Pojok PanturaPojok Pantura

7 Adab Makan Bersama Orang Lain Menurut Imam Ghazali

 7 Adab Makan Bersama Orang Lain Menurut Imam Ghazali | makan bersama orang lain. Baik itu bersama saudara, teman ataupun kenalan. Maka kita pun jangan melupakan adab saat makan bersama orang lain | Pojok Pantura

PojokPantura.Com - Islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling menghargai dengan sesama. Menghargai dalam kondisi apapun. Hal ini dilakukan agar menhindarkan kita terhadap prasangka buruk kepada orang lain dan menjaga harkat martabat orang lain.

Mengingat pentingnya saling menghargai kepada sesama, maka Islam memberikan rambu-rambu dan pedoman adabnya. Baik yang ada di dalam al-Qur’an, sunnah-sunnah nabi SAW maupun rumusan-rumusan dari para ulama’. Pada dasarnya rumusan para ulama pun bersumber dari kitabullah dan sunnaturasullah.

Maka kita tahu ada rumusan adab-adab dalam aktifitas sehari-hari seperti dalam memuliakan tamu, bekerja, menuntut ilmu, bergaul, makan, tidur, membuang hajat dan masih banyak lagi. Dalam dinamika kehidupan, pasti kita pernah dan akan makan bersama orang lain. Baik itu bersama saudara, teman ataupun kenalan. Maka kita pun jangan melupakan adab saat makan bersama orang lain.

Tulisan ini akan merangkum 7 hal yang berkenaan dengan adab makan bersama dengan orang lain menurut Imam Ghazali yang terangkum dalam kitab Ihya Ulumuddin. 7 adab tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Hendaklah kita tidak memulai dan mendahului makan jika ada orang yang lebih berhak, lebih tua, atau lebih kita hormati.
  2. Janganlah saling berdiam diri pada saat makan. Tetapi hendaklah kita selingi dengan pembicaraan ringan yang baik-baik.
  3. Janganlah kita tidak makan melebihi porsi orang lain. Karena hal yang demikian adalah terlarang. Seyogyanya kita mengambil porsi makanan yang sedikit atau sama dengan orang lain dan jangan pula menambah kecuali orang lain relakan dan mengizinkannya.
  4. Hendaklah kita makan seperti biasa. Sehingga orang lain tidak perlu berkata “makanlah! makanlah!” kepadamu. Maksudnya, kita makan seperti biasa, wajar, tidak berpura-pura dan tidak dibuat-buat sebagaimana kebiasaan kita sehari-hari ketika makan sendirian.
  5. Tak mengapa kita membasuh tangan di wadah cuci tangan bersama dengan orang lain. Adapun adab membasuh tangan di wadah cuci tangan bersama ini ada 5 yaitu tidak meludah ke dalamnya, mendahulukan orang yang dihormati, mengedarkan wadah cuci tangan ke arah kanan, seorang pelayan hendaklah menyiramkan air ke tangan kita sebaiknya dengan sambil berdiri dan ketika mengeluarkan air dari mulut dapat dilakukan dengan pelan (agar tidak terpercik ke lantai atau badan orang lain).
  6. Hendaklah kita tidak melihat-lihat cara makan teman makan kita dan jangan menyelesaikan makanan mendahului mereka serta kita usahakan selesai makanan bersamaan dengannya.
  7. Hendaklah kita tidak bersikap tidak sopan dan menjijikan sehingga menghilangkan selera makan orang lain dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor yang menyakiti hati orang lain.