Pojok PanturaPojok Pantura

Anjuran Rasulullah: Saat Berdoa Mintalah Keselamatan, Jangan Minta Musibah

 Anjuran Rasulullah: Saat Berdoa Mintalah Keselamatan, Jangan Minta Musibah | Berdoa termasuk ibadah. Dalam al-Qur’an setiap hamba diwajibkan meminta hanya kepada Allah. Karena pada hakikatnya setiap hamba adalah lemah | Pojok Pantura

Berdoa termasuk ibadah. Dalam al-Qur’an setiap hamba diwajibkan berdoa atau meminta hanya kepada Allah. Karena pada hakikatnya setiap hamba adalah lemah di mata Allah. Maka Allah bergembira ketika hambanya meminta sesuatu padaNya. Sebab itu tanda kehambaan dirinya. Jangan sampai seorang hamba merasa kuat lantas ia tak berdoa kepadaNya.

Sesungguhnya namanya seorang hamba pastilah ia tak punya apa-apa dan tak bisa apa-apa. Maka, mintalah hal-hal yang baik kepada Allah selaku Tuhannya. Jangan sampai merasa mampu, seorang hamba minta seuatu ujian atau cobaan untuk ditimpakan kepadanya. Oleh karenannya ketika sudah selesai menunaikan kewajiban atau tugasnya mintalah keselamatan, jangan minta musibah.

Meminta keselamatan pada Allah itu penting agar semuanya berjalan lancar, aman dan hingga pada akhirnya menuai berkah. Jangan meminta ditimpakan musibah, karena itu akan menyulitkan hamba tersebut menunaikan kewajiban, mendapatkan kesusahan dan pada akhirnya ia tak memperoleh kenikmatan.

Anjuran hal baik ini pernah Rasulullah utarakan kepada salah seorang sahabatnya yang menderita sakit cukup parah. Ia meminta musibah akhiratnya disegerakan di dunia saja. Alih-alih menerima respon baik dari Rasulullah, ternyata beliau menegur sahabatnya tersebut. Sebab Allah itu maha mendengar, pastilah Allah akan mengetahui apa keinginan hambaNya. Sebagaimana hadist Rasulullah di bawah ini:

عَنْ أَنَس رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ؟) قَالَ: (نَعَمْ. كُنْتُ أَقُولُ {اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا} فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (سُبْحَانَ اللَّهِ لَا تُطِيقُهُ أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قُلْتَ: {اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} قَالَ: (فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُ)
Diriwayatkan dari Anas RA bahwasanya Rasulullah pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang sakit dan sangat kurus bagaikan anak burung. kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah engkau pernah berdoa dengan sesuatu atau kamu memintanya?” Laki-laki itu menjawab: “Ya, aku pernah berdoa: “Ya Allah, jika Engkau akan menyiksaku di akhirat, maka segerakanlah siksaan itu untukku di dunia.” Rasulullah bersabda: “Subhanallah, engkau tak akan mampu itu. Mengapa engkau tidak berdoa: “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka” Lalu beliau mendoakan orang itu dan Allahpun memberikan kesembuhan kepadanya.”
(HR. Muslim, no. 4853 dan At-Tirmidzi, no. 3409)

Faidah Hadits

Hadist di atas sesungguhnya mengandung banyak sekali faidah yang bermanfaat dalam kehidupan terutama dalam hal berdoa. Di antara faidah itu ialah:

  1. Keteladanan Rasulullah sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya dan ketawadlu’an beliau dimana beliau tak merasa sungkan untuk menjenguk sahabatnya yang sakit. Ditambah perhatian dan kasih sayang beliau dengan para sahabat sebagai rakyat
  2. Adab menjenguk orang sakit yakni mendoakan kebaikan padanya;
  3. Isyarat bahwa dosa dan maksiat merupakan salah satu sebab datangnya musibah dan cobaan;
  4. Ganjaran atas dosa dan kemaksiatan yang dilakukan hamba terkadang Allah segerakan di dunia;
  5. Jikalau Allah sudah menyegerakan hukuman seorang hambaNya yang mukmin atas dosa dan maksiatnya di dunia, maka itu sebagai kaffarah (penghapus) atas dosa-dosanya dan Allah tidak akan –dengan kehendakNya– menyiksanya lagi di akhirat. Berbeda hal dengan orang kafir di samping hukuman yang Allah segerakan di dunia atas dosa mereka, Allah juga akan menyiksa mereka di akhirat dengan siksaan yang lebih dahsyat, pedih, dan kekal;
  6. Larangan mohon untuk disegerakan hukuman dan balasan di dunia atas dosa yang pernah diperbuat;
  7. Anjuran mengucapkan kalimat “Subhaanallah” ketika kita mendapatkan sesuatu yang menakjubkan, mengherankan atau mengagetkan;
  8. Perintah memberikan nasihat kepada orang yang melakukan kesalahan dan memberikan solusi dan jalan keluar terbaik untuknya;
  9. Anjuran berdoa dengan doa yang yang dicontohkan Rasulullah di atas
Baca Juga: Inilah Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan Yang Dikabulkan Allah

Demikianlah anjuran Rasulullah tentang bagaimana baiknya berdoa kepada Allah. Hal ini penting diperhatikan karena jangan sampai seorang hamba menyesal dengan dikabulkannya doa yang ia panjatkan sendiri kepada Allah. Selain itu, keselamatan ialah hal yang terpenting diutamakan mengingat itulah yang dibutuhkan setiap hamba di dunia dan di akhirat. Wa Allahu A’lam.

Artikel ini ditulis oleh:

Muhammad Alfiyan Dzulfikar
Alumni Ponpes Lirboyo Al-Mahrusiyah dan Mahasiswa Pascasarjana UNUSIA Jakarta.