Pojok PanturaPojok Pantura

Jalan Pantura yang Berlubang Akibat Curah Hujan Tinggi, Kini Mulai Ditambal

Mas Popa
 Jalan Pantura yang Berlubang Akibat Curah Hujan Tinggi, Kini Mulai Ditambal |  | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Pekalongan -

Musim penghujan selain membuat banjir di beberapa daerah, juga mengakibatkan jalan menjadi rusak atau berlubang. Salah satu jalan yang langganan rusak jika di musim penghujan adalah jalan pantura. Jalan nasional yang menghubungkan antar daerah di utara pulau Jawa ini dikabarkan rusak parah di banyak ruas jalan. Terutama di daerah Pekalongan.

Hal ini disampaikan oleh seorang PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) 1.2 Jateng, I Nyoman Yaswara. Lebih-lebih di ruas Batang menuju Pemalang, banyak bermunculan lubang akibat hujan seminggu terakhir ini.

"Hujan yang hampir setiap hari sejak tanggal 6 hingga 14 Februari lalu, hampir seluruh ruas Batang-Pemalang ada lubang," ungkapnya.

Diketahui, penambalan yang dikerjakan setiap hari ini sudah mulai digarap oleh Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jawa Tengah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). I Nyoman pun sudah membagi 4 tim yang bekerja agar cepat dan efisien.

"Kita telah siapkan 20 ton hingga 40 ton untuk menambal lubang Pantura Batang-Pemalang. Dalam pengerjaannya tim patching penambalan kita bagi empat yang setiap haribekerja," katanya.

Yang paling parah, katanya I Nyoman jalan pintura yang menghubungkan antara Kecamatan Wiradesa hingga Kecamatan Siwalan, lalu jalan menuju Pemalang.

Ia menambahkan, hari-hari ini pengerjaannya masih terkendala cuaca yang sering hujan. Namun ia tetap targetkan agar proses penambalan segera selesai biar semua pengguna jalan aman.

"Kami targetkan Minggu ini semua lubang sudah tertutup semua. Penutupan lubang ini menggunakan hotmix. Kami juga berusaha tidak lebih 1x24 jam lubang itu bisa tertutup. Untuk jalan yang rigid beton Alhamdulillah aman," tambahnya.

Ia juga menginformasikan bahwa, telah mengajukan program penanganan efektif dan permanen di ruas kilometer 110 hingga 129. Penanganan ruas sepanjang itu membutuhkan biaya sekitar Rp 100 miliar.

Anggaran tersebut rencananya untuk penanganan rigid beton yang rusak. Apabila rusak berat, maka rigid beton itu akan dibongkar dan diganti.

"Yang kami ajukan di 114 kilometer atau ke arah Petarukan. Penganggaran dua tahun atau multiyears. Targetnya tahun ini," ujar.

Baca Juga: Imbas Banjir, 105 Warga Kota Pekalongan Terpaksa Mengungsi

Dalam pengerjaan penambalan ini, pihaknya juga tak lupa memasang rambu-rambu atau peringatan hati-hati di lokasi yang terdapat lubang. Rambu itu juga bertuliskan lubang dalam proses penanganan.