Pojok PanturaPojok Pantura

Menag: Tokoh Agama Paling Bisa Dipercaya Menjelaskan Pandemi Covid-19 dan Program Vaksinasi

Mas Popa
 Menag: Tokoh Agama Paling Bisa Dipercaya Menjelaskan Pandemi Covid-19 dan Program Vaksinasi | tokoh agama menjadi rujukan informasi yang paling bisa diyakini masyarakat untuk menjelaskan terkait pandemi Covid-19 dan program vaksinasi | Pojok Pantura
PojokPantura.Com, Nasional -

Setelah sebelumnya sukses jadi buah bibir berkat bacaan doa yang isinya indah dan menyentuh hati saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus Selasa kemarin, Menag RI sebut pentingnya peran tokoh agama di masa pandemic sekarang ini.

Hal itu ia utarakan saat membuka diskusi virtual Kebangsaan Lintas Agama yang diadakan oleh PDI-P dan Baitul Muslimin Indonesia (organisasi sayap PDI-P), pada Rabu (18/8). Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan, tokoh agama mampu merekatkan solidaritas dan membangun rasa gotong royong.

“Jadi ini bagian yang tidak terpisahkan dari tokoh lintas agama dalam membangun seperti itu, kegotongroyongan, dan solidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” ujar Yaqut.

Dalam sambutannya juga, pria yang disapa Gus Menteri ini mengungkapkan hasil survei Litbang Kemenag tahun 2020, yang menyatakan tokoh agama menjadi rujukan informasi yang paling bisa diyakini masyarakat untuk menjelaskan terkait pandemi Covid-19 dan program vaksinasi.

Selain itu, Yaqut mengutip pula hasil survey SMRC dan Literasi Digital Indonesia yang menunjukan hal selaras dengan survey Kemenag di atas.

“Jadi kalau kita merujuk pada angka survei, ada 37,16 persen (tokoh agama) disamping tenaga kesehatan dan pemerintah yang dijadikan rujuk informasi Covid-19 dan program vaksinasi” ungkapnya.

Oleh karenanya, ia pun meminta kepada seluruh tokoh lintas agama supaya memberikan informasi sesuai esensi ajaran agama dan bukti-bukti ilmiah kesehatan mengenai Covid-19 dan program vaksinasi. Hal ini bertujuan untuk mencerahkan masyarakat dari informasi-informasi yang ngawur.

“Di tengah banjirnya informasi dan narasi tentang pandemi Covid-19 yang seringkali membingungkan, terutama di grup-grup Whatsapp yang sering ngawur itu, saya berharap tokoh agama mampu dan bersedia untuk terus menerus memberi pencerahan dan menaruh kepercayaan pada esensi ajaran agama dan kepercayaan pada bukti-bukti ilmiah kesehatan,” ungkap dia.

Terakhir, Yaqut pun menghimbau agar seluruh tokoh lintas agama bisa memberi pengertian tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

Baca Juga: Sah! Presiden RI Batalkan dan Cabut Kebijakan Vaksinasi Berbayar

“Indeks pemakaian masker di Indonesia baru 82 persen, nah pemerintah berharap tokoh-tokoh agama mengambil peran penting sehingga yang 82 persen ini bisa jadi 100 persen," pungkas Yaqut.