Pojok PanturaPojok Pantura

Inilah Amalan-Amalan Malam Hari Raya Biar Hati Tidak Mati dan Diampuni Dosanya Oleh Allah

 Inilah Amalan-Amalan Malam Hari Raya Biar Hati Tidak Mati dan Diampuni Dosanya Oleh Allah | beberapa amalan pada malam Hari Raya (Idul Adlha dan Idul Fitri), seperti disebut dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid Al Quds | Pojok Pantura

PojokPantura.Com - Agama Islam memiliki 2 hari raya, yakni Idhul Fitri dan Idhul Adha. Namanya juga hari raya, pastilah setiap muslim di seluruh dunia akan merayakannya. Termasuk hari raya Idhul Adha yang besok akan tiba. Seperti Idhul Adha tahun kemarin, suasana hari raya kini masih diliputi oleh wabah Covid-19 yang belum juga sirna di bumi pertiwi ini. Akibatnya, kita tahu sendiri kegiatan yang sifatnya bisa menimbulkan kerumunan masa itu dikontrol oleh pemerintah.

Sebagai warg negara yang patuh kepad ulil amri, perayaan Idhul Adha kali ini selayaknya kita taati protokol kesehatan yang ada. Hal ini tentu bertujuan baik untuk kita semua yakni menekan angka kasus positif Covid-19. Namun tak perlu cemas, walaupun kegiatan masyarakat diperketat, tapi kita masih bisa mendulang pahala-pahal ibadah di hari raya ini. Semisal puasa hari Tarwiyah dan Arafah, takbiran serta shalat sunnah Idhul Adha.

Apalagi orang yang dikasih mampu oleh Allah untuk berkurban, tentu pahalanya jauh lebih banya. Nah, berbicara tentang hari raya, ada satu waktu yang tak boleh terlewatkan untuk bertaqorub kepada Allah. Perlu diketahui, Para ulama dan wali zaman dahulu selalu menghidupkan waktu malam dua hari raya. Cara menghidupkannya dengan beribadah dan bermunajat kepadaNya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah ada tuntunan untuk merayakan atau menghidupkan malam hari raya? Karena zaman sekarang, banyak umat Islam yang merayakan atau menghidupan malam hari raya tidak secara Islami.

Setiap momen atau waktu tertentu pasti memiliki keutamaan, termasuk malam dua hari raya. Oleh karenanya, kita sebagai umat Islam harus menghidupkan atau merayakannya dengan cara Islam agar mendapatkan keutamaannya. Sebagaimana hadist nabi Muhammad SAW. Beliau pernah bersabda

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط.
Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah SAW bersabda: Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati.
(HR.Imam Thobaroni)

Berikut ini beberapa amalan pada malam Hari Raya (Idul Adlha dan Idul Fitri), seperti disebut dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi untuk menghidupkan/merayakan dua hari raya, di antaranya yakni:

  1. Syaikh Al Hafni berkata: “Ukuran minimal menghidupkan malam hari raya bisa dengan Shalat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Di tambah memperbanyak sholat sunnah dan bacaan-bacaan dzikir”.
  2. Syaikh Al Wanna’i dalam kitab Risalahnya: Barangsiapa membaca istighfar seratus kali sebelum shalat Shubuh di pagi Hari Raya, maka akan dihapus dosa-dosanya di dalam buku catatannya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa.
  3. Syaikh Al Fasyni berkata dalam Tuhfatul Ikhwan: “Dari Sahabat Annas, dari Nabi SAW, dawuh (yang artinya): Hiasilah dua hari raya dgn tahlil, taqdis, tahmid dan takbir”. Nabi juga dawuh: Barangsiapa yg membaca:
سبحان الله وبحمده
Subhaanallah wabihamdihi 300× dan ia menghadiahkan untuk muslimin yang sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Allah akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya jika ia meninggal”.

Selain amalam-amalan yang sudah disebutkan tadi, ada juga amalan malam hari raya yang masyhur dikalangan santri di Indonesia. Diriwayatkan dari KH. Maimoen Zubair (PP. Al-Anwar Rembang), dari KH. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, beliau berkata:

Baca Juga: Hasud Haram, Ghibthoh Boleh

“Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem rioyo loro, kanthi sholat ba’diyah Isya’ rong rakaat ditambah sholat witir sak rakaat”. (Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fithri dan Idul Adlha) dengan melakukan sholat sunah minimal dua rokaat setelah Isya’ dan satu rokaat witir”

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk

Gambar Produk