taimiyyah Tentang Kedisiplinan dan Keberkahan Waktu
  1. Kita sesungguhnya tahu bahwa kalimat سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi yang diucapkan sebanyak 100 kali akan bisa menghapus dosa-dosa kita. Walaupun dosa kita itu sebanyak buih di lautan. Namun sayangnya, banyak dari kita yang melewati hari tanpa mengucapkannya kalimat sedikitpun.
  2. Kita sesungguhnya tahu bahwa pahala dua rakaat shalat Dhuha sebanding dengan pahala 360 sedekah. Namun sayangnya, banyak dari kita melewati pagi dengan tidak shalat Dhuha.
  3. Kita sesungguhnya tahu bahwa setiap manusia yang berpuasa sunnah satu hari saja karena Allah, ia akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Akan tetapi, kita lebih memilih nikmat dunia dari pada nikmat dijauhkan dengan api neraka.
  4. Kita sesungguhnya tahu, bahwa siapa saja yang menjenguk orang sakit, maka ia akan didoakan ampunan oleh 70 ribu malaikat. Tapi sayang, kita tak sempat meluangkan waktu untuk menjenguk saudara kita yang terbaring sakit.
  5. Kita sesungguhnya tahu, bahwa siapa saja yang membangun masjid karena Allah betapapun cuma sebesar sarang burung, ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Namun lagi-lagi sayang, kita sering melewati masyarakat pembangunan masjid tanpa ikut membantu apapun.
  6. Kita sesungguhnya tahu, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatim, ia akan memperoleh pahala yang sebanding dengan berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang shalat sepanjang malam tanpa tidur. Akan tetapi, sampai saat ini kita berat untuk membantu meringankan beban mereka.
  7. Kita sesungguhnya tahu bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita lebih memilih bermain smartphone dari pada membaca kalamullah tersebut.
  8. Kita semua tahu, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Namun sayangnya, banyak orang mampu disekitar kita serasa tak punya keinginan menggapai keutamaan haji tersebut.
  9. Kita semua tahu bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak shalat malam. Buktinya Rasulullah SAW tak pernah meremehkan shalat malam di tengah segala kesibukan dan jihadnya. Tapi sayang kita terlena dan lalai mengikuti jejak Rasulullah ini.
  10. Kita semua tahu bahwa hari kiamat mesti terjadi. Padahal saat hari akhir itu, Allah akan membangkitkan semua makhluk yang ada di dalam kubur untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya masing-masing. Tetapi sayangnya, kita lalai mempersiapkan pertanggungjawaban tersebut.
  11. Kita seringkali menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita. Namun sayang beribu sayang, kita senantiasa larut dengan senda gurau dan permainan dunia. Seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan berpikir tak akan akan menyusul mereka. Naudzubillahi min dzalik....

Artikel ini ditulis oleh:

Muhammad Alfiyan Dzulfikar
Alumni Ponpes Lirboyo Al-Mahrusiyah dan Mahasiswa Pascasarjana UNUSIA Jakarta.