Sejak awal pandemic Covid-19, objek-objek wisata sering mengalami buka-tutup operasional, salah satunya Gucci di kabupaten Tegal. Faktornya tentu karena kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menanggulangi penularan pandemic covid-19 yang seringkali juga tak menentu.
Kondisi terakhir dikabarkan bahwa objek wisata yang jadi andalan kabupaten Tegal ini masih ditutup untuk umum sejak awal diterapkannya kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Jawa dan Bali.
Umi Azizah selaku Bupati Tegal menjelaskan bahwa saat ini kabupaten Tegal masuk kriteria daerah PPKM level 3. Jadi Umi masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk membuka kembali Gucci.
“Untuk fasilitas umum semacam area publik, taman umum, tempat wisata dan area publik lainnya di daerah dengan kriteria pembatasan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) level tiga ditutup sementara,” jelas Bupati Tegal Diketahui daerah yang boleh diizinkan membuka fasilitas umum ialah daerah dengan kriteria PPKM level satu dan dua. Pastinya dengan syarat pembatasan kapasitas pengunjung maksimal 25 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu upaya Pemkab Tegal dan pengelola objek wisata Gucci dalam mempersiapkan dibukanya kembali Gucci jika nanti Tegal turun level PPKM-nya adalah dengan menyelenggarakan simulasi hari Minggu kemarin (22/8). Hal ini menurut Umi bertujuan untuk menyiapkan sistem dan SOP sesuai protokol kesehatan.
“Jika PPKM Kabupaten Tegal sewaktu-waktu turun ke level dua, kita sudah lebih siap membuka tempat pariwisata. SOP (standar operasional prosedur)-nya mengikuti simulasi tersebut,” ujarnya.
Saat pelaksanaan simulasi, Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Tegal, Saidno mengungkapkan bahwa peraturan-peraturan yang diberlakukan saat simulasi seperti pengecekan sertifikat vaksin akan diberlakukan jika Gucci sudah buka. Minimal wisatawan menunjukkan sertifikat vaksin dosis satu.
Baca Juga: Guci Tutup 2 Pekan, Para Pengusaha Penginapan Rugi Ratusan Juta Rupiah
“Simulasi tersebut dimulai dari pengecekan vaksinasi pada wisatawan, pengukuran suhu tubuh, metode pembayaran non tunai hingga pembatasan jam operasional buka. Sementara nanti, wisatawan dibatasi dari Kabupaten Tegal dulu, yang dari luar kota harus putar balik,” ungkapnya.